commit to user
tunanetra tersebut yaitu dengan menciptakan suasana senang dan nyaman saat pembelajaran. Umumnya s i s w a k u r a n g d a p a t m e m p e r t a h a n k a n r a s a
s e n a n g d a l a m jangka waktu yang lama saat proses pembelajaran
berlangsung, karena pada umumnya pembelajaran dibawakan dengan metode ceramah yang dominan yang kemudian hal ini akan memicu rasa
bosan pada diri siswa. Untuk mencapai prestasi belajar IPA yang baik dibutuhkan metode pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi
siswa untuk mengurangi rasa bosan dalam diri siswa saat pembelajaran.
Metode yang dipilih yaitu metode Quantum Learning karena metode ini merupakan metode yang menghadirkan suasana yang nyaman
dan menyenangkan saat pembelajaran.
Quantum Learning adalah
seperangkat metode yang berprinsip pada penimbulan sugesti yang positif dalam belajar, sugesti positif akan mempengaruhi siswa dalam penyerapan
saat menerima informasi, sehingga dapat memperbaiki hasil belajar siswa.
B. Penelitian yang Relevan
1. Hermawan Widyastantyo 2007 melakukan penelitian yang berjudul
Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA SAINS Bagi Siswa kelas V SD Negeri Kebonsari
Kabupaten Temanggung. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa penerapan Metode Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPA SAINS. Peningkatan ini ditunjukkan oleh perbandingan rata- rata hasil belajar yang dicapai antara siklus I 53,97, siklus II 65,74
peningkatan prosentase 7,5. Pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Learning mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik
sesuai dengan indikator keberhasilan. 2.
Meynita Sucilia Anggreni S 2010 melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA dengan Menggunakan Model
Quantum Learning Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sondakan NO.11
commit to user
Surakarta. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa ada peningkatan aktivitas belajar IPA denagn mengguanakan model Quantum Learning. Peningkatan
ini ditunjukkan oleh perbandingan rata – rata aktivitas belajar yang dicapai antara siklus I 61,42, siklus II 73,14 peningkatan prosentase13,89.
Pembelajaran dengan menerapkan Model Quantum Learning mengalami peningkatan aktivitas belajar yang sangat baik sesuai dengan indikator
keberhasilan.
C. Kerangka Pikiran
Belajar pada dasar hanya merupakan suatu proses pemerolehan informasi namun tidak semua informasi yang disampaikan oleh guru dapat diserap
oleh siswa. Karena saat informasi yang didapat siswa tidak optimal maka hal ini mempengaruhi prestasi belajarnya. Keberhasilan dalam belajar sangat
dipengaruhi oleh guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat. Sebagian besar siswa kelas IV SDLB Negeri Cangakan Karanganyar
memiliki prestasi belajar IPA yang rendah, hal ini disebabkan karena mata pelajaran IPA pada umumnya dibawakan secara ceramah sehingga siswa
merasa bosan dan menganggap mata pelajaran IPA tidak menarik, dan akibatnya hal ini mempengaruhi prestasi belajar IPA mereka.
Oleh karena itu, peneliti berusaha mencari metode pembelajaran IPA yang sesuai bagi siswa di sekolah agar dapat memperbaiki prestasi
belajar IPA siswa. Metode yang dipilih oleh metode Quantum Learning dengan pertimbangan agar siswa tertarik mengikuti pelajaran IPA dan dapat
membuat siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini gambaran singkat kerangka berpikir peneliti sebagai berikut:
commit to user
Skema 1. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan