commit to user 28
yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi dan regresi ganda. r - tabel pada tingkat signifikansi 5
dengan n =60. Hasil analisis ditunjukkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik kelas II.Terbukti dengan
hasil analisis data diperoleh r hitung r tabel, atau 0,426 0,254 pada taraf signifikansi 5 yang artinya siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi prestasi
belajarnya lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Terdapat pula adanya hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
dimana diperoleh r hitung r tabel, atau 0,373 0,254 . Hal ini berarti prestasi belajar peserta didik akan meningkat jika perhatian orang tua terhadap peserta
didik meningkat.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan kerangka berpikir sebagai berikut:
Kegiatan utama dalam dunia pendidikan adalah proses belajar-mengajar. untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah tercapai dapat dilakukan
dengan melihat prestasi belajar yang diraih siswa. Semua siswa dan guru menginginkan tercapainya prestasi belajar yang tinggi. Prestasi belajar meliputi
kemampuan kognitif yang merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar. Banyak faktor yang kemungkinan berhubungan dengan prestasi
belajar siswa secara garis besar dikelompokkan menjadi dua macam yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa intern dan faktor yang berasal dari luar diri
siswa ekstern . Prestasi belajar yang meliputi kemampuan kognitif berhubungan dengan
motivasi belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorngan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita.
commit to user 29
Selain faktor di atas kemampuan kognitif juga berhubungan dengan lingkunganfaktor sosial, yaitu interaksi sosial dalam keluarga. Keluarga
merupakan lingkungan yang pertama bagi anak untuk bersosialisasi. Disinilah anak mengenal arti cinta kasih dan simpati, mendapat bimbingan dan pertolongan
terutama dari kedua orang tua atau walinya. Adanya interaksi yang baik dalam keluarga akan menciptakan hubungan yang harmonis, saling terbuka satu sama
lain, saling pengertian, penuh kasih sayang dan hubungan antar anggotanya sangat intim. Belajar membutuhkan ketenangan dan konsentrasi maka dengan suasana
keluarga yang tenang dan harmonis, kemungkinan anak dapat belajar dengan baik dan berprestasi dengan baik pula.
Dari uraian di atas dimungkinkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki kemampuan kognitif yang tinggi. Siswa yang
berinteraksi sosial dengan baik dalam keluarga akan memiliki kemampuan kognitif yang baik pula. Dengan demikian, siswa yang memiliki motivasi belajar
yang tinggi, dan berinteraksi sosial dengan baik dalam keluarga dimungkinkan mempunyai kemampuan kognitif yang baik pula.
Untuk memperjelas hubungan antar variabel dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.5.Paradigma Penelitian Motivasi belajar
X
1
Interaksi sosial dalam keluarga
X
2
Kemampuan kognitif Fisika
Y
commit to user 30
Keterangan gambar a.
X
1
:Motivasi belajar b.
X
2
: Interaksi sosial dalam keluarga c.
Y : Kemampuan kognitif Fisika
D.Perumusan Hipotesis
Berdasarkan dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran maka dapat dikemukakan hipotesis alternatif sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan
kognitif Fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 20102011.
2. Ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dalam keluarga dengan
kemampuan kognitif Fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 20102011.
3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan interaksi sosial
dalam keluarga dengan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 20102011.
commit to user
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sesuai dengan masalah dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional. Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah:
1. Permasalahan yang dihadapi adalah merupakan permasalahan yang masih
ada pada masa sekarang. 2.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis.
3. Hasil penelitian ini nantinya merupakan suatu gambaran hasil penelitian
secara sistematis, nyata, dan cermat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Tahun Ajaran 20102011 yang bertempat di SMA Negeri 2 Sukoharjo karena
a. Tersedianya data yang diperlukan dalam penelitian ini. b. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah sehingga memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data yang diperlukan dalam masalah yang diteliti. c. Di SMA Negeri 2 Sukoharjo belum pernah diadakan penelitian dengan
masalah yang sama. 2.
Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap pada bulan November 2010
sampai Juli tahun 2011 dengan jadwal terlampir pada lampiran 1.