commit to user 13
8. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu seorang guru harus memahami prinsp- prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada motivasi untuk
belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. 10. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga dengan minat. 11. Tujuan yang diakui
Dengan memahami tujuan yang harus dicapai akan menimbulkan gairah untuk terus belajar.
f. Cara Memotivasi Siswa Belajar
Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa, karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar.
Karena itu, prinsip-prinsip penggerakan motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip belajar itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik 2001: 156-
161 , “Ada beberapa prinsip belajar dan motivasi yaitu kebermaknaan,
modelling, komunikasi terbuka, prasyarat, novelty, latihan praktek yang aktif dan bermanfaat, latihan terbagi, kurangi secara sistematik paksaan belajar, kondisi
yang menyenangkan”. Dibawah ini akan diuraikan beberapa prinsip belajar dan motivasi, supaya mendapat perhatian dari pihak perencanaan pengajaran
khususnya dalam rangka merencanakan kegiatan belajar mengajar. 1. Kebermaknaan
Siswa akan suka dan bermotivasi belajar apabila hal-hal yang dipelajari mengandung makna tertentu baginya. Kemaknaan sebenarnya bersifat personal
karena dirasakan sebagai sesuatu yang penting bagi diri seseorang. Ada kemungkinan pelajaran yang disajikan oleh guru tidak dirasakan sebagai
bermakna berusaha menjadikan pelajarannya dengan makna bagi semua siswa.
commit to user 14
2. Modelling Pelajaran akan lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa jika guru
mengajarkannya dalam bentuk tingkah laku model,bukan dengan hanya menceramahkanmenceritakannya secara lisan.
3. Komunikasi Terbuka Siswa lebih suka belajar bila penyajian terstruktur supaya pesan-pesan
guru terbuka pengawasan siswa. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk melaksanakan komunikasi terbuka, yaitu sebagai berikut. a. Kemukakan tujuan
yang hendak dicapai kepada para siswa agar mendapat perhatian mereka. b. Tunjukkan hubungan-hubungan, kunci agar siswa benar-benar memahami apa-apa
yang sedang diperbincangkan. c. Jelaskan pelajaran secara nyata, diusahakan menggunakan media instruksional sehingga lebih menjelaskan masalah yang
sedang dibahas. 4. Prasyarat
Untuk mengenali apakah siswa telah memiliki prasyarat yang dibutuhkan itu, maka guru dapat melakukan analisis terhadap tugas, topik, dan tujuan-tujuan
yang dicapau. Kemudian guru memberikan tes mengenai prasyarat tersebut. Bertitik tolak dari keadaan siswa tersebut, guru akan lebih mudah mengyesuaikan
pelajarannya sehingga membangkitkan motivasi belajar yang lebih tinggi di kalangan siswa.
5. Novelty Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-
penyajian yang baru novelty atau masih asing. Sesuatu gaya dan alat yang baru atau masing-masing bagi siswa akan lebih menarik perhatian mereka untuk
belajar, misalnya yang belum pernah dilihat sebelumnya. 6. Latihan Praktek yang Aktif dan Bermanfaat
Siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan praktek untuk mencapai tujuan pengajaran. Praktek secara aktif berarti
siswa mengerjakan sendiri, bukan mendengarkan ceramah dan mencatat pada buku tulis.
commit to user 15
7. Latihan Terbagi Siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-bagi menjadi sejumlah
kurun waktu yang pendek. Latihan-latihan secara demikian akan lebih meningkatkan motivasi siswa belajar dibandingkan dengan latihan yang dilakukan
sekaligus dalam jangka waktu yang panjang. Cara yang terakhir itu akan melelahkan siswa, bahkan mungkin menyebabkan mereka tidak menyenangi
pelajaran, serta mengalami kekeliruan dalam mempraktekkannya. 8. Kurangi secara sistematik Paksaan Belajar.
Pada waktu mulai belajar, siswa perlu diberikan paksaan atau pemompaan. Akan tetapi bagi siswa yang sudah mulai menguasai pelajaran, maka
secara sistematik pemompaan itu dikurangi dan akhirnya lambat laun siswa dapat belajar sendiri.
9. Kondisi yang Menyenangkan Siswa lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajaran
menyenangkan. Kondisi menyenangkan ini terjadi jika terdapat media atau alat peraga dalam menyampaikan materi. Dalam kondisi tersebut, dimungkinkan siswa
dapat lebih memahami materi pelajaran. Menurut Aunurrahman 2009: 118, Agar motivasi belajar siswa dapat
tumbuh dengan baik maka guru harus berusaha: 1. Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik
2. Mengkondisikan proses belajar aktif 3. Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan
4. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dala belajar misalnya
kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan dsb 5. Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi
6. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin pula memberitahukan hasilnya kepada siswa
7. Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.
2.Interaksi Sosial dalam Keluarga a. Pengertian Keluarga
Menurut Ravik Karsidi 2005: 49 “Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena inilah anak pertama-tama
commit to user 16
mendapatkan didikan dan bimbingan”. Lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang
paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Menurut Abu Ahmadi 1991: 108 “Keluarga adalah wadah yang sangat
penting di antara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak-anak menjadi
anggotanya”. Dalam setiap masyarakat pasti akan dijumpai keluarga batih “nuclear
family ”. Soerjono Soekanto 2004: 22 ,”Keluarga batih terdiri dari suamiayah,
istriibu dan anak-anak yang belum menikah ”. Keluarga batih tersebut lazimnya
juga disebut rumah tangga, yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai wadah dan proses pergaulan hidup.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang memiliki ikatan darah, serta tanggung jawab
utama terhadap anak dalam pendidikan maupun pemenuhan kebutuhan.
b. Interaksi Sosial dalam Keluarga