Deskripsi Sejarah Bahasa Sigulai

54

BAB III BENTUK DAN RAGAM DIALEK BAHASA SIGULAI

3.1. Deskripsi Sejarah Bahasa Sigulai

Masyarakat Simeulue merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari berbagai daerah. Pulau Simeulue ini memiliki dua bahasa, yaitu bahasa Devayan dan bahasa Sigulai yang dipergunakan sebagian masyarakat. Khusus di sekitar Kota Sinabang menggunakan bahasa Aneuk Jamee pesisir Sumatera. Akibat percampuran budaya menyebabkan masyarakat Simeulue memiliki beberapa bentuk kebudayaan yang diadopsi dari beragam suku lainnya, seperti Aceh, Nias, Batak dan Sulawesi Bugis. Asal mula masyarakat Simeulue adalah pada tahun 1836 di mana sekelompok orang dari Makassar yang bersuku Bugis berlayar menggunakan perahu besar tanpa mesin dengan alat bantu berupa arah angin yang dipasangi layar atau luyu, di perjalanan mereka menemukan sebuah pulau dan singgah di pulau tersebut yaitu pulau yang disebut sebagai Pulau Banyak dan sebagian rombongan lebih memilih tinggal untuk berkebun kelapa, kemudian sebagian rombongan tersebut melanjutkan perjalanan ke Pulau Simeulue. Sesampainya di Simeulue perahu besar yang digunakan sudah tidak bisa di pakai karena bocor, dengan sebab tersebut mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan sehingga mereka tinggal di sebuah perkampungan yaitu sekarang desa tersebut Desa Lhok Bikhao yang berada di Kecamatan Simeulue Barat. Universitas Sumatera Utara 55 Nama nenek moyang yang berasal dari individu yang melakukan pelayaran tersebut di antaranya adalah : Nyak Tunggang, To Tunggang. Setelah beberapa minggu di tempat bersandarnya kapal tersebut mereka lebih memilih tinggal untuk bertani yaitu menanam padi dan kelapa. Di antara rombongan ada beberapa yang menggunakan bahasa yang berbeda yaitu memiliki kemiripan dengan bahasa Pulau Nias, rombongan yang berbeda bahasa itu memilih untuk berjalan ke sebuah lokasi atau perkampungan, Sesampainya di perkampungan tersebut mereka mendirikan tempat tinggal untuk bertani yaitu kelapa dan sawah untuk memenuhi kebutuhannya. Lama-kelamaan mereka memiliki keturunan di perkampungan tersebut, perkampungan tersebut adalah Desa Sigulai yang kini termasuk dalam Kecamatan Simeulue Barat, hal ini kemudian diyakini sebagai asal bahasa disebarkan dan dinamakan bahasa Sigulai. Setelah itu ada sebuah rombongan yang datang dari wilayah Padang, Sumatera Barat yang menggunakan kapal yang sama bentuk yaitu perahu besar atau yang sering disebut biluk, mereka singgah di sebuah perkampungan yang sekarang perkampungan tersebut dinamakan Kota Padang yang berada di Kecamatan Salang, tujuan rombongan tersebut adalah untuk menyebarkan agama yaitu agama Islam di wilayah tersebut. Berdasarkan kisah yang berkembang di masyarakat tersebut mengenai asal- muasal kemunculan dan perkembangan bahasa di Pulau Simeulue dan bahasa Sigulai khususnya, terbagi atas empat bagian wilayah yang menjadi dasar perkembangan ragam bahasa Sigulai, yaitu : Universitas Sumatera Utara 56 1. Wilayah Pulau Simeulue yang diyakini memiliki hubungan dengan suku Bugis, 2. Wilayah Pulau Simeulue yang diyakini memiliki hubungan dengan suku Nias, 3. Wilayah Pulau Simeulue yang diyakini memiliki hubungan dengan suku Minangkabau, dan 4. Wilayah Pulau Simeulue yang diyakini memiliki hubungan dengan suku Aceh. Mengutip Lewis 2014 dalam bukunya yang berjudul “Ethnologue: Languages of the World, Seventeenth edition.” maupun dalam versi situs elektroniknya http:www.ethnologue.comlanguangeskh diakses pada 16Oktober2014 mengatakan bahwa bahasa Sigulai merupakan ragam bahasa yang terdapat di wilayah Indonesia dan memiliki jumlah populasi penutur sekitar 20.000 jiwa serta diyakini memiliki keterkaitan secara linguistik dengan bahasa Nias, hal ini dimungkinkan karena wilayah Simeulue di mana bahasa Sigulai dipergunakan merupakan daerah kepulauan yang memiliki hubungan dagang dan bahkan sosio-kultural dengan wilayah atau masyarakat Nias. Hal ini tentu menjadi suatu sinyalemen bagi para ahli bahasa untuk merunut penyebaran bahasa yang terjadi mulai dari Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam hingga Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 57

3.2. Bahasa Sigulai dan Ragam Dialek