91 Keanekaragaman dialek bahasa Sigulai menjadi ciri khas masyakat Simelue
yang ada di Kota Medan. Tutur kata masyarakat Simeulue yang baru tinggal di Kota Medan akan terdengar berbeda dengan masyarakat Simeulue yang sudah lama tinggal di
Kota Medan. Hal ini dikarenakan sikap toleransi terhadap masyarakat lain sehingga menghilangkan ciri khas daerahnya sendiri tanpa mereka sadari.
4.2 Fungsi dan Peranan Dialek Bahasa Sigulai Bagi Masyarakat Simeulue Di Kota Medan
Dalam kehidupan masyarakat Simeulue di Kota Medan, bahasa memiliki peran yang penting selain sebagai sarana komunikasi antar individu masyarakat Simeulue di
perantauan juga memiliki arti sebagai identitas diri di tengah kancah kehidupan perantauan yang diisi oleh beragam etnis dan bahasa.
Secara sederhana, bahasa Sigulai yang dipergunakan oleh masyarakat Simeulue di Kota Medan merupakan bentuk ekspresi diri terhadap identitas etnik yang mereka
miliki di daerah perantauan dalam hal ini Kota Medan, ekspresi identitas etnik ini diperlukan sebagai “tali pengikat” di antara individu masyarakat Simeulue di Kota
Medan. Terkadang bahasa Sigulai juga merangkai bentuk representasi “rasa
kebersamaan” di antara individu masyarakat Simeulue di Kota Medan dengan menggunakan bahasa Sigulai dalam proses komunikasi dalam kehidupan mereka sehari-
hari.
Universitas Sumatera Utara
92 Masyarakat Simeulue di Kota Medan yang mempergunakan bahasa Sigulai
sebagai sarana komunikasi di antara mereka mengatakan bahwa terdapat beberapa hal penting yang menjadikan bahasa Sigulai menjadi bahasa yang dipergunakan dalam
kehidupan mereka, yaitu : 1.
Mempermudah interaksi antara satu dengan yang lain, 2.
Berhubungan langsung dengan individu masyarakat tanpa menggunakan bahasa nasional,
3. Dalam berkomunikasi antar masyarakat, bahasa yang digunakan adalah bahasa
Sigulai karena dapat lebih cepat dipahami dan mudah untuk dimengerti khususnya di antara individu masyarakat Simeulue di Kota Medan.
Bahasa Sigulai dalam penggunaan di daerah perantauan dianggap sangat mempererat ikatan terutama di luar Simeulue, dalam hal ini di Kota Medan. Hal ini
sangat memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat Simeulue yang bertempat tinggal di luar Simeulue dalam ikatan seperti persatuan yang bersifat
kekeluargaan dan dapat menyatukan teman-teman yang mungkin belum kenal satu sama lain, sehingga dapat berinteraksi dengan baik bahkan saling berkunjung satu sama lain.
Tentu hal ini juga dapat meningkatkat nilai-nilai yang menjadi perekat dalam peer group
2
2 Peer group adalah kelompok sepermainan dan peranannya belum terlalu tampak pengaruhnya pada masa kanak-kanak. Persahabatan itu ada kalanya diteruskan hingga remaja bahkan dewasa, lazimnya
sahabat tersebut terdiri dari tiga atau empat orang.
dari para individu.
Universitas Sumatera Utara
93 Mengutip pendapat Malinowksi dalam Duranti, 1997:216 yang mengatakan
bahwa : “the main function of language is not to express thought, not to duplicate
mental processes, but rather to play an active pragmatic part in human behaviour”
Secara sederhana pendapat Malinowksi tersebut menekankan pada fungsi utama dari bahasa, yakni sebagai bagian yang memegang peran penting sebagai bagian dari
perilaku manusia, sehingga keberagaman dialek dan penggunaan dialek Sigulai oleh masyarakat Simeulue di perantauan Kota Medan merupakan bagian dari perilaku
kehidupan yang di bentuk oleh masyarakat itu sendiri sebagai ekspresi, strategi dan adaptasi kehidupan di tengah keberagaman masyarakat lainnya.
4.3 Representasi Ragam Dialek Bahasa Sigulai Dalam Kehidupan Masyarakat Simeulue Di Kota Medan