65 disusun dan difragmentasi menjadi ‘teks’ yang diapresiasi oleh masyarakat
pendukung. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk pengetahuan
teoretis dan empiris melalui studi kepustakaan yang masih relevan dengan permasalahan penelitian, di antaranya berupa
dokumen, buku, karya ilmiah dan sebagainya. Selain buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian, juga
mengambil data dari sumber internet karena seringkali lebih variatif, asalkan dapat memilah mana yang ilmiah dan mana yang tidak ilmiah.
3.4 Teknik Penentuan Informan
Informan sebagai sumber data primer dalam penelitian ini ditentukan melalui teknik snowball sampling. Artinya, gumpalan bola salju yang menggelinding dan
bertambah dengan cepat KBBI. Informan dipilih atas pertimbangan memiliki pengetahuan dan pengalaman spiritual berkaitan dengan topik dan permasalahan yang
dikaji. Sebagai informan kunci, yakni Mangku Made Wirya adalah seorang pensiunan hotel IGBB sekaligus mantan ‘Pamangku’ pada kamar 327 dan Cottages 2401. Dari
informan kunci ini ditemukan para informan lainnya dengan alamat tersebar di Bali. Penentuan informan berikutnya melalui teknik purposive sampling. Kata
purposive berasal dari kata purposive Inggris yang berarti sengaja Anggono dalam Bungin, 2003:27. Informan dengan sengaja dipilih atas dasar informasi dari
informan pertama, karena dipandang mengetahui dan memahami informasi yang
66 diperlukan. Informan yang terpilih tidak terbatas sampai informasinya mencapai titik
jenuh. Para informan dimaksud dapat dilihat pada daftar terlampir. Prinsif yang digunakan sehubungan dengan teknik tersebut adalah semakin
banyak informasi di lapangan, semakin banyak data yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pandangan Koentjaraningrat 1990:89 yang menyatakan bahwa penentuan
besarnya jumlah subjek dalam penelitian kualitatif tidak mutlak, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan di lapangan. Cara ini dipilih karena penelitian
kualitatif lebih mengarah pada penelitian proses daripada hasil. Adapun penetapan informan dilakukan berdasarkan kriteria umum sebagai berikut.
1 Anggota masyarakat pendukung mitos RK di pesisir Bali Selatan, tersebar tidak
hanya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dengan profesi sebagai nelayan, akan tetapi juga masyarakat umum dari profesi lain terutama paranormal.
2 Memiliki wawasan yang memadai tentang wacana mitos RK sehingga dapat
memberi informasi sesuai pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. 3
Dapat memberikan informasi sesuai kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman yang memadai dalam mengapresiasi wacana mitos RK.
4 Bersifat kooperatif sehingga dapat dijadikan mitra kerja di lapangan.
3.5 Instrumen Penelitian