Instrumen Penelitian Metode dan Teknik Pengumpulan Data

66 diperlukan. Informan yang terpilih tidak terbatas sampai informasinya mencapai titik jenuh. Para informan dimaksud dapat dilihat pada daftar terlampir. Prinsif yang digunakan sehubungan dengan teknik tersebut adalah semakin banyak informasi di lapangan, semakin banyak data yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pandangan Koentjaraningrat 1990:89 yang menyatakan bahwa penentuan besarnya jumlah subjek dalam penelitian kualitatif tidak mutlak, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan di lapangan. Cara ini dipilih karena penelitian kualitatif lebih mengarah pada penelitian proses daripada hasil. Adapun penetapan informan dilakukan berdasarkan kriteria umum sebagai berikut. 1 Anggota masyarakat pendukung mitos RK di pesisir Bali Selatan, tersebar tidak hanya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dengan profesi sebagai nelayan, akan tetapi juga masyarakat umum dari profesi lain terutama paranormal. 2 Memiliki wawasan yang memadai tentang wacana mitos RK sehingga dapat memberi informasi sesuai pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. 3 Dapat memberikan informasi sesuai kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman yang memadai dalam mengapresiasi wacana mitos RK. 4 Bersifat kooperatif sehingga dapat dijadikan mitra kerja di lapangan.

3.5 Instrumen Penelitian

Penetapan instrumen sebagai alat penjaringan data perlu dipersiapkan untuk memudahkan proses pemerolehan data lapangan. Istrumen penelitian pada prinsifnya disesuaikan dengan teknik pengumpulan data data collection technique yang 67 diterapkan di lapangan. Selanjutnya, data-data yang diperoleh peneliti dari melihat, mendengar, bertanya, serta membaca, mengharuskan peneliti tanggap dan jeli terhadap situasi serta kondisi lingkungan, mudah menyesuaikan diri, mendasarkan diri atas pengalaman dan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat memeroses data dengan lebih cepat dan tepat. Sebagai penunjang kegiatan penelitian diperlukan pula instrumen penelitian yang lain seperti voice recorder, untuk merekam uraian verbal para informan terpilih, HP 081558549902 untuk wawancara singkat jarak jauh dengan para informan, camera digital untuk mendokumentasikan benda atau artifact dan kegiatan ritual terkait dengan mitos RK. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah laptop untuk operasional penelitian dan CD untuk menyimpan dokumen penelitian serta alat tulis menulis untuk mencatat data yang diperoleh dari studi lapangan.

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Setelah dilakukan penentuan informan, semua informasi data yang diperoleh dalam bentuk persepsi dikumpulkan untuk dipilah dan ditranskripsi. Data dikumpulkan dengan tiga teknik secara terpadu sebagai berikut. 1 Metode dan teknik wawancara mendalam deep interview. Peneliti dan informan sama-sama mengetahui dalam batas-batas tertentu tentang objek yang dibicarakan dan tujuan wawancara pun dikemukakan. Wawancara dilakukan terhadap lebih kurang dua puluhan informan nara sumber dari berbagai profesi terutama para ‘pemangku’ maupun paranormal. Pelaksanaan 68 wawancara dilakukan setelah terlebih dahulu mengikuti persembahyangan yang dipimpin oleh para ‘pemangku’ pada setiap Pura. Informan dari paranormal dan profesi lain diwawancarai setelah terlebih dahulu mengkonfirmasi kesiapan para nara sumber dan tujuan kedatangan peneliti. Peneliti mengadakan dialog, bercakap-cakap secara natural, mendiskusikan masalah yang relevan dengan penelitian. Peneliti bertindak sebagai instrumen yang aktif dengan bekal pertanyaan substantif berupa persoalan yang khas dan pertanyaan teoretis berkaitan dengan struktur, fungsi, makna serta implikasi wacana mitos RK di Bali Selatan. Artinya kepada, informan diajukan tiga topik pertanyaan yang bersifat ontologis, epistemologis dan aksiologis. Pedoman wawancara daftar pertanyaan hanya sebagai rancangan awal dan bersifat terbuka serta dinamis karena peneliti dapat memodifikasi pertanyaan-pertanyaan yang relevan sesuai dengan kondisi informan dan situasi setempat. Tujuannya, untuk menggali pemikiran konstruktif para informan yang menyangkut peristiwa, perhatian, peran serta, kesan, yang terkait dengan wacana mitos RK juga aktivitas ritual, sehingga dapat menggali dan mengungkapkan proyeksi pemikiran informan tentang kemungkinan ada atau tidaknya pergeseran budaya miliknya di masa mendatang. 2 Metode dan teknik observasi partisipasi participant observation, yaitu suatu penyelidikan secara sistematis dengan menggunakan kemampuan indera manusia, melalui pengamatan yang dilakukan terhadap artifact yang berkaitan 69 dengan mitos RK di pesisir Bali Selatan, terutama pada saat dilaksanakannya aktivitas ritual tertentu. Pengamat atau peneliti berperan serta, artinya peneliti lebih sering terlibat baik pasif maupun aktif dalam aktivitas ritual. Misalnya, pada saat pelaksanaan ritual ‘larung’ 1 Suro di kamar suci 2401, juga pada saat dilakukan ritual ‘Petik Laut’ di pantai Pengambengan, peneliti ikut bergabung untuk mendapatkan informasi. Peneliti sengaja masuk ke dalam wilayah penelitian dengan sikap dan perilaku yang simpatik, walaupun pada akhirnya membawa sesaji dan mengikuti ritual khusus seperti ‘sungkeman’ demi mendapatkan informasi. Peneliti seakan-akan belum memahami, namun dengan sikap reflektif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki berusaha masuk secara berulang kali ke dalam aktivitas ritual. Dengan cara ini peneliti berharap dapat menggali, menghayati dan mengkaji nomena dari fenomena tentang mitos RK secara lebih mendalam. 3 Metode studi kepustakaan, yaitu melakukan pengumpulan data dan informasi melalui beberapa perpustakaan untuk mendapatkan buku-buku, artikel, dan dokumen terkait dengan penelitian yang dilakukan terutama tentang teori wacana. Selain itu, data yang berasal dari internet juga membantu sebagai data pendukung. Metode studi kepustakaan ini dilakukan, di toko buku maupun perpustakaan formal guna mendapatkan buku-buku referensi yang masih relevan dan berkaitan dengan objek penelitian. Pustaka-pustaka yang sifatnya teoretis seperti yang disebutkan dalam tinjauan pustaka dan daftar pustaka membantu dalam uraian dan analisis data. 70 Selain ketiga metode tersebut di atas juga digunakan metode atau teknik rekam dan catat.Teknik rekam recording dilakukan untuk merekam data berupa wacana dan informasi tentang mitos RK di Bali Selatan yang dituturkan oleh para informan pada saat wawancara. Sesungguhnya, teknik rekam dan catat sudah termasuk dalam teknik sebelumnya yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Namun demikian, teknik ini juga diterapkan pada saat mengambil data pada pelaksanaan upacararitual ruwatan malukat, labuhan, dan ritual lainnya yang masih berkaitan dengan wacana mitos RK. Teknik catat diaplikasikan apabila peneliti menemukan data yang relevan secara spontan dalam interaksi dengan masyarakat, sebagai informasi tambahan selain yang ditargetkan sebelumnya pada saat berada di lapangan.

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data