28 Relevansi penelitian ini terhadap mitos RK, berpengaruh terhadap wilayah
kajian yakni wacana sastra yang juga merupakan elemen dari budaya. Apabila dikaitkan dengan pendekatan yang digunakan, yakni pendekatan pragmatis, maka
kajian ini lebih difokuskan pada bidang sastra lisan mitos yang didukung oleh tradisi lisan, seperti adanya artifact dan ritual. Dengan menggunakan pendekatan pragmatis,
maka penekanan lebih terfokus pada peranan pembaca eksplisit, yaitu masyarakat yang multikultur maupun pembaca implisit yang turut serta mendukung pelaksanaan
tradisi RK.
2.2.2 Konsep Persepsi
Istilah persepsi sering disebut dengan pandangan, gambaran atau tanggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai suatu hal atau objek.
Kata persepsi berasal dari kata bahasa Inggris perception artinya penglihatan, tanggapan daya memahami atau menanggapi sesuatu. Sedangkan dalam KBBI
persepsi dikatakan sebagai tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya.
Para ahli dan ilmuan yang mengemukakan pengertian persepsi diantaranya: a Bimo Walgito tentang pengertian persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh
pengindraan yaitu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera yang disebut sensoris; b Slamet 2010:102 menyatakan persepsi adalah
proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia sehingga melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yakni, penglihatan,
29 pendengaran,
peraba, perasa,
dan pemciuman;
c Robbins
2003:97 mendeskripsikan bahwa persepsi merupakan kesan yang diperoleh individu melalui
pancaindera kemudian di analisa diorganisir, diinterpretasi dan dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.
Pengertian dan pemahaman tentang persepsi tersebut di atas sangat jelas bahwa kata persepsi memiliki sifat subjektif karena tergantung pada kemampuan dan
keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan lainnya. Faktor yang mempengaruhi persepsi pada
dasarnya ada 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat dalam diri individu mencakup beberapa hal, antara lain: fisiologis, perhatian,
minat, kebutuhan yang searah, suasana hati, pengalaman dan ingatan. Sedangkan faktor eksternal merupakan karakterristik dari lingkungan dan objek-objek yang
terlibat di dalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang
merasakannya atau menerimanya. Beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi, antara lain: a ukuran dan penempatan dari objek atau stimulus; b
warna dari objek-objek; c keunikan dan kekontrasan stimulus; d intensitas dan kekuatan dari stimulus; e motivasi atau gerakan. Diakses tanggal 29 November
2015 belajarpsikologi.com.ads by Kliksaya.com oleh Haryanto, S.Pd via Twitternya tanggal 8 Pebruari 2015.
Dengan demikian persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterpretasian terhadap apa yang
30 dilihat, didengar, atau dirasakan oleh inderanya dalam bentuk sikap, pendapat, dan
tingkah laku yang disebut sebagai perilaku individu. Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pendapat yang dilontarkan oleh masyarakat khususnya dari
ketiga kelompok masyarakat dalam menilai, memahami tentang wacana mitos RK di Pesisir Bali Selatan.
2.2.3 Konsep Mitos