Deskripsi Penelitian HASIL PENELITIAN

commit to user 39 mengetahui gambaran awal pembelajaran terdapat kekurangan, anatara lain guru belum memanfaatkan alat peraga dengan optimal, dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Keaktifan belajar siswa dapat diukur atau dinilai dengan lembar observasi lampiran 16. Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa belum ada siswa yang aktif dalam pembelajaran peneliti, sedangkan indikator keberhasilan 80. Dari analisis data keaktifan tersebut, maka diadakan tindakan lanjut untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi pesawat sederhana oleh siswa kelas V SDN 2 Kramat masih kurang karena kebanyakan siswa belum paham tentang beberapa indikator belajar materi pesawat sederhana. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran materi mengidentifikasi pesawat sederhana.

C. Deskripsi Penelitian

Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan selama I minggu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, setiap siklus terdiri 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakuakan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Maret 2011 diruang guru SD Negeri 2 Kramat, peneliti membuat rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini. Pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilakukan 2 pertemuan yaitu pada hari rabu, 9 Maret 2011 dan pada hari jumat 11 Maret 2011. Berdasarkan hasil survai dan pengamatan peneliti pada penelitian bahwa siswa kurang bersemangat dalam pembelajaran. Dalam kesempatan ini peneliti akan merencanakan pembelajaran IPA pada pokok bahasan pesawat sederhana dengan menggunakan metode eksperimen yang pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan 2 pertemuan dengan alokasi waktu 3X35 menit. Dengan commit to user 40 berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Tahun 2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran sebagai berikut: Mempelajari dan memilih KTSP SD dan Silabus Kelas V Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat. Indikator : 5.2.1 Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat Sederhana, misal: pengungkit, bidang miring katrol, dan roda. 5.2.2 Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang miring, katrol,roda. 5.2.3 Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana. 5.2.4 Mendemonstrasikan cara menggunakan pesawat Sederhana. 1 Tindakan Siklus I Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan menggunakan media atau alat-alat pada kehidupan sehari-hari yang berprinsip pada pesawat sederhana. a Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertemuan dilaksanakan pada hari rabu 9 Maret 2011 materi tentang mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana, misal pengukit, bidang miring, katrol, roda. Sebagai kegiatan awal dimulai dengan salam dan dilanjut dengan apersepsi commit to user 41 atau tanya jawab tentang alat –alat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran ini. Pada pertemuan ini siswa bersama guru menggunakan suatu alat kemudian mengidentifikasi alat tersebut digolongkan dalam pesawat sederhana jenis pengukit, bidang miring, katrol dan roda. Bersama kelompok siswa melakukan pembelajaran sesuai yang diperintahkan guru. Pada saat melakukan eksperimen guru sambil menerangkan tentang materi yang sedang dipelajari. Semua siswa dilibatkan dalam kegiatan eksperimen agar mereka dapat mengalami langsung apa yang sedang mereka pelajari sehingga akan lebih bermakna.jika sudah selesai maka perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sedangkan kelompok lain menanggapi, dan menambah jika ada yang kurang lengkap. Setelah itu guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal –hal yang mereka belum paham. Sebagai tindak lanjut, pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi pembelajaran guru memberikan penekanan pada materi yang dianggap penting serta memberi tugas agar para siswa mencari alat- alat yang mereka temui dilingkungan sekitar yang menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana. b Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumat 11 Maret 2011 pada materi tentang mengidentifikasi alat-alat sehari-hari yang menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana. Pada pertemuan kedua ini guru telah menyidiakan peralatan sehari- hari yang akan diidentifikasi. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 5 orang masing-masing kelompok diberi tugas untuk mengidentifikasi peralatan sudah dipersiapkan oleh guru. Setelah selasai diskusi, perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan hasil pengamatannya didepan kelas. Maka kelompok commit to user 42 yang lain memperhatikan serta memberikan masukan bagi kelompok yang sedang maju. Guru memberikan penilaian pada kegiatan ini, selain itu guru juga memberikan reward, seperti tepuk tangan, ucapan bagus, kepada siswa agar mereka lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan agar anak- anak rajin belajar dan berlatih, di akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. c Observasi atau pengamatan Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa dan lembar observasi guru, yang berisi pernyataan mengenai perilaku siswa dan perilaku guru selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan agar memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dengan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana serta partisipasi guru untuk meningkatkan keaktifan siswa tersebut. 1 Hasil observasi bagi guru Dari data observasi dalam siklus1 selama 2 pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut lampiran 14. a Penampilan guru sudah baik b Cara menyampaikan materi sudah baik. c Cara menggunakan alat dan media pelajaran guru terampildan baik tapi siswa belum dilibatkan. d Kelas yang dikelolanya dengan baik e Cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa cukup f Memberi pujian dan pernyataan keberhasilan siswa cukup karena kurang merata. commit to user 43 g Interaksi dengan siswa cukup h Sudah memotivasi siswa i Memberi bimbingan individu atau kelompok cukup j Pengelolaan waktu cukup 2 Hasil observasi keakifan dan kesungguhan belajar bagi siswa Dari data observasi pada siklus I pertemuan I diperoleh data keaktifan sebagai berikut: a Kurangnya antusiasme siswa terhadap pembelajaran. b Siswa kurang merespon pertanyaan dari guru. c Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran. d Siswa kurang aktif mengemukakan pendapat e Belum ada kerjasama dalam diskusi kelompok. Tabel 3. keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan I NO Kriteria Keaktifan Siswa Frekuensi Prosentase 1 Sangat Aktif 2 Aktif 10 40 3 Sedang 4 Tidak Aktif 15 60 5 Sangat Tidak Aktif Rata- Rata Kelas 12,36 Berdasarkan tabel 3 sesuai pada lampiran 17 frekuensi belajar IPA Pesawat Sederhana siklus I pertemuan I dapat dilihat dari dari grafik pada gambar 9 sebagai berikut: commit to user 44 Gambar 9 Grafik keaktifan Siklus I pertemuan I Hasil keaktifan belajar siswa pada tabel 3 Sesuai dengan lampiran 17 pada siklus I pertemuan I. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data keaktifan sebagai berikut: a Antusias siswa sudah ada peningkatan dibanding pertemuan pertama. b Siswa sudah mulai berani mengemukakan pendapat. c Dalam kegiatan pembelajaran keaktifan siswa sudah meningkat. d Adanya kerja kelompok dalam diskusi e Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok. sangat aktif aktif sedang tidak aktif sangat tidak aktif 10 15 40 60 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I pertemuan I frekuensi prosentase commit to user 45 Tabel 4 Keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan II No Kriteria keaktifan Frekuensi Prosentase 1 Sangat Aktif 2 Aktif 12 48 3 Sedang 4 Tidak Aktif 13 52 5 Sangat Tidak Aktif Rata- rata skor kelas 13,08 Berdasarkan tabel 4 Sesuai lampiran 18 frekuensi belajar keaktifan IPA pesawat sederhana Siklus I pertemuan II dapat dilihat pada grafik 10 sebagai berikut: Gambar 10 grafik keaktifan siklus I pertemuan I Keaktifan belajar siswa pada tabel 4 diatas sesuai dengan lampiran18: Pada siklus I selama 2 pertemuan mengalami peningkatan pada pertemuan pertama keaktifan belajar 40 atau 10 siswa dan pada pertemuan II mengalami peningkatan yaitu 48 atau 12 siswa. sangat aktif aktif sedang tidak aktif sangat tidak aktif 12 13 48 52 Keaktifan Belajar Siswa Siklus I pertemuan II frekuensi prosentase commit to user 46 Dari hasil observasi keaktifan belajar pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II diperoleh rata- rata sebagai berikut: diperoleh data keaktifan rata-rata sebagai berikut lampiran 19. a Perhatian siswa sudah baikdalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru tapi masih perlu ditingkatkan. b Perhatian, minat dan merespon pertanyaan guru meningkat. c Siswa aktif mengemukakan pendapat dalam pembelajaran. d Siswa menunjukan peningkatan kerjasama, berinisiatif dalam kelompok. e Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas, baik individu maupun kelompok Tabel 5 Rata- rata Keaktifan belajar siswa siklus I No Kriteria Keaktifan Frekuensi Prosentase 1 Sangat Aktif 2 Aktif 11 44 3 Sedang 4 Tidak Aktif 14 56 5 Sangat Tidak Aktif Rata-rata skor kelas 25,44 Berdasarkan tabel 5 Sesuai lampiran 19 frekuensi rata-rata keaktifan IPA Pesawat Sederhana Siklus I dapat dilihat grafik pada gambar 11 .Sebagai berikut: commit to user 47 Gambar 11 Rata-Rata Keaktifan Siklus I Hasil keaktifan belajar siswa pada tabel 5 diatas sesuai lampiran 19. pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatanyaitu pada siklus I pertemuan I siswa yang aktif sebanyak 11 orang atau 44 sedangkan yang tidak aktif 14 siswa atau 56. Keaktifan belajar siswa pada tabel 7. Diatas sesuai dengan lampiran 12: pada siklus I selama 2 pertemuan mengalami peningkatan pada pertemuan pertama keaktifan belajar 56 atau 14 siswa dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan yaitu 64 atau 16 siswa. Dari hasil observasi keaktifan belajar pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II diperoleh rata- rata sebagai berikut: diperoleh data keaktifan rata- rata sebagai berikut lampiran 19 a Perhatian siswa sudah baik dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru tapi masih perlu ditingkatkan. b Perhatian, minat dan merespon pertanyaan guru meningkat. c Siswa aktif mengemukakan pendapat dalam pembelajaran. d Siswa menunjukan peningkatan kerjasama, berinisiatif dalam kelompok. e Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas, baik individu maupun kelompok. sangat aktif aktif sedang tidak aktif sangat tidak aktif 11 14 44 56 Rata-rata Keaktifan Siklus I frekuensi prosentase commit to user 48 3 Hasil angket siswa Angket siswa diberikan setelah akhir siklus I. Hasil dari pengamatan terhadap keaktifan siswa melalui angket untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitan yang berkaitan dengan keaktifan dan ketertarikan siswa terhadap IPA. Hasil angket mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran terdapat pada lampiran 25. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa siswa yang tertarik IPA, sebanyak 60 atau 15 siswa memberikan positif sesuai yang diharapkan berada di kategori sedang, tetapi belum sesuai harapan yaitu lebih dari atau sama dengan 74. Indikator yang sudah berhasil pada siklus I adalah indicator yang memiliki tingkat keaktifan siswa diatas 74. Sedangkan yang belum berhasil adalah indikator yang memiliki tingkat keaktifan siswa dibawah 74. Kelemahan yang terdapat pada siklus I yaitu adanya beberapa kelompok yang kurang akrab atau kurang rukun dengan teman sekelompok, sehingga hal ini dapat menimbulkan ketidak-tercapaian indikator yang diharapkan. Guru perlu menindak lanjuti permasalahan di siklus I tersebut pada siklus II dengan cara guru memberi motivasi berupa nilai tambahan bagi kelompok terbaik atau yang paling kompak. 4 Refleksi Setelah dilakukan tindakan dan observasi, peneliti melakukan analisis data terhadap hasil observasi, keaktifan belajar, angket yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I, kelebihan dan kekurangan metode eksperimen, dan tindakan yang dilakukan oleh siswaselama proses pembelajaran. Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih ada siswa yang belum aktif, keaktifan siswa belum mencapai target minimal.Maka peneliti menindak lanjuti siklus II. commit to user 49 Siklus II 1 Tindakan Siklus II a Perencanaan Berdasarkan refleksi pada siklus I, karena hasil yang dicapai belum memenuhi target, maka peneliti sebagai pengelola pembelajaran, sekali lagi mempersiapkan segala perangkat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap perencanaan siklus ke II ini, peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP lengkap dengan lembar kerja Kelompok, lembar observasi peserta didik, lembar observasi guru dan media pembelajaran. Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Maret 2011 Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan alokasi waktu 3X35 Menit. Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada pada siklus I upaya yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: 1 Guru sebaiknya memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa agar mereka berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2 Guru sebaiknya memberi metode pembelajaran yang tepat, yang dapat menyenangkan siswa sehingga lebih aktif, kreatif dan inovatif. Mengingat hasil analisis terhadap kemampuan siswa tentang pesawat sederhana pada siklus I masih ada sebagian yang belum menunjukkan hasil yang maksimal. Dengan berpedoman pada kurikulum KTSP 2006 Kelas V peneliti melakukan langkah- langkah perencanaan pembelajaran tentang pesawat sederhana dengan menggunakan metode eksperimen dengan media alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari yaitu memanfaatkan peralatan yang ada di lingkungan sekitar sebagai media, misalnya: gunting, pisau, pembuka botol, palu, paku ukir, timba, kerekan bendera dll. Adapun perencanaan sebagai berikut: commit to user 50 Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, energi serta fungsinya. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan pesawat sederhanayang dapat membuat pekerjaan lebih mudahdan cepat. Indikator : 5.2.1 Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana, misal: pengukit, bidang Miring, katrol, roda. 5.2.2 Menggolongkan berbagai alat rumah Tangga sebagai pengungkit, bidang Miring, katrol, roda. 5.2.3 Mengidentifikasi kegiatan yang Menggunakan pesawat sederhana. 5.2.4 Mendemonstrasikan cara menggunakan Pesawat sederhana. b Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media pesawat sederhana yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan 2 kali pertemuan. 1 Pertemuan Pertama Dalam pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu, 16 Maret 2011 dengan materi pesawat sederhana yaitu menggolongkan berbagai alat rumah tangga kedalam jenis pesawat sederhana serta mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan prinsip pesawat sederhana. Sebagai kegiatan awal guru mengulang materi pada pertemuan sebelumnya dan melakukan tanya jawab yang masih berhubungan dengan materi yang dipelajari. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kesempatan ini. Untuk memperdalam penguasaan materi siswa secara berkelompok berdiskusi commit to user 51 tentang menggolongkan peralatan rumah tangga yang sudah mereka siapkan, mereka membuat sebuah laporan hasil pengamatan untuk merangsang otak siswa dan membantu memahami materi sesuai indikator yang sudah ditetapkan. Jika sudah selesai perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya didepan kelas sedangkan kelompok lain mengamati dan menambah jika masih ada kekurangan, Guru memberikan penilaian terhadap proses pelaksananaan diskusi mulai dari awal hingga akhir. Kegiatan selanjutnya guru melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada materi yang mereka belum paham. Pada akhir kegiatan guru menyimpulkan dan memberi pemantapan tentang materi yang telah dipelajari. 2 Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 18 Maret 2011 dengan materi mengidentifikasi kegiatan sehari-hari yang menggunakan prinsip pesawat sederhana. Sebagai awal kegiatan guru mengadakan tanya jawab tentang materi pada pertemuan yang lalu. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan pada kesempatan ini. Guru membimbing siswa untuk membuat kelompok, kemudian siswa melakukan percobaan cara kerja pesawat sederhana contoh: cara kerja timbangan, jungkat-jungkit, gunting, katrol, bidang miring, dan roda berporos. Guru mengawasi kegiatan sambil menilai proses pembelajaran yang berlangsung. Setelah pengamatan selesai semua siswa kembali ke masing-masing tempat duduk untuk membahas percobaan yang telah dilakukan siswa. Perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil percobaan atau hasil diskusi sedangkan kelompok lain memperhatikan serta member tanggapan. Guru memberikan reward berupa tepuk tangan pada siswa yang telah menyampaikan hasil percobaan mereka. Kegiatan selanjutnya guru memberikan kesempatan bertanya untuk menanyakan commit to user 52 hal-hal yang belum paham dan guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajri. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah, agar siswa mau belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Instrumen, data, foto pada siklus II lampiran 27. c. Pengamatan atau Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi siswa yang berisi pernyataan mengenai perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan agar memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran melalui metode eksperimen dengan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana serta partisipasi guru untuk meningkatkan keaktifan siswa tersebut 1 Hasil observasi guru Dari hasil observasi akhir siklus II dapat dilihat aktifitas guru sebagai berikut: lampiran 15. a Penampilan guru didepan kelas sangat baik b Cara penyampaian materi pelajaran sangat baik. c Cara penggunaan alat peraga sudah baik d Cara pengelolaan kelas baik e Cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa sangat baik. f Memberi reward dengan baik. g Adanya interaksi dengan siswa h Memotivasi siswa sangat baik. i Memberi bimbingan individu sangat baik j Pengelolaan waktu dengan baik. commit to user 53 2 Hasil observasi keaktifan dan kesungguhan belajar siswa Dari data observasi pada siklus 2 pertemuan I diperoleh data keaktifan sebagai berikut: a Antusias siswa terhadap pembelajaran sudah baik. b Siswa merespon pertanyaan dari guru dengan baik. c Siswa sudah aktif dalam pembelajaran. d Siswa aktif mengemukakan pendapat dan pertanyaan. e Siswa menunjukkan kerjasama, berinisiatif dalam diskusi kelompok. Tabel 6 keaktifan belajar siswa siklus 2 pertemuan I NO Kriteria Keaktifan Siswa Frekuensi Prosentase 1 Sangat Aktif 2 Aktif 15 60 3 Sedang 3 12 4 Tidak Aktif 7 28 5 Sangat Tidak Aktif Rata- Rata kelas 15,44 Berdasarkan table 6 sesuai lampiran 20 frekuensi belajar keaktifan IPA Pesawat sederhana pada siklus II pertemuan I dapat dilihat grafik pada gambar 12 sebagai berikut: commit to user 54 Gambar 12. grafik keaktifan siklus II pertemuan I Pada siklus 2 pertemuan II diperoleh data keaktifan sebagai berikut: a Antusias siswa sudah ada peningkatan dibanding siklus pertama. b Siswa sudah mulai berani mengemukakan pendapat. c Dalam kegiatan pembelajaran keaktifan siswa meningkat. d Adanya kerja kelompok dalam diskusi dengan baik e Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok. Tabel 7 Keaktifan belajar siswa siklus 2 pertemuan II No Kriteria keaktifan Frekuensi Prosentase 1 Sangat Aktif 6 24 2 Aktif 17 68 3 Sedang 2 4 Tidak Aktif 8 5 Sangat Tidak Aktif Rata- rata kelas 19,52 sangat aktif aktif sedang tidak aktif sangat tidak aktif 15 3 7 60 12 28 Hasil Keaktifan Belajar Siklus II Pertemuan I frekuensi prosentase commit to user 55 Berdasaran tabel 7 frekuensi keaktifan belajar IPA Pesawat sederhana siklus II pertemuan II dapat dilihat grafik pada gambar 13.sebagai berikut : Gambar 13. grafik keaktifan siklus II pertemuan II Keaktifan belajar siswa pada tabel 7 diatas sesuai dengan lampiran 21.pada siklus 2 selama 2 pertemuan mengalami peningkatan yang sangat tinggi pada pertemuan pertama keaktifan belajar 60 atau 15 siswa dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan yaitu 92atau 23 siswa. Dari hasil observasi keaktifan belajar pada siklus 2 pertemuan I dan pertemuan II diperoleh rata- rata sebagai berikut: Tabel 8 Rata- Rata Keaktifan Belajar Siswa Siklus 2 No Kriteria Keaktifan Frekuensi Prosentase 1 Sangat Aktif 4 16 2 Aktif 16 64 3 Sedang 5 20 4 Tidak Aktif 5 Sangat Tidak Aktif Rata-rata kelas 71,64 sangat aktif aktif sedang tidak aktif sangat tidak aktif 6 17 2 24 68 8 Hasil Keaktifan Siklus II pertemuan II frekuensi prosentase commit to user 56 Berdasarkan table 8 sesuai lampiran 22 frekuensi rata-rata keaktifan belajar IPA pesawat sederhana Siklus II dapat dilihat grafik pada gambar 14 sebagai berikut: Gambar 14 Rata-rata Hasil Keaktifan Siklus II d. Hasil Angket Siswa Angket siswa diberikan setelah akhir siklus II.Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa melalui angket untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian yang berkaitan dengan keaktifan dan ketertarikan siswa terhadap IPA. Data hasil angket mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran selengkapnya terdapat pada lampiran 26. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa siswa yang tertarik IPA, sebanyak 88 atau 22 siswa memberi jawaban positif sesuai harapan peneliti, berada pada kategori sangat baik, karena sudah sesuai harapan yaitu lebih dari 80 atau sama dengan 80. e. Refleksi Setelah dilaksanakan tindakan dan observasi, penulis melakukan analisis data terhadap hasil observasi, hasil belajar, angket yang telah dilakukan. Dapat diketahui tingkat keaktifan siswa pada siklus 2. sangat aktif aktif sedang tidak aktif sangat tidak aktif 4 16 5 16 64 20 28 Rata-rata Hasil Keaktifan Siklus II frekuensi prosentase commit to user 57

D. Deskripsi Hasil Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 Penerapan Strategi Time Token Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Gombang Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 3 15

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 104204 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2011/2012. SKRIPS.

1 3 19

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Tajungsari 02 Kecamatan Tlogowungu Tahun 2013/2014.

0 2 18

PENERAPAN METODE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA Penerapan Metode Quiz Team Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Sd Negeri Ii Tekaran Tahun Aj

0 0 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Quiz Team Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Sd Negeri Ii Tekaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 7

PENERAPAN METODE KUIS TIM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SEKOLAH DASAR Penerapan Metode Kuis Tim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kwadungan Kecamatan Kerjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 17

PENDAHULUAN Penerapan Metode Kuis Tim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kwadungan Kecamatan Kerjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 2 7

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V Penerapan Metode Tebak Kata Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keaktifan Siswa Kelas V Terhadap Mata Pelajaran IPA (Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2011/20

0 1 17

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V Penerapan Metode Tebak Kata Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keaktifan Siswa Kelas V Terhadap Mata Pelajaran IPA (Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2011/201

0 0 19

Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode inquiri dan Eksperimen terhadap Hasil Belajar IPA ditinjau dari Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD di Dabin V Kecamatan Purwodadi Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 1