commit to user
24
memasang paku dengan tangan dan memasang paku dengan palu dsb. Meskipun kegiatan ini dilakukan secara berkelompok akan tetapi masing- masing siswa
melakukan percobaan secara bergantian. Hal ini dilakukan agar agar semua siswa aktif dalam pembelajaran IPA pesawat sederhana.
B. Penelitian yang Relevan
April Lina Sri Windayani Deng an Judul “Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen Siswa Kelas III SDN 3 Jenengan Sawit Boyolali Tahun 2009-2010
.” Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 3 siklus dengan menerapkan
metode Demonstrasi-Eksperimen dalam pembelajaran IPA Kelas III SD N 03 Jenengan Sawit Boyolali Tahun 2009-2010 dapat disimpulkan bahwa dalam
penerapan metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Kelas III SD N 03 Jenengan Sawit Boyolali. Hal ini dilihat dari prosentase
kenaikan nilai IPA kelas III dari siklus I sampai Siklus III. Pada Siklus I siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 12 anak atau 46,15, pada siklus II siswa
yang mendapat nilai minimal 60 ada 14 anak atau 53,85 dari 26 siswa, dan siklus III siswa yang mendapat nilai minimal 60 dari 23 anak atau 88,46 dari 26
anak. Dari siklus I kemudian di laksanakan siklus II prestasi siswa mengalami prosentase kenaikan 7,70 dadri siklus II kemudian di laksanakan siklus III
mengalami prosentase kenaikan 334, 61. Penelitian April Lina Sri Windayani relevan dengann penelitian ini karena sama-sama menerapkan metode eksperimen
dan perbedaannya terletak pada hasil penelitian karena penelitian April Lina Sri Windayani meneliti tentang hasil belajar sedangkan penelitian ini tentang
keaktifan belajar siswa. Penelitian Agus Riyanto dengan judul “Meningkatkan Keaktifan dan
Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Besar Sudut Melalui Metode STAD pada kelas III B Negeri Wonorejo tahun 2009-2010.
” Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: 1 Prosentase keaktifan peserta didik pada siklus I
menunjukan angka 47,4 9 peserta didik aktif dari 19 peserta didik dan prosentase keaktifan peserta didik pada siklus II menunjukkan angka 68,4 13
commit to user
25
peserdik aktif dari 19 peserdik dari siklus I dan II. 2 Prosentase ketentusan belajar peserdik pada siklus I menunjukkan angka 63,2 12 peserta didik dari
jumlah 19 peserta didik dan siklus II prosentase ketuntasan 78,9 15 peserta didik dari 19 peserta didik. Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar
peserta didik dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Student Team Achivement Division
STAD dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan mengidentifikasi jenis dan besar sudut dikelas III B SD N Wonorejo. Penelitian Agus Riyanto relevan
dengan penelitian ini karena sama-sama meningkatkan keaktifan belajar dan perbedaannya terletak pada metode yang digunakan dalam penelitian karena
penelitian Agus Riyanto menggunakan metode STAD.
C. Kerangka Berfikir