Pengertian Keaktifan Tinjauan tentang Keaktifan Belajar IPA

commit to user 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Keaktifan Belajar IPA

a. Pengertian Keaktifan

Menurut Sriyono 1992: 74 yang dimaksud dengan keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara lain: 1 Keaktifan indra: pendengaran, penglihatan, peraba dan lain –lain. Murid harus di rangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. 2 Keaktifan akal: akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah. 3 Keaktifan ingatan: waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang di sampaikan oleh guru, dan menyimpan dalam otak, kemudian pada suatu saat bila di butuhkan siap dan mampu mengutarakan kembali. 4 Keaktifan emosi: murid hendak senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Bukankah senang ataupun tidak ia tetap di mintai pertanggung jawaban, maka tidak ada gunanya membenci atau tidak mencintai pelajaran. Sesunggguhnya mencintai pelajaran akan menambah hasil studi seseorang. Keaktifan menurut Martinis 2007: 82 keaktifan belajar adalah suatu kegiatan atau usaha individu untuk membangun pengetahuan dalam dirinya yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Keaktifan menurut Sardiman 2004: 100 keaktifan adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Selama kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut harus terbaik sehingga akan mendapatkan aktivitas yang optimal. Menurut kamus besar bahasa Indonesia keaktifan adalah kegiatan, sedang belajar merupakan proses belajar pada diri indivudu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap karena adanya interaksi dan latihan Poerwodarminto, 1992: 17. commit to user 7 Hal ini seperti yang tercantum pada jurnal internasional berikut ini: active learning is any teaching method which gets students actively involved: some general characteristics are commonly associated with the use of strategies promoting active learning in the classroom: student are involved in more than listening less emphasis is placed on transmitting information and more on developing students skill student are engaged in activities e.g, reading, discussing, writing greater emphasis is placed on student’ exploration of their own attitudes and values. As a working definition, Bonwell and E ison suggest that “active learning be defined as anyting that involves student in doing things and thinking about what they are doing.” Keyser, Marcia. 2000 Vol. 17 issue 1 Berdasarkan jurnal international di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah metode pembelajaran yang melibatakan siswa secara aktif, siswa tersebut dilibatkan lebih dari mendengarkan kurangnya penekanan terletak pada penyampaian informasi dan lebih banyak pada pengemangan kemampuan siswa misalnya, membaca, berdiskusi, menulis penekanan yang lebih besar ditempatkan pada eksplorasi siswa, sikap dan nilai mereka sendiri. Bonwell dan Eison menunjukkan bahwa ”keaktifan didefinisikan sebagai suatu yang melibatkan siswa dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. ” Menurut Hollingsworth dan Lewis 2008: viii keaktifan adalah siswa terlibat secara terus menerus baik mental maupun fisik. Keaktifan belajar itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat dan efektif. Sedangkan menurut Rosdjati 2002: 16 keaktifan belajar adalah proses belajar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan, berinteraksi dengan lingkungan dsb. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan adalah proses pembelajaran harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa secara aktif dengan tingkah laku saat pembelajaran diharapkan akan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang telah diterapkan guru. Peran aktif guru sebagai fasilitator dan motivator terhadap siswa dan guru harus dapat menciptakan kondisi didalam commit to user 8 pembelajaran menyanangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan enggan untuk menyimak pelajaran. Guru harus dapat memfariasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif ketika siswa terlibat terus-menerus, baik secara mental maupun secara fisik. Sebuah pembelajaran yang aktif mengindikasikan adanya aktivitas yang dilakukan siswa misal, berdiskusi, tanya jawab, dsb. Pembelajaran aktif penuh semangat, giat, kuat dan efektif.

b. Tinjauan Asas Keaktifan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 Penerapan Strategi Time Token Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Gombang Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 3 15

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 104204 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2011/2012. SKRIPS.

1 3 19

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Tajungsari 02 Kecamatan Tlogowungu Tahun 2013/2014.

0 2 18

PENERAPAN METODE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA Penerapan Metode Quiz Team Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Sd Negeri Ii Tekaran Tahun Aj

0 0 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Quiz Team Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Sd Negeri Ii Tekaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 7

PENERAPAN METODE KUIS TIM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SEKOLAH DASAR Penerapan Metode Kuis Tim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kwadungan Kecamatan Kerjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 17

PENDAHULUAN Penerapan Metode Kuis Tim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kwadungan Kecamatan Kerjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 2 7

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V Penerapan Metode Tebak Kata Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keaktifan Siswa Kelas V Terhadap Mata Pelajaran IPA (Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2011/20

0 1 17

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V Penerapan Metode Tebak Kata Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keaktifan Siswa Kelas V Terhadap Mata Pelajaran IPA (Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2011/201

0 0 19

Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode inquiri dan Eksperimen terhadap Hasil Belajar IPA ditinjau dari Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD di Dabin V Kecamatan Purwodadi Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 1