commit to user
25
peserdik aktif dari 19 peserdik dari siklus I dan II. 2 Prosentase ketentusan belajar peserdik pada siklus I menunjukkan angka 63,2 12 peserta didik dari
jumlah 19 peserta didik dan siklus II prosentase ketuntasan 78,9 15 peserta didik dari 19 peserta didik. Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar
peserta didik dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Student Team Achivement Division
STAD dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan mengidentifikasi jenis dan besar sudut dikelas III B SD N Wonorejo. Penelitian Agus Riyanto relevan
dengan penelitian ini karena sama-sama meningkatkan keaktifan belajar dan perbedaannya terletak pada metode yang digunakan dalam penelitian karena
penelitian Agus Riyanto menggunakan metode STAD.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teoritik dan hasil penelitian yang relevan, telah diuraikan sebelumnya diperoleh alur kerangka berfikir bahwa kondisi awal di
SDN 2 Kramat Penawangan Purwodadi pada pembelajaran IPA di kelas V lebih banyak berpusat pada guru. Dengan kondisi awal yang seperti ini kemudian
peneliti akan melakukan suatu tindakan untuk mengatasinya. Peneliti akan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen dalam proses pembelajaran IPA,
khususnya pesawat sederhana. Peneliti akan memberi motivasi kepada siswa dengan memberi penguatan agar siswa merasa senang. Dalam metode Eksperimen
siswa diajak langsung dalam kegiatan percobaan sehingga individu siswa dapat menemukan konsep yang dipelajari. Dengan melibatkan siswa secara langsung
akan meningkatkan keaktifan belajar siswa, sehingga diharapkan keaktifan siswa akan meningkat. Dari tindakan yang dilaksanakan peneliti diharapkan mencapai
kondisi akhir yaitu dengan menggunakan metode Eksperimen dapat meningkatkan keaktifan siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan kerangka
pemikiran seperti pada gambar.5
commit to user
26
1. Keaktifan belajar IPA
tentang pesawat sederhana meningkat
2. Siswa lebih senang dan
tertarik belajar IPA khususnya tentang pesawat
sederhana dengan menggunakan Metode
Eksperimen Kondisi akhir
Siswa Mend
emonstrasi kan cara
penggunaan pesawat
sederhana
Tindakan
1. Menerapkan metode
pembelajaran eksperimen dalam
pengajaran IPA Pesawat Sederhana
2. Guru menberi motivasi
belajar 3.
Siswa mendapatkan pengalaman langsung
dan lebih bermakna sehingga keaktifan
belajar meningkat
Kondisi awal
1. Pembelajaran lebih
berpusat pada guru 2.
Siswa bosan dan enggan belajar IPA
3. Keaktifan belajar IPA
cenderung rendah Rendahnya
keaktifan siswa
Secara berkelompok
siswa mengidentifikasi
pesawat sederhana
Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Kerangka pemikiran
commit to user
27
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas dapat diajukan hipotesis penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: Jika dalam pembelajaran
IPA digunakan metode Eksperimen, maka keaktifan pembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana siswa kelas V meningkat.
commit to user
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kramat 02, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan. Meskipun SD ini SD inti proses belajar
mengajarnya kebanyakan masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa bosan atau malas menyimak pelajaran dan prestasinya masih rendah.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Juni 2011 dan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Jadwal penelitian selanjutnya tertera pada tabel.I.
Tabel 1. Waktu Penelitian No
Kegiatan Bulan
Januari Februari maret
April Mei
Juni 1
Penyusunan Proposal
XXXX
2 Penyusunan Ijin
X 3
Pelaksanaan Tindakan
XXX XXXX
X
4. Analisis Data
XXX 5
Ujian dan Revisi XXXX
6 Penyusunan
Laporan XXXX