commit to user
21
melaksanakan kegiatan kependidikan khususnya kegiatan penyajian materi pembelajaran kepada siswa.
Menurut Purwoto 2003: 70 metode adalah cara-cara yang tepat dan serasi dengan sebaik baiknya agar guru berhasil dalam mengerjakannya dan
dapat mencapai tujuan. Menurut Slameto 2003: 82 Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Syahidin,
2009: 44 metode diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu nilai tertentu dari si pembawa pesan kepada si penerima pesan. dalam konteks
pendidikan, si pembawa pesan disebut guru dan si penerima pesan disebut murid. Sedangkan menurut Akhmad sudrajad 2008: http Pengertian
Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran Ahmad Sudrajat Tentang Pendidikan.html metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah
cara untuk menciptakan situasi yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar banyak sekali metode yang dapat di gunakan dalam proses belajar
mengajar salah satunya metode eksperimen.
b. Tinjauan tentang Metode Eksperimen
1 Pengertian Metode Eksperimen
Menurut Sagala, Sumantri dan Permana dalam Depdiknas 2008: 7-77 Sumantri dan permana menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk
membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu.Hal ini seperti yang tercantum dalam jurnal international berikut ini:
“The class experiment teaching method involves supervised learning activities with students doing practical work individually or in-
group ” Wachange, Samuel W dan Mwangi, Jhon Gowland 2004: Vol.5
issue 1 Berdasarkan kutipan jurnal international diatas dapat disimpulkan bahwa
mengajar kelas dengan menggunakan metode eksperimen meliputi pengawasan
commit to user
22
kegiatan belajar dengan siswa melakukan kerja praktik secara individual atau kelompok.
Sedangkan metode Eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan
untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang di pelajari. httpundhiexs.wordpress.com diakses 16 januari 2010 pukul 21.30 WIB.
Menurut Iskandar 2001: 58 eksperimen adalah suatu proses yang rumit untuk mendapatkan data yang terdiri dari banyak-banyak langkah komponen. Menurut
Soli Abimanyu 2008: 26 eksperimen adalah usaha untuk menguji atau percobaan melalui penyelidikan praktis. Umumnya kegiatan eksperimen
dilaksanakan dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam. Dalam melakukan eksperimen atau penelitian sederhana, guru perlu melatih siswa untuk
merencanakan eksperimen atau penelitian sederhana itu, karena tanpa rencana terjadi pemborosan waktu, dsb.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang digunakan oleh guru dimana siswa melakukan suatu percobaan
atau mempraktikan suatu proses setelah melihat apa yang telah didemonstrasikan oleh guru yang cara kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiyah, dan dari
hasil kegiatan percobaannya, siswa menuliskan hasil dan melaporkannya untuk dievaluasi oleh guru.
2 Tujuan Metode Eksperimen
Menurut Abimanyu 2008: 7 metode eksperimen bertujuan agar: a Siswa mampu menyimpulkan fakta- fakta, informasi atau data yang di peroleh.b
Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaan. c Siswa mampu menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik
kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang di kumpulkan melalui percobaan. d Siswa mampu berfikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur. Metode
eksperimen mempinyai kelebihan dan kelemahan Kelebihan Metode eksperimen: a Membuat siswa percaya pada
kebenaran kesimpulan percobaan sendiri dari pada menurut cerita atau buku. b
commit to user
23
Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang di perlukan melalui percobaan yang di lakukan. c Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur
metode ilmiah. d Hasil belajar di kuasai oleh siswa dan tahan lama dalam ingatan.
Kelemahan metode Eksperimen: a Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap pada umumnya mahal. b Dapat menghambat
pembelajaran karena memerlukan waktu yang lama. c Kesalahan eksperimen akan berakibat kesalahan kesimpulan. d Belum tentu guru dan siswa menguasai
metode eksperimen. Cara mengatasai kelemahan metode Eksperimen: a Guru harus
menjelaskan terlebih dahulu hasil yang ingin di capai dengan Eksperimen. b Guru harus menjelaskan prosedur Eksperimen, bahan- bahan Eksperimen yang di
perlukan, peralatan dan cara penggunaanya, variable yang perlu di control dan di catat selama eksperimen berlangsung. c Mengawasi pelaksanaan Eksperimen dan
member bantuan pada siswa jika mengalami kesulitan. d Meminta siswa melaporkan hasil Eksperimen dan membanding-mandingkan atau mendiskusikan
untuk mengeetahui kekurangan dan kekeliruan yang terjadi. Soli Abimanyu, 2008: 7.17
3 Penerapan Metode Eksperimen pada pesawat sederhana pembelajaran
IPA Siswa Kelas V SD Metode Eksperimen dapat diterapkan di SD kelas V khususnya pada
pelajaran pesawat sederhana pelajaran IPA. Tujuannya agar siswa mampu memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi.
Adapun langkah- langkah metode eksperimen sebagai berikut: 1 Metode eksperimen ini dibuat secara berkelompok, guru membagi kelompok- kelompok.
2 Guru memberi LKS sebagai petunjuk kegiatan. 3 Siswa melakukan percobaan tentang pesawat sederhana sesuai petunjuk guru. Misal: Siswa memotong kertas
dengan tangan dan memotong kertas dengan gunting, Siswa membuka tutup botol dengan sendok dan membuka tutup botol dengan alat pembuka, siswa melubangi
kertas dengan alat pelubang kertas dan melubangi kertas dengan tanggan, Siswa
commit to user
24
memasang paku dengan tangan dan memasang paku dengan palu dsb. Meskipun kegiatan ini dilakukan secara berkelompok akan tetapi masing- masing siswa
melakukan percobaan secara bergantian. Hal ini dilakukan agar agar semua siswa aktif dalam pembelajaran IPA pesawat sederhana.
B. Penelitian yang Relevan
April Lina Sri Windayani Deng an Judul “Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen Siswa Kelas III SDN 3 Jenengan Sawit Boyolali Tahun 2009-2010
.” Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 3 siklus dengan menerapkan
metode Demonstrasi-Eksperimen dalam pembelajaran IPA Kelas III SD N 03 Jenengan Sawit Boyolali Tahun 2009-2010 dapat disimpulkan bahwa dalam
penerapan metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Kelas III SD N 03 Jenengan Sawit Boyolali. Hal ini dilihat dari prosentase
kenaikan nilai IPA kelas III dari siklus I sampai Siklus III. Pada Siklus I siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 12 anak atau 46,15, pada siklus II siswa
yang mendapat nilai minimal 60 ada 14 anak atau 53,85 dari 26 siswa, dan siklus III siswa yang mendapat nilai minimal 60 dari 23 anak atau 88,46 dari 26
anak. Dari siklus I kemudian di laksanakan siklus II prestasi siswa mengalami prosentase kenaikan 7,70 dadri siklus II kemudian di laksanakan siklus III
mengalami prosentase kenaikan 334, 61. Penelitian April Lina Sri Windayani relevan dengann penelitian ini karena sama-sama menerapkan metode eksperimen
dan perbedaannya terletak pada hasil penelitian karena penelitian April Lina Sri Windayani meneliti tentang hasil belajar sedangkan penelitian ini tentang
keaktifan belajar siswa. Penelitian Agus Riyanto dengan judul “Meningkatkan Keaktifan dan
Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Besar Sudut Melalui Metode STAD pada kelas III B Negeri Wonorejo tahun 2009-2010.
” Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: 1 Prosentase keaktifan peserta didik pada siklus I
menunjukan angka 47,4 9 peserta didik aktif dari 19 peserta didik dan prosentase keaktifan peserta didik pada siklus II menunjukkan angka 68,4 13