commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Tiap-tiap
warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. ”Pendidikan bagi setiap
warga negara pada hakekatnya adalah merupakan suatu upaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga dengan kemampuannya siswa
akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelak akan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.
Dalam rangka melaksanakan pendidikan nasional perlu diambil langkah- langkah yang dapat memungkinkan terbentuknya manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, bekerja keras, bertanggung jawab, disiplin, kreatif serta sehat jasmani dan rohani,
yang semuanya dapat digali melalui pendidikan keluarga, sekolah dan dalam lingkungan masyarakat.
Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengembangan aspek-
aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa
dapat bertahan hidup serta dapat menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan pada masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan dapat mewujudkan tujuan
pendidikan nasional tersebut. Sekolah sebagai tempat siswa belajar, diharapkan siswa aktif dalam
pembelajaran. Hal ini karena daya serap tiap-tiap siswa berbeda-beda ada yang memperhatikan pelajaran, ada yang ramai sendiri, bahkan ada yang enggan
menyimak pelajaran yang disampaikan guru. Untuk memperoleh kemampuan sesuai yang diharapkan baik guru ataupun siswa harus mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keaktifan belajar tersebut, termasuk keaktifan belajar IPA.
commit to user
2
Berdasarkan Depdiknas 2006: 483 Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, IPA tidak
hanya menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek perkembangan lebih lanjut untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman tentang Alam Sekitar yang lebih mendalam.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan, Penerapan IPA
perlu dilaksanakan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengomunikasikannya sebagai aspek penting dalam
kehidupan. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
ketrampilan proses. Kewajiban para guru untuk menanamkan rasa senang terhadap materi
pelajaran IPA, dengan memberi rangsangan dan dorongan kepada siswa. Sehingga metode pembelajaran memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar. Setelah melakukan pengamatan di kelas V SD Negeri 2 Kramat
Penawangan Purwodadi keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA saat ini rendah karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu penyampaiannya hanya
mengggunakan metode ceramah yang mungkin dianggap guru adalah metode paling praktis, mudah dan efisien, sedangkan siswa pasif selama proses
pembelajaran berlangsung.
Siswa tidak
diberi kesempatan
untuk mengkontruksikan pengetahuan yang sudah mereka miliki dengan kehidupan
nyata. Pembelajaran seperti itu kurang tepat karena tidak ada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Jika pada pembelajaran IPA materi pesawat
sederhana dilakukan dengan cara konvensional maka hasil belajar rendah. Oleh
commit to user
3
karena itu untuk mengatasi masalah tersebut perlu diterapkan metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat memahami dan aktif dalam
pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Salah satu metode dalam pembelajaran IPA adalah Metode Eksperimen.
Metode Eksperimen adalah metode atau cara guru dan murid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau
akibat dari sesuatu aksi. Kelebihan dari metode eksperimen yaitu: Pertama, membuat siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan percobaan sendiri
daripada menurut cerita atau buku. Kedua, siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang di perlukan melalui percobaan yang di lakukan. Ketiga,
dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah. Keempat, Hasil belajar di kuasai oleh siswa dan tahan lama dalam ingatan. Dengan metode ini
diharapkan siswa lebih tahu dan jelas tentang pembelajaran IPA, sehingga diharapkan keaktifan siswa dapat meningkat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar IPA akan meningkat, jika dalam pembelajarannya digunakan metode yang tepat, salah satu
metode yang tepat untuk pelajaran IPA adalah metode Eksperimen karena siswa lebih senang belajar sambil bermain. Hal inilah yang mendorong penulis untuk
menga mbil judul penelitian “Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kramat 02 Penawangan Purwodadi Tahun Pelajaran 2011
”
B. Identifikasi Masalah