Perilaku konsumen menurut pendapat Swastha dan Handoko 2000:10 adalah “tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa pendapatan termasuk proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut”. Pendapat lain mengenai perilaku konsumen dikemukakan oleh Soekanto
2007:83 sebagai berikut: “perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan mengkombinasikan produk dan
jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusli tindakan ini”.
2.2.4.2 Model perilaku konsumen
Sebuah model adalah sebuah penyederhanaan gambaran dari kenyataan. Menurut Loundon dan Betta dalam Mangkunegara 2001: 22 suatu
model dapat di definisikan sebagai “suatu wakil realitas yang disederhanakan”. Dari pendapat di atas, maka model perilaku kosumen dapat diartikan
sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Atau dengan kata lain, model
perilaku konsumen adalah kerangka kerja atau sesuatu yang mewakili keyakin- an konsumen dalam mengambil keputusan membeli.
Tujuan utama dari model perilaku konsumen, menurut Swatsha dan Handoko dalam Mangkunegara 2007: 39 adalah membantu kita untuk
mengembangkan teori yang mengarahkan penelitian perilaku konsumen, dan sebagai bahan dasar untuk mempelajari pengetahuan yang terus berkembang
tentang perilaku konsumen. Keduanya membantu kita untuk berfikir sistematis dan logis tentang konsumen, yaitu dengan tahap-tahap:
Universitas Sumatera Utara
1. Identifikasi variabel-variabel yang relevan, 2. Menunjukkan karakteristik masing-masing, dan
3. Menganalisis hubungan diantara variabel-variabel tersebut, yaitu bahwa saling mempengaruhi satu sama lain.
Sedangkan fungsi model perilaku konsumen menurut Mangkunegara 2001: 22 adalah sebagai berikut:
1. Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah-langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu
penelitian membeli. 2. Prediksi, yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen
pada waktu yang akan datang. 3. Explanation, yaitu mempelajari sebab-sebab dari beberapa aktivitas
pembelian. 4.
Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas- aktivitas konsumen pada masa yang akan datang.
2.2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan,
sehingga sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen terlebih dahulu.
Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pendapatan dan psikologis dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang
tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi benar-benar harus diperhitungkan.
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Kebudayaan
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh :
a. Budaya Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku
yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
b. Sub Budaya Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yamg relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang
serupa.
2. Faktor Sosial
Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu : a. Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang
mempunyai interaksi regular tetapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai
interaksi lebih formal dan kurang regular. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi professional dan serikat kerja.
Universitas Sumatera Utara