2.2.4 Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Laju Infiltrasi
Jumlah dan ukuran pori yang  menentukan adalah jumlah pori-pori yang berukuran besar. Makin banyak pori-pori besar maka kapasitas infiltrasi makin besar
pula. Atas dasar ukuran pori tersebut, liat kaya akan pori halus dan miskin akan pori  besar. Sebaliknya fraksi pasir banyak mengandung pori besar dan sedikit pori
halus.  Dengan demikian  kapasitas infiltrasi pada  tanah-tanah pasir jauh  lebih besar daripada tanah liat.
Tanah-tanah yang bertekstur kasar menciptakan    struktur tanah
yang ringan. Sebaliknya tanah-tanah yang terbentuk atau tersusun dari tekstur tanah
yang halus  menyebabkan terbentuknya tanah-tanah yang bertekstur berat. Tanah dengan struktur tanah yang berat mempunyai jumlah pori halus yang banyak dan
miskin akan pori  besar. Sebaliknya tanah yang  ringan mengandung  banyak pori besar dan sedikit pori halus.
Dengan demikian kapasitas infiltrasi dari kedua  jenis tanah tanah tersebut akan  berbeda pula, yaitu tanah yang berstruktur ringan kapasitas infiltrasinya
akan lebih  besar  dibandingkan dengan  tanah-tanah yang berstruktur  berat
Saifuddin, 1986. Menurut Susanto 2008,  laju infiltrasi berbeda  menurut jenis tanahnya
seperti pada Tabel 2. 1 berikut ini. Tabel 2. 1 Tekstur Tanah dengan Kecepatan Infiltrasi
Kecepatan Infiltrasi
cmjam Kriteria
25.00 – 50.00 Sangat Cepat
12.50 – 25.00 Cepat
7.50 – 15.00 Sedang
0.50 – 2.50 Lambat
0.50 Sangat Lambat
Setiap jenis tanah mempunyai laju infiltrasi karakteristik yang berbeda, yang bervariasi  dari  yang  sangat  tinggi  sampai  yang  sangat  rendah.  Jenis  tanah berpasir
umumnya  cenderung  mempunyai  laju  infiltrasi  yang  tinggi,  akan  tetapi  tanah  liat sebaliknya, cenderung mempunyai laju infiltrasi yang rendah. Untuk satu jenis tanah
yang sama dengan kepadatan  yang berbeda mempunyai laju infiltrasi  yang berbeda pula.  Makin  padat  suatu  kondisi  tanah,  maka  makin  kecil  pula  laju  infiltrasinya,
begitu  juga  sebaliknya,  makin  renggang  suatu  kondisi  butir-butir  tanah,  maka  laju infiltrasinya akan semakin besar pula.
Kelembaban  tanah  yang  selalu  berubah-ubah  setiap  saat  juga  berpengaruh terhadap laju infiltrasi. Makin tinggi kadar air dalam tanah, maka laju infiltrasi tanah
tersebut makin kecil Pengaruh  tanaman  di atas  permukaan  tanah  terdapat  dua  pengaruh,  yaitu
berfungsi  sebagai  penghambat  aliran  di  permukaan  tanah  sehingga  kesempatan untuk  berinfiltrasi  akan  semakin  besar,  sedangkan  yang  kedua  adalah  sistem  akar-
akaran  yang  dapat  lebih  menggemburkan  struktur  tanahnya  sehingga  laju  infiltrasi dapat  menjadi  cepat.  Maka  makin  baik  tutup  tanaman  yang  ada,  laju  infiltrasi
cenderung lebih tinggi. Kemiringan  lahan  memberikan  pengaruh  yang  kecil  terhadap  infiltrasi,
walaupun  begitu,  terdapat  perbedaan  infiltrasi  antara  lahan  datar  dengan  lahan miring. Infiltrasi pada lahan datar akan lebih besar daripada lahan miring.
Penambahan bahan kimia dalam tanah ada dua jenis. Pertama, dimaksudkan untuk  memperkuat  formasi  agregat  tanah,  sehingga  struktur  tanah  menjadi
diperbaiki.  Akibatnya  bukan  saja  infiltrasi  yang  meningkat,  tetapi  juga  pergerakan
air  di  dalam  tanah  perkolasi. Kedua, dimaksud  untuk  melapisi  permukaan  tanah agar  air  yang  mengalir  diatasnya  lancar,  hal  ini  biasanya  digunakan  untuk  saluran
drainase. Pada kondisi ini infiltrasi bisa dikatakan tidak terjadi sama sekali. Apabila permukaan  tanah  tertutup  oleh  suatu  bahan  seperti  beton,  batako,  dan  sebagainya,
maka areal tanah tersebut tidak bisa berinfiltrasi sama sekali. Sifat  transmisi  lapisan  tanah  tergantung  pada  lapisan-lapisan  dalam  tanah.
Lapisan tanah dibedakan 4 horizon Soesanto, 2008: 1. Horizon A, yang teratas, sebagian bahan organik tanaman.
2. Horizon B,
merupakan akumulasi
dari bahan
koloidal A,
ketebalan permeabilitas sangat menentukan laju infiltrasi.
3. Horizon  C,  kadang-kadang disebut  sub  soil,  terbentuk  dari  pelapukan bahan induk.
4. Horizon D, merupakan bahan induk bed rock.
2.2.5 Arti Pentingnya Infiltrasi