Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi di Lapangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Infiltrasi

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi air daerah penelitian, untuk itu dibutuhkan data hasil pengukuran laju infiltrasi di lapangan dengan mengunakan alat single ring infiltrometer. Seperti yang telah dijelaskan pada bab III bahwa analisis data laju infiltrasi pada penelitian ini menggunakan metode Horton.

4.1.1 Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi di Lapangan

Pengukuran laju infiltrasi dilakukan pada tanggal 28 Desember 2012 dengan kondisi tanah belum jenuh menggunakan alat single ring infiltrometer. Alat single ring infiltrometer adalah suatu pipa besi yang bergaris tengah 25–30 cm dengan tinggi 60 cm. Pada bagian atas pipa terdapat pelat yang berfungsi memudahkan dan melindungi ring pada saat ditekan. Gambar 4.1 Dimensi Single Ring Infitrometer Untuk pelaksanaan pengukuran infiltrasi dengan ring infiltrometer dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Harto, 1981: 1. Menentukan lahan yang akan diukur 2. Membersihkan lahan yang akan di ukur 3. Mempersiapkan alat-alat pada lokasi pengukuran 4. Menekan ring infiltrometer kedalam tanah sedalam 50 cm 5. Membersihkan tanah-tanah yang terkelupas di dalam ring infiltrometer setelah dilakukan penekanan. 6. Kemudian air dituangkan sampai silinder penuh dan ditunggu sampai air tersebut seluruhnya terinfiltrasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan retak-retak tanah yang merugikan pengukuran 7. Air dituangkan kembali kedalam silinder sampai penuh 8. Setelah air penuh, stopwatch dinyalakan, dan air didiamkan selama waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini durasi waktu dapat dilakukan secara bertahap, 3 menit, 4 menit, 4 menit, 5 menit, 5 menit, 5 menit, 10 menit dan seterusnya. 9. Setelah 3 menit di diamkan, penurunan yang terjadi diukur dan dicatat pada tabel yang telah disiapkan. 10. Air dituangkan kembali secepatnya ke dalam silinder sampai penuh. Kemudian didiamkan kembali selama 4 menit. Besar penurunan muka air setelah 4 menit kemudian diukur dan dicatat kembali pada tabel pencatatan. Hal pada poin 10 tersebut dilakukan terus menerus, untuk durasi waktu 4, 5, 5, 5, dan 10 menit sampai laju penurunan muka air konstan atau penurunan muka air ke-n sama dengan laju penurunan muka air ke n+1. Dalam hal ini berarti laju infiltrasi sudah tetap. Gambar 4. 2 di bawah ini adalah gambar dokumentasi proses penetrasi menggunakan single ring infiltrometer. a b c d Gambar 4. 2 a Pembersihan Lahan, b Kayu Pelapis Penetrasi Ring Infiltrometer, c Proses Penetrasi Ring Infiltrometer dan d Proses Pengamatan Laju Infiltrasi Tabel 4.2 menyajikan data hasil perhitungan laju infiltrasi pada kondisi tanah sebelum jenuh menggunakan alat single ring infiltrometer. Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi pada Lokasi Perumahan No. t Waktu Kumulatif Penurunan fo fc Log fo-fc menit jam cm cmjam cmjam 1 3 0.050 2.1 42 15.6 1.422 2 4 0.117 2.3 34.5 15.6 1.276 3 4 0.183 2.2 33 15.6 1.241 4 5 0.267 2.1 25.2 15.6 0.982 5 5 0.350 1.9 22.8 15.6 0.857 6 5 0.433 1.3 15.6 15.6 0.000 7 10 0.600 2.6 15.6 15.6 0.000 8 10 0.767 2.6 15.6 15.6 0.000 9 10 0.933 2.6 15.6 15.6 0.000 Sumber: Hasil Perhitungan Keterangan: fo = Laju infiltrasi dan fc = Laju infiltrasi konstan.

4.1.2 Analisis Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi dengan Metode Horton