c Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan, dapat dilihat pada Tabel 2. 15 di bawah ini.
Tabel 2. 15 Jarak Minimum Sumur Resapan Air Hujan Terhadap Bangunan No.
Jenis Bangunan Jarak minimum dari sumur
resapan air hujan m 1.
Sumur resapan air hujan sumur air bersih
3 2.
Pondasi bangunan 1
3. Bidang resapan sumur
resapan tangki septik 5
2.6.7 Jenis dan Konstruksi Sumur Resapan
Jenis sumur  resapan  yang  dibuat harus  memenuhi  syarat-syarat  agar  daya kerjanya  dapat  dipertanggung  jawabkan  serta  tidak  menimbulkan  dampak  baru
terhadap  lingkungan. Bagi  kita  yang  tinggal  di  daerah  perkotaan, berkurangnya daerah  resapan  air  karena  makin  banyak  permukaan  tanah  yang  tertutup  bangunan
dan  jalan  berdampak  pada  berkurangnya  daya  serap  tanah  terhadap  air.  Pembuatan sumur resapan di lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu solusi memperbaiki
kualitas  air  tanah.  Penerapan  sumur  resapan  pada  lingkungan  tempat  tinggal terutama di wilayah perkotaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sumur resapan individu
Sesuai  dengan  namanya,  sumur  resapan  individu  merupakan  sumur  resapan yang  dibuat  pada masing-masing  rumah  tinggal.  Dampak  sumur  resapan  akan
maksimal  jika  masing-masing  rumah  ikut  membuatnya.  Peletakkan  sumur  resapan dapat  memanfaatkan  lahan  sisa  maupun  pekarangan  yang  ada.  Sumur  resapan  yang
digunakan  untuk  satu  rumah,  terdiri  dari  sumur  resapan  dangkal  maupun  sumur resapan  dalam. Skema  sumur  resapan  individu  dapat  dilihat  pada  gambar  di  bawah
ini:
Gambar 2. 12 Sumur Resapan Dangkal Berbentuk Bulat dengan Menggunakan Talang Air Hujan Permeneg Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2009
Gambar 2. 13 Sumur Resapan Dangkal Berbentuk Bulat dengan Menggunakan Saluran Terbuka Permeneg Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2009
Gambar 2. 14 Sumur Resapan Dalam Berbentuk Bulat Melalui Pemboran Permeneg Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2009
2. Sumur resapan kolektif
Sumur resapan kolektif adalah satu sumur resapan digunakan secara bersama- sama untuk lebih dari satu rumah dalam sebuah komunitas warga masyarakat dengan
skala  besar dan  membutuhkan  lahan  cukup  luas.  Sumur  resapan  kolektif  dapat berupa  kolam  resapan,  sumur  resapan  dalam,  resapan  parit  berorak  maupun  sumur
resapan  kolektif  yang  dapat  dipasang  di  bahu  jalan Gambar  2.15.  Letak sumur resapan  berada  pada  lokasi  terendah pada  suatu  kawasan  agar  supaya  air  dengan
mudah mengalir dari semua tempat dalam kawasan tersebut. Tidak jarang area sumur resapan  kolektif  bisa  dijadikan  tempat  rekreasi  bersama  di  dalam  sebuah  kompleks
perumahan Gambar 2. 16.
Gambar 2. 15 Sumur Resapan Kolektif di Bahu Jalan http:bebasbanjir2025.wordpress.com
Gambar 2. 16 Sumur Resapan Kolektif Berbentuk Kolam Resapan http:bebasbanjir2025.wordpress.com
Beberapa ketentuan umum untuk pembangunan konstruksi sumur resapan: a. Sumur resapan sebaiknya berada di atas elevasikawasan sumur-sumur gali biasa.
b. Untuk  menjaga  pencemaran  air  di  lapisan  aquifer, kedalaman  sumur  resapan harus diatas  kedalaman muka air tanah tidak tertekan unconfined aquifer yang
ditandai oleh adanya mata air tanah. c. Pada  daerah  berkapurkarst  perbukitan  kapur  dengan  kedalamansolum  tanah
yang  dangkal,  kedalaman  air  tanah  pada  umumnya  sangatlah  dalam  sehingga
pembuatan  sumur  resapan  sangatlah  tidak  direkomendasikan.  Demikian  pula sebaliknya di lahan pertanian pasang surut yang berair tanah sangat dangkal.
d. Untuk  mendapatkan  jumlah  air  yang  memadai,  sumur  resapan  harus  memiliki tangkapan air hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau
atap rumah. e. Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam sumur melalui
saluran air, sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu. f.
Bak  kontrol  terdiri-dari  beberapa  lapisan  berturut-turut  adalah  lapisan  gravel kerikil, pasir kasar, pasir dan ijuk.
g. Penyaringan  ini  dimaksudkan  agar  partikel-partikel  debu  hasil  erosi  dari  daerah tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori
lapisan aquifer yang ada. h. Untuk  menahan  tenaga  kinetis  air  yang  masuk  melalui  pipa pemasukan,  dasar
sumur yang berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk. i.
Pada  dinding  sumur  tepat  di  depan  pipa  pemasukan,  dipasang  pipa  pengeluaran yang letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi manakala
terjadi overflowluapan  air  di  dalam  sumur.  Bila  tidak  dilengkapi  dengan  pipa pengeluaran, air  yang masuk ke sumur harus dapat diatur misalnya dengan seka
balok dll. j.
Diameter sumur bervariasi tergantung pada besarnya curah hujan, luas tangkapan air,  konduktifitas  hidrolika  lapisan  aquifer,  tebal  lapisan  aquifer  dan  daya
tampung lapisan aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1– 1,5 m k. Tergantung  pada  tingkat  kelabilankondisi  lapisan  tanah  dan  ketersediaan  dana
yang ada, dinding sumur dapat dilapis pasangan batu bata atau buis beton. Akan
lebih baik bila dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga secara horizontal.
l. Untuk menghindari terjadinya gangguan atau kecelakaan maka bibir sumur dapat
dipertinggi dengan pasangan bata dan atau ditutup dengan papanplesteran. Komponen dan bahan-bahan yang diperlukan untuk konstruksi sumur resapan,
meliputi:
a. Saluran air