Tabel 4. 24 Efisiensi
Deb Q Banjir Tot
Q Sumur R Q Banjir 1 U
Q Sumur
Berikut ini disa sumur resapan dan me
Tabel 4. 25 De
Q banjir m³detik
PU
35.277
Tanpa Sumur Resapan
0.165
Sumur Resapan
0.108
Sumber: Hasil Perhitunga
Gambar 4. 12 D
4.6 Spesifikasi Pe
Sumur resapa dangkal dengan tampa
pada masing-masing r
0.165828 0.184044144
0.108912 0.120763051
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25
PUH 2 Q
m ³
d e
ti k
ensi Debit Banjir Menggunakan Sumur Resapan
ebit Q m³detik
Effisiensi Debit B otal Perumahan
0.165828 34.32
Resapan Total 0.056916
1 Unit Rumah 0.000329
84.80
ur Resapan 0.000279
disajikan Tabel 4. 25 dan Gambar 4. 12 tentang n memakai sumur resapan dengan PUH 2 s.d 100
Debit Banjir dengan Berbagai Periode Ulang H
Intensitas Curah Hujan mmjam PUH 2
PUH 5 PUH 10
PUH 25 PU
35.277 39.183
42.375 45.509
47.705 0.165828
0.184044 0.199036
0.213758 0.224071
0.108912 0.120763
0.1306 0.14026
0.147027
hitungan
Debit Banjir dengan Berbagai Periode Ulang H
Perencanaan Sumur Resapan
pan yang akan direncanakan nantinya adala mpang lingkaran dan menggunakan talang air
g rumah tipe 3684. Berdasarkan analisis, dime
0.184044144 0.199036005
0.21375771 0.224070875
0.120763051 0.130600163
0.140260009 0.147027132
PUH 5 PUH 10
PUH 25 PUH 50
Intensitas Curah Hujan mmjam
Tanpa Sumur Resapan Sumur Resapan
pan PUH 2 Tahun
it Banjir
34.32 84.80
ang debit banjir tanpa 2 s.d 100 tahunan:
Hujan PUH
jam PUH 50
PUH 100
47.705 49.798
0.224071 0.233903
0.147027 0.153479
g Hujan PUH
alah sumur resapan ir hujan yang dibuat
dimensi sumur resapan
0.224070875 0.233902875
0.147027132 0.153478531
PUH 50 PUH 100
ditentukan pada kedalaman 2,275 m berdiameter 1 m. Untuk merencanakan sumur resapan yang baik ada beberapa spesifikasi yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penutup sumur
Pada bagian atas dibuat penutup dari beton bertulang tebal 10 cm, yang bagian atasnya ditimbun dengan tanah yang dipadatkan tebal 15 cm. Untuk penutup
sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya: a Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua
bagian pasir, dan tiga bagian kerikil 1pc : 2ps : 3kr b Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang
sama, berbentuk cubung dan tidak diberi beban diatasnya atau Ferocement setebal 10 cm.
2. Dinding sumur resapan
Untuk konstruksi Sumur Resapan, dinding konstruksi dapat direncanakan dari bahan batu bata yang disusun rapi dan diberi rongga agar dapat lebih cepat meresap
kedalam tanah atau dapat juga terbuat dari buis beton dengan diameter 100 cm. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran
satu bagian semen, empat bagian pasir 1pc : 4ps diplester dan diaci semen.
3. Pengisi sumur resapan
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga yang
berfungsi sebagai media penahan agar dinding sumur tidak tergerus dan sebagai media penyaring air hujan sebelum diresapkan ke dalam tanah.
4. Saluran air hujan
Konstruksi sumur resapan dilengkapi dengan pipa inlet PVC diameter 100 mm dan pipa peluap PVC diameter 100 mm yang diarahkan ke saluran drainase. Pipa
peluap ini dipasang pada kedalaman 25 cm dari permukaan tanah dan ujungnya diberi saringan kawat
Untuk lebih jelas skema spesifikasi perencanaan sumur resapan dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan Gambar 4. 10 di bawah ini.
Gambar 4. 13 Skema Perencanaan Sumur Resapan dengan Batu Kali Pergub Jakarta No. 68 Tahun 2005
Gambar 4. 14 Skema Perencanaan Sumur Resapan dengan Buis Beton Pergub Jakarta No. 68 Tahun 2005
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa besar laju infiltrasi
dengan menggunakan single ring infiltrometer dengan diameter 30 cm dan tinggi 60 cm adalah sebesar 15,60 cmjam.
2. Pengujian falling head permeability yang dilakukan di laboratorium
mekanika tanah, mengindikasikan bahwa kondisi tanah pada lokasi penelitian dikategorikan jenis tanah lanau dengan nilai koefisien permeabilitas tanah
pada kedalaman 1,5 m adalah 9,61 x
10
cmdetik. 3.
Tinggi intensitas curah hujan di lokasi studi berdasarkan curah hujan 2001 s.d 2010 dengan metode Van Breen yang dikombinasikan dengan metode Talbot
untuk durasi hujan 1 jam pada PUH 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun masing- masing adalah 58,79 mmjam, 64,14 mmjam, 68,38 mmjam, 72,42 mmjam,
75,19 mmjam dan 77,79 mmjam. 4.
Setelah dilakukan perhitungan laju infiltrasi dan intensitas curah hujan maka dapat disimpulkan bahwa sumur resapan yang direncanakan terbukti efektif
mempercepat infiltrasi, yaitu hasil laju infiltrasi ≥ intensitas hujan untuk PUH 2 s.d 100 tahun dengan durasi hujan selama 1 jam.
5. Berdasarkan perhitungan, desain sumur resapan adalah berbentuk lingkaran
dengan diameter 1 m, kedalaman 2,275 m dan debit masukkan rencana