supremasi hukum, untuk menciptakan rasa aman, tentram, damai sejahtera dan senantiasa dalam lindungan Tuhan, termasuk masyarakat yang berbudaya dan
beradat. Peduli maksudnya peduli terhadap segenap lapisan masyarakat terutama masyarakat miskin, karena kita menyadari sebahagian masyarakat masih
tergolong miskin dan juga perduli terhadap lingkungan hidup. Bermartabat adalah pemerintahan harus didasarkan pada peraturanketentuan yang berlaku, sehingga
tercipta suatu pemerintahan yang stabil, efisien, efektif, transparan dan demokratis.
2. Misi
Untuk terwujudnya visi tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir merumuskan misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan;
3. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia; 4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur;
5. Mewujudkan pengembangan ekonomi rakyat; 6. Mengoptimalkan serta memanfaatkan sumber daya alam;
7. Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan dinamis.
4.2 Gambaran Umum Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah
Reformasi birokrasi baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah merupakan kebutuhan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik good
governance. Reformasi birokrasi pada tataran pemerintah daerah antara lain
Universitas Sumatera Utara
bidang organisasi perangkat daerah yang diarahkan untuk terciptanya organisasi yang efisien, efektif, rasional dan proporsional sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan daerah serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan implikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah. Dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang diformulasikan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen orang terdiri dari atas
unsur pimpinan, unsur staf, unsur pengawas, unsur perencana, unsur pelaksana, unsur pendukung dan unsur pelayanan.
Pembinaan dan pengendalian organisasi dimaksudkan dalam rangka koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi antar daerah dan antar sektor,
sehingga masing-masing pemerintah daerah taat asas dan taat norma dalam penataan kelembagaan perangkat daerah yang dilaksanakan melalui fasilitasi,
asistensi, pemberian arahan, pedoman, bimbingan, supervisi, pelatihan serta kerjasama. Dalam penataan kelambagaan perangkat daerah harus menerapkan
prinsip-prinsip organisasi, antara lain visi dan misi yang jelas, pelembagaan fungsi staf dan fungsi lini serta pendukung secara tegas, efisiensi dan efektifitas, rentang
kendali serta tata kerja yang jelas.
4.2.1 Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah
Pembentukan organisai perangkat daerah ditetapkan dengan peraturan daerah dengan memperhatikan dan berpedoman pada PP No.41 Tahun 2007.
Pembentukan perangkat daerah yang ditetapkan di dalam peraturan daerah, memuat nama atau nomenklatur, tugas pokok dan susunan organisasi masing-
Universitas Sumatera Utara
masing satuan kerja perangkat daerah. Hal ini berlaku untuk penataan kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD provinsi maupun
kabupatenkota. Peraturan Daerah Perda tentang perangkat daerah secara prinsip dituangkan dalam1 satu Perda. Namun apabila lebih dari 1 satu Perda, dapat
dikelompokkan dalam beberapa peraturan daerah yang terdiri dari: 1. Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan
Skretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah termasuk Staf Ahli. 2. Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah.
3. Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah termasuk Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Rumah
Sakit Daerah. 4. Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga lain yang telah
mendapat persetujuan pemerintah. Kemudian, penjabaran tugas pokok dan fungsi masing-masing perangkat daerah
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur pada provinsi dan Peraturan BupatiWalikota pada kabupatenkota. Demikian juga dengan pengaturan tentang
UPT Dinas dan Badan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi juga ditetapkan dengan Peraturan Gubernur dan
Peraturan BupatiWalikota.
4.2.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah
Tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Universitas Sumatera Utara
Daerah dengan ruang lingkup dan kewenangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah KabupatenKota, serta potensi dan karakteristik daerah
masing-masing SKPD secara lebih teknis sebagai berikut: a. Sekretariat Daerah sebagai unsur staf pada hakekatnya menyelenggarakan
fungsi koordinasi perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, pelaporan serta pelayanan administratif. Selain itu Sekretariat Daerah juga dapat melaksanakan fungsi hukum dan perundang-
undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat, protocol, serta fungsi pemerintahan umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan
lembaga teknis, misalnya penanganan urusan kerjasama, perbatasan dan lain- lain.
b. Sekretariat DPRD sebagai unsur pelayanan pada hakekatnya memberikan pelayanan administratif kepada dewan yang meliputi kesekretariatan,
pengelolaan keuangan, fasilitasi penyelenggaraan rapat-rapat dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan sesuai kemampuan keuangan
daereah masing-masing. c. Inspektorat sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan, baik di
provinsi maupun di kabupaten dan kota. Dalam rangka akuntabilitas dan objektifitas hasil pengawasan, maka Inspektur dalam pelaksanaan tugasnya
bertanggung jawab langsung kepada Gubernur ataupun pada BupatiWalikota,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kepada sekretaris daerah merupakan pertanggungjawaban administratif dalam hal keuangan dan kepegawaian.
d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan melaksanakan tugas perumusan kebijakan
perencanaan daerah, koordinasi penyusunan rencana yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan masing-
maing Satuan Kerja Perangkat Daerah. e. Dinas Daerah, sebagai unsur pelaksana otonomi daerah pada hakekatnya
menyelenggarakan urusan otonomi daerah baik yang bersifat wajib maupun pilihan, sesuai dengan pembagian urusan yang ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. f. Lembaga Teknis Daerah, sebagai unsur pendukung yang sifatnya lebih teknis.
Lembaga teknis daerah dapat berbentuk badan, kantor dan rumah sakit, penentuan Badan atau Kantor sesuai dengan analisis beban kerja.
4.2.3 Besaran Organisasi Perangkat Daerah
Besaran organisasi ditentukan berdasarkan perhitungan kriteria dari variabel sebagaimana yang telah ditetapkan dalam lampiran Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Pembobotan masing- masing variabel yaitu 40 empat puluh persen untuk variabel jumlah penduduk,
35 tiga puluh lima persen untuk variable luas wilayah dan 25 dua puluh lima persen untuk variabel jumlah APBD, serta menetapkan variabel tersebut
Universitas Sumatera Utara
dalam beberapa kelas interval. Ketentuan pembobotan terhadap masing-masing variabel dapat dilihat dalam tabel berikut:
a. PROVINSI Tabel 4.3