2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi dan memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kulitatif dengan menggunakan wawancara secara mendalam, yaitu
mengajukan pertanyaan demi pertanyaan secara terus-menerus hingga jawaban itu mencapai titik jenuh. Data yang diperoleh akan segera dianalisis melalui reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian akan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Jadi teknik analisis kualitatif yaitu dengan
menyajikan data dengan melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan di lapangan sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti
kemudian menarik kesimpulan. Miles dan Huberman 1984 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus meneru sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas yang akan dilakukan oleh
peneliti dalam tahapan ini adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data Data Reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.
2. Penyajian Data Data Display
Dalam penelitian ini, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. Mengambil Kesimpulan Verifikasi Conclusion Verification
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
Universitas Sumatera Utara
berupa deskripsi suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
Gambar 3.1
Komponen-komponen analisis data
Universitas Sumatera Utara
BAB IV GAMBARAN UMUM
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir 4.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Toba Samosir dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir
dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Kabupaten Toba Samosir merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara yang diresmikan pada
tanggal 9 Maret 199 oleh Menteri Dalam Negeri, sekaligus melantik Pejabat Bupati Kabupaten Toba Samosir. Pada saat dibentuk Kabupaten Toba Samosir
terdiri dari 13 Kecamatan dan 4 perwakilan kecamatan, 281 desa serta 19 kelurahan.
Pada tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Toba Samosir, Nomor 7 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kecamatan Ajibata,
Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan Uluan, dan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Toba Samosir, dan 4 perwakilan kecamatan ditetapkan menjadi
kecamatan defenitif, yaitu kecamatan Ajibata, Pintu Pohan Meranti, Uluan dan Ronggur Nihuta. Kemudian kecamatan Borbor dibentuk dengan Perda Nomor 8
Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kecamatan Borbor. Sehingga pada awalnya Kabupaten Toba Samosir mempunyai 18 Kecamatan.
Seiring dengan perkembangan dan munculnya aspirasi dari masyarakat untuk mempercepat pembangunan guna mengejar ketertinggalan dari daerah lain,
Universitas Sumatera Utara