c. Agar terciptanya suatu organisasi yang terbuka dan fleksibel, dimana organisasi tersebut dapat menerima dan menyesuaikan dengan perubahan yang
terjadi begitu cepat d. Agar terciptanya aparatur pemerintah yang profesional sehingga organisasi
pemerintah publik dapat bersaing dengan organisasi swasta terutama dalam hal pemberian pelayanan kepada masyarakat
e. Agar terciptanya suatu organisasi publik yang sebangun dengan tuntutan publik global, dimana secara khusus organisasi pemerintah tersebut harus
adaptif dengan terdapatnya arus modal yang melintas bukan saja antar negara tapi antara bagian negara dengan bagian negara lain.
2.5 Defenisi Konsep
Menurut Masri Singarimbun 1995 menyebutkan konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya
interpretasi ganda dari variable yang diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut merupakan batasan yang jelas
dari masing-masing konsep yang akan diteliti, defenisi konsep tersebut antaralain: 1. Kebijakan Publik adalah peraturan pemerintah yang merupakan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan penyelenggaran pemerintahan negara yang biasanya didasarkan pada sebuah regulasi atau undang-undang dan bersifat
mengikat dan otoritatif.
Universitas Sumatera Utara
2. Implementasi kebijakan publik merupakan tahapan penting dalam proses kebijakan publik dalam rangka untuk melaksanakan keluaran kebijakan
peraturan perundang-undangan oleh organisasi pelaksana kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan kebijakan.
3. Implementasi kebijakan publik dalam penelitian ini yaitu proses pelaksanaan kebijakan Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Toba
Samosir melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang diturunkan ke dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Toba Samosir terkait. Model implementasi yang digunakan untuk melihat implementasi kebijakan publik dalam penelitian ini merupakan sintesa
dari model-model implementasi kebijakan publik yang telah dijelaskan di dalam kerangka teori. Variabel-variabel yang merupakan hasil sintesa tersebut
yaitu: a. Karakteristik isi kebijakanperaturan pengoperasionalan
Karakteristik isi kebijakanperaturan pengoperasionalan akan dilihat dari kejelasan tujuan dan sasaran, perubahan yang
diinginkan dari sebuah kebijakan, Indikator-indikator dari variabel karakteristik isi kebijakan peraturan pengoperasionalan antaralain:
1. Tujuan dan Sasaran Kebijakan sesuai dengan dokumen kebijakan.
2. Perubahan yang diinginkan kebijakan substansi dari PP No.41 Tahun 2007, antaralain:
− Besaran organisasi perangkat daerah berdasarkan kriteria variabel yang ada dalam PP No.41 Tahun 2007
− Perumpunan bidang pemerintahan − Nomenklatur atau penamaan organisai perangkat daerah
− Eselon perangkat daerah
Universitas Sumatera Utara
b. Struktur Birokrasi dilihat dari pelaksanaan SOP yang ada terkait pelaksanan kebijakan
ini, kejelasan peran dan tugas masing-masing aktor yang menjadi pelaksana kebijakan, serta fragmentasi yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kebijakan, Indikator-indikator dari variabel struktur birokrasi antaralain:
1. Struktur organisasi dan aktor-aktor yang terlibat dalam implementasi PP No.41 Tahun 2007.
2. Standart Operating Procedure SOP, yaitu keberadaan petunjuk teknis pelaksanaan PP No.41 Tahun 2007.
c. Komunikasi dan koordinasi Dilihat dari adanya kejelasan petunujuk pelaksanaan, pemahaman
implementor atas kebijakan, kesamaan persepsi, hubungan komunikasi, serta koordinasi di antara organisasi-organisai
pelaksana. Indikator-indikator dari variabel komunikasi dan koordinasi akan dilihat dari:
1. Aspek komunikasi dilihat dari sosialisasi peraturan yang ada serta pemahaman pegawai atas PP No.41 Tahun 2007.
2. Aspek koordinasi dilihat dari pola hubungan kerja di antara aktor-aktor dalam organisasi implementasi PP No.41 Tahun
2007. d. Sumber Daya
Sumber daya yang dimaksud diukur dari kualitas dan kesiapan staf atau personil, informasi-informasi terkait yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kebijakan, serta ketersediaan fasilitas-fasilitas atau sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Indikator-indikator dari
variabel sumber daya antaralain:
Universitas Sumatera Utara
1. Personil − Jumlah personil atau staf yang ada
− Kompetensi yang dimiliki personil − Motivasi dan komitmen dalam memberikan pelayanan
2. Informasi dan fasilitas sarana dan prasarana 3. Pembiayaan anggarandana, sumber dana, kondisi pembiayaan
4. Restrukturisasi Organisasi merupakan konsep perubahan struktur dan fungsi atau penataan dan pembenahan organisasi pada sebuah organisasi dalam
rangka efisiensi dan efektivitas melalui pengurangan ukuran ataupun besaran organisasi agar lebih sehat serta selaras dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
organisasi serta responsif terhadap lingkungan strategis dan dinamika masyarakat. Aspek restrukturisasi organisasi atau perubahan organisasi dalam
penelitian ini akan dilihat dari beberapa indikator berikut: 1.
Visi dan tujuan pemerintahan daerah serta kepemimpinan Visi dan tujuan pemerintah daerah sesuai dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Toba Samosir. Sisi kepemimpinan merupakan aspek yang sangat penting dalam restrukturisasi
organisasi karena pemimpin merupakan pemandu dan pembaharu dalam mewujudkan visi melalui perubahan organisasi.
2. Transformasi organisasi
Indikator ini akan fokus untuk melihat arah proses restrukturisasi organisasi yang akan ditempuh dalam organisasi perangkat daerah.
3. Kendala-kendala dan hambatan dalam perubahan organisasi
5. Restrukturisasi organisasi perangkat daerah adalah penataan ulang organisasi publik atau organisasi perangkat daerah melalui ketentuan-ketentuan dalam PP
No.41 Tahun 2007 dengan perampingan besaran organisasi, perampingan fungsi-fungsi, perubahan susunan organisasi, serta perubahan eselonisasi
organisasi perangkat daeerah, serta kesesuaian organisasi perangkat daerah dengan tuntutan publik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur satistik atau bentuk hitungan lainnya. Contoh penelitian dengan bentuk kualitatif dapat berupa penelitian tentang
kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, disamping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal-balik Strauss, 2003:4.
Menurut Bogdan dan Taylor 1975, penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
diamati Moleong, 2004:3. Sementara untuk tipe penelitian akan menggunakan tipe deskriptif analitis,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai sebuah fenomena atau gejala. Nawawi mengatakan bahwa metode
desktiptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan
fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat Nawawi, 1990:64.
Studi implementasi memiliki tujuan pokok untuk menjelaskan berbagai fenomena implementasi kebijakan. Ada banyak kasus implementasi yang gagal,
namun ada juga beberapa yang berhasil. Sebagai sebuah fenomena, kegagalan dan
Universitas Sumatera Utara