Bentuk Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan- temuannya tidak diperoleh melalui prosedur satistik atau bentuk hitungan lainnya. Contoh penelitian dengan bentuk kualitatif dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, disamping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal-balik Strauss, 2003:4. Menurut Bogdan dan Taylor 1975, penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati Moleong, 2004:3. Sementara untuk tipe penelitian akan menggunakan tipe deskriptif analitis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai sebuah fenomena atau gejala. Nawawi mengatakan bahwa metode desktiptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat Nawawi, 1990:64. Studi implementasi memiliki tujuan pokok untuk menjelaskan berbagai fenomena implementasi kebijakan. Ada banyak kasus implementasi yang gagal, namun ada juga beberapa yang berhasil. Sebagai sebuah fenomena, kegagalan dan Universitas Sumatera Utara keberhasilan tersebut mengundang peneliti untuk mencari akar persoalan dan kemudian menjelaskan mengapa persoalan tersebut terjadi. Pada akhirnya hasil penelitian tentang kinerja implementasi suatu kebijakan akan menghasilkan penilaiaan yang mengarah pada berhasil atau tidaknya sebuah implementasi. Oleh karena itu, peneliti perlu memperhatikan ketepatan metode yang digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam melihat implementasi kebijakan Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan PP No.41 Tahun 2007, peneliti akan menjelaskan fenomena yang terjadi dengan membuat gambaran atau deskripsi kompleks yang menyeluruh sebagai hasil interpretasi data yang nanti akan diperoleh oleh peneliti melalui wawancara, kuesioner, studi pustaka ataupun data sekunder. Deskripsi ini diharapkan dapat untuk membangun gambaran atas fenomena yang saling terkait dan tersembunyi sesuai dengan isu yang menjadi masalah dalam implementasi PP No.41 Tahun 2007.

3.2 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 tentang Organisasi Perangkat Daerah di Kota Medan ( Studi Pada Kantor Walikota Medan)

26 173 113

Implikasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Terhadap Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah Di Kabupaten Gayo Lues

1 41 135

Persepsi Pejabat Daerah Mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Analisa Birokrasi di Kabupaten Sumenep)

0 6 2

TESIS PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARO BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH.

0 3 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARO BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH.

0 4 17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARO BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH.

0 10 56

peraturan daerah nomor 12 tahun 2014 tentang organisasi perangkat daerah

0 0 124

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

0 0 13

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI

0 0 87

Pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah di kota Surakarta

0 0 85