Crafting mengukir dan Executing mengeksekusi Strategi

7. Sistem informasi Mengenai sistem informasi, yang dilakukan adalah merancang dan mengelola aliran informasi dalam organisasi dengan cara-cara yang dapat meningkatkan produktivitas dan pengambilan keputusan . Informasi harus dikumpulkan, disimpan, dan digabungkan dalam suatu metode tertentu sehingga nantinya dapt menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan operasional dan strategis.

2.4 Crafting mengukir dan Executing mengeksekusi Strategi

Crafting dalam hal ini bukan hanya sekedar dalam arti mengukir dalam artian sederhana tetapi arti yang lebih mendalam tentang strategi. Menurut Arthur Thomson, dkk 2010:17, Crafting and Executing Strategy merupakan tugas-tugas prioritas utama manajerial dalam dua alasan yang sangat besar. Pertama, ada kebutuhan yang mendesak bagi manajer untuk secara proaktif membentuk atau megukir bagaimana bisnis perusahaan akan dilakukan. Strategi yang jelas dan beralasan adalah resep manajemen untuk melakukan bisnis. Peta jalan untuk keungguan kompetitif, rencana permainan untuk menyenangkan pelanggan dan meningkatkan kinerja keuangan. Kedua, perusahaan dengan strateg yang berfokus lebih cenderung menjadi pemain yang kuat daripada perusahaan yang tim manajemennya tidak menganggap strategi tersebut sebagai tanggung jawab serius. Tidak ada jalan keluar dari kenyataan bahwwa kualitas manajer membuat strategi Universitas Sumatera Utara dan penerapan strategi memilki dampak positif yang tinggi pada pertumbuhan pendapatan, laba dan tingkat pengembalian investasi. Perusahaan yang memiliki arah yang kurang jelas, memiliki target kerja yang kabur atau tidak berat, memiliki strategi kacau atau cacat, atau tidak bisa menjalankan strategi kompeten adalah perusahaan yang kinerja keuangan mungkin menderita dan bisnis yang beresiko jangka panjang. Merumuskan dan menjalankan strategi adalah fungsi inti manajemen. Di antara semua hal yang dilakukan oleh manajer, tidak ada yang mempengaruhi kesuksesan utama atau kegagalan yang lebih mendasar daripada seberapa baik tim manajemennya menggamnarkan tujuan perusahaan, mengembangkan langkah-langkah strategi yang efektif dalam pendekatan bisnis dan mengejar apa yang perli dilakukan secara interna untuk menghasilkan hari yang baik, peneraan strategi dan keunggulan bersaing. Proses manajerial perumusan dan melaksanakan strategi perusahaan terdiri dari lima tahap yang saling terkait dan terpadu: 1. Mengembangkan divisi strategis dimana perusahaan perlu menghadapi apa produk masa depanpelangganpasarteknologi. Sangat awal dalam pembuatan strategi, seorang menajer senior perusahaan harus bergulat dengan isu arah perusahaan yang harus diambil. Akankah perubahan dalam fokus produk perusahaan masa kinipasarpelanggganperusahaan teknologi cenderung meningkatkan posisi pasar perusahaan dan prospek masa depan. Memutuskan perusahaan untuk tetap memngikuti satu arah Universitas Sumatera Utara dibandingkan dorongan lain bagi manajer untuk menarik kesimpulan yang beralasan tentang situasi dan bagaimana memodifikasi produkpasarteknologi dan kondisi jangka panjang. 2. Menetapkan tujuan dan menggunakannya sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja dan kemajuan perusahaan. Tujuan manajerial menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi visi strategis dalam kinerja sasaran-hasil tertentu dan hasil manajemen perusahaan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicpai adalah kuantitatif, atau terukur dan mengandung tenggat waktu utnuk pencapaian. 3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan menggerakkan perusahaan sepanjang perjalanan strategis dimana manajemen telah dipetakan. Tugas penyusunan strategi menangani serangkaian bagaimana: bagaimana mengembangkan bisnis, bagaimana untuk menyenangkan pelanggan, bagaimana saingan, bagaimana merespon kondisi pasar yang terus berubah, bagaimana mengelola setiap bagian fungsional dari bisnis, bagaimana mengembangkan kompetensi dan kemampuan yang diperlukan dan bagaimana untuk mencapai tujuan yang strategis dan tujuan keuangan. Itu juga berarti kewirausahawan yang cerdik dalam memilih di antara berbagai alernatif strategi-proaktif mencari kesempatan untuk melakukan hal-hal baru atau yang sudah ada sehingga dengan cara yang baru atau lebih baik. Universitas Sumatera Utara 4. Menerapkan dan melaksanakan strategi yang dipilih secara efisien dan efektif. Mengelola implementasi dan pelaksanaan strategi adalah orientasi terhadap operasional.kegiatan menjadikan semua hal terjadi ditujukan untuk melakukan kegiatan bisnis inti secara strategi-cara mendukung. Hal itu dengan mudah menjadi hal yang paling menuntut dan menyita waktu bagian dariproses manajemen strategis. Mengubah rencana strategis ke dalam tindakan dan uji hasil kemampuan seorang manajer untuk mengarahkan perubahan organisasi, memotivasi orang, memperkuat kompetensi perusahaan dan kemampuan bersaing, membuat dan memelihara iklim kerja yang mendukung strategi dan memenuhi atau mencapai sasaran kinerja. Inisiatif untuk menempatkan strategi dan menjalankannya dengan mahir harus diluncurkan dan dikelola di bernagai bidang organisasi. 5. Mengevaluasi kinerja dan memulai penyesuaian korektif dalam arah jangka panjang perusahaan, tujuan, strategi, atau penerapan mengingat pengalaman aktual, kondisi yang berubah, ide-ide baru, dan kesempatan baru. Fase kelima dari proses manajemen strategi-memanrtau perkembangan eksternal, mengevaluasi kemajuan perusahaan dan membuat koreksi adalah titik pemicu untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengubah visi perusahaan, tujuan, strategi dan atau metode strategi eksekusi. Asalkan arah dan strategi prusahaan terlihat cocok untuk Universitas Sumatera Utara industri dan kondisi yang kompetitif dan sasaran kinerja terpenuhi, eksekutif perusahaan mungkin memutuskan untuk tinggal saja. Hanya rencana strategis dan melanjutkan dengan upaya untuk pelaksanaan strategi yang cukup. Gambar 2.4 Tahapan Proses Crafting dan Executing Strategy sumber : Arthur Thomson dkk, 2010: 24

2.5 Pemilihan Alternatif Strategi

Dokumen yang terkait

Beberapa Masalah Yang Dihadapi Petani Dalam Pengembangan Usaha Tani Melon di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 41 110

Analisis Usaha Tani Dan Harga Pokok ( Cost Price) Padi Sawah Sistem Legovvo 4:1 Dan Tegel Di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa)

1 38 130

Analisis Ekonomi Usaha Kerajinan Sapu Ijuk (Studi Kasus : Pengrajin Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

1 66 98

Analisis Usaha Tani Dan Pemasaran Anthurium Gelombang Cinta ( Studi Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupeten Deli Serdang)

10 139 84

Prospek Pengembangan Usaha Tani Melon Dan Usaha Tani Semangka Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kab. Deli Serdang)

1 51 154

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penggilingan Padi Kecil (Studi Kasus: Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

9 138 93

ANALISIS INDUSTRI KECIL SAPU IJUK DI DESA MEDAN SENEMBAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

2 18 24

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2..1.1 Pengertian Strategi - Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 1 32

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 9