Pemasaran Etos Kerja Pengrajin sepatu Bunut dalam berusaha .1 Motivasi Kerja Pengrajin Sepatu

Seperti yang dikatakan oleh bapak Surianto yang bekerja sebagai tentara “bapak kesini mau nempah sepatu olahraga, karena sepatu Bunut ini sangat kuat dan kualitas kulitnya juga bagus ditambah harganya yang masih terjangkau. Jadi, bapak tidak ragu untuk membeli sepatu disini. Dulu bapak juga pernah beli sepatu Bunut, sepatunya awet sampe sekarang masih ada”. hasil wawancara dengan Pak Surianto, Juli 2013 Sama halnya dikatakan konsumen yang bernama Zuis Vatania Rully atau yang biasa di panggil Eva. “saya nempah sepatu disini sesuai dengan yang saya mau kak. Saya bawa aja contoh foto sepatunya. Trus seminggu kemudian uda siap. Hasilnya bagus dan memuaskan”. hasil wawancara dengan Eva, Juli 2013 Berdasarkan hasil wawancara dengan pembeli, para pembeli cukup puas dengan hasil sepatu yang pembeli beli dari pengrajin sepatu Bunut, karena pembeli dapat memesan sepatu sesuai dengan keinginannya dan di tambah lagi harga sepatu yang pengrajin jual masih terjangkau dan kualitasnya cukup bagus.

4.4.7.2 Pemasaran

Pengertian pemasaran sering diartikan dengan penjualan. Padahal sebenarnya pengertian pemasaran lebih luas, penjualan hanya sebagian dari kegiatan pemasaran. Secara umum, pemasaran adalah kegiatan pemasaran untuk menjalankan bisnis profit atau nonprofit guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Kotler, 1997. Universitas Sumatera Utara Dalam pemasaran banyak persaingan-persaingan antar jenis produk yang sama namun dengan kualitas dan harga yang berbeda. Sebagian besar sepatu Bunut dipasarkan langsung di toko-toko sepatu yang berada dipinggir jalan lintas sumatera. Selain itu, dengan menggunakan agen produk sepatu Bunut ini juga dipasarkan di Riau, Jambi. Palembang, Kalimantan, Jawa bahkan diluar negeri seperti Malaysia, Brunei dan Singapura. Para pengrajin juga mengikuti pameran-pameran baik itu didalam kota maupun diluar kota seperti Jakarta, Riau dan sebagainya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Seperti yang dikatakan oleh informan berikut ini : “kalo jual sepatu ini ya di depan rumah karna didepan rumah dibuat toko untuk jual sepatu Bunut. Trus inikan jalan lintas ya lumayan jugalah apalagi kalo hari- hari besar seperti Lebaran, Natal atau hari Libur sekolah. Kalo mau dijual keluar biasanya ada agen. hasil wawancara dengan Pak Rasyid pada Juli 2013 Hal yang sama juga di katakan oleh informan berikut : “sepatu Bunut ini dijual di toko yang ada didepan rumah. Trus pun kalo ada pameran-pameran orang dari Disperindag sering ngambil dari tempat abang. Lumayan pembeli itu kalo’ menjelang hari-hari besar kayak Lebaran ato Natal. hasil wawncara dengan Bang Doni pada Juli 2013 Sama juga halnya dengan pernyataan informan berikut : “sepatu Bunut ini Bapak jual di toko depan rumah Bapaklah. Kadang ada juga yang mesan dari luar daerah. Misalnya dari Riau. Kalo rame gak ya itu tergantung. Tapi biasanya rame pembelian ketika menjelang Lebaran atau Natal sama hari-hari libur sekolah. Kan banyak orang dari luar kayak orang dari Riau Universitas Sumatera Utara yang jalan-jalan. Ya kadang mereka berhenti untuk beli sepatu.hasil wawancara dengan Pak Budianto pada Juli 2013. Berdasarkan dari pemaparan informan penjualan sepatu Bunut dilakukan di toko-toko yang terdapat didepan rumah pengrajin. Kalau pun pemasaran keluar daerah biasanya menggunakan agen atau distributor. Penjualan sepatu Bunut meningkat bila mendekati hari- hari libur seperti ketika anak sekolah sedang libur atau hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal dan tahun baru.

4.4.7.3 Organisasi Kelompok Pengrajin

Dokumen yang terkait

Beberapa Masalah Yang Dihadapi Petani Dalam Pengembangan Usaha Tani Melon di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 41 110

Analisis Usaha Tani Dan Harga Pokok ( Cost Price) Padi Sawah Sistem Legovvo 4:1 Dan Tegel Di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa)

1 38 130

Analisis Ekonomi Usaha Kerajinan Sapu Ijuk (Studi Kasus : Pengrajin Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

1 66 98

Analisis Usaha Tani Dan Pemasaran Anthurium Gelombang Cinta ( Studi Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupeten Deli Serdang)

10 139 84

Prospek Pengembangan Usaha Tani Melon Dan Usaha Tani Semangka Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kab. Deli Serdang)

1 51 154

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penggilingan Padi Kecil (Studi Kasus: Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

9 138 93

ANALISIS INDUSTRI KECIL SAPU IJUK DI DESA MEDAN SENEMBAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

2 18 24

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2..1.1 Pengertian Strategi - Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 1 32

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 9