Pengembangan Usaha KERANGKA TEORI

modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lain. d. Likuidasi, menjual semua aset perusahaan, bagian demi bagian, untuk nilai dari aset berwujud. e. Strategi kombinasi, dimana organisasi mengusahakan kombinasi dari dua atau lebih strategi secara simultan tetapi suatu strategi kombinasi mungkin membawa resiko yang istimewa bila dilaksanakan terlalu jauh.

2.6 Pengembangan Usaha

Menurut Solihin 2006, pengembangan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut: 1. Memiliki ide bisnis Usaha apapun yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan pada mulanya berasal dari ide bisnis. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausahawan dapat berasal dari berbagai sumber. Ide tersebut muncul setelah melihat keberhasilan orang lain atau karena adanya sense of business yang kuat dari wirausahawan. 2. Penyaringan idekonsep usaha Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasarmengenai bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawa. Pada tahap selanjutnya, Universitas Sumatera Utara wirausahawan akan menterjemahkan ide tersebut dalam konsep usaha yang lebih spesifik. 3. Pengembangan rencana usaha Wirausahawa adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian komponen utama yang harus dikembangkan oleh wirausahawan adalah perhitungan laba rugi dari bisnis tersebut. selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah kecenderungan pasar saat ini maupun yang akan datang. Rencana usaha tersebut akan menjad panduan bagi pelaksanaan usaha. 4. Implementasi rencana usaha pada pengendalian usaha Rencana usaha yang dibuat kemudian diimplementasikan dalam pelaksaan usaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material dan tenaga kerja untuk menjalani kegiatan usaha. Setelah itu dilakukan proses evaluasi dengan membandingkan hasil pelaksanaan usaha dengan target usaha yang telah dibuat dalam perencanaan usaha. Melalui pelaksanaan kegiatan usaha, seorang pengusaha juga akan memperoleh umpan balik yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan usaha, penetapan tujuan dan strategi baru atau melakukan tindakan koreksi. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut Suryana, 2006:156: 1. Peningkatan skala ekonomis Universitas Sumatera Utara Cara ini dapat dilakukakan dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi dan tempat usaha. Ini dilakukan bila perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang, yang berarti mencapai skala ekonomis economics of scale. Sebaliknya, bila peningkatan output mengakibatkan peningkatan biaya jangka panjang diseconomic of scale, maka tidak baik untuk dilakukan. Denga kata lain, bila produk barang dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai titik paling efisien, maka perluasan skala ekonomi tidak bisa dilakukan, sebab akan mendorong kenaikan biaya. 2. Perluasan cakupan usaha Cara ini bisa dilakukan dengan menambah usaha baru, produk dan jasa baru yang berbeda dari sekarang yang diproduksi diversifikasi, serta dengan teknologi yang berbeda. Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefenisikan sebagai suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh total biaya produksi gabungan joint total production cost dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama- sama adalah lebih kecil daripada penjumlahan biaya produksi masing- masing produk itu apabila diproduksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan bila wirausaha memiliki permodalan yang cukup. Sebaliknya lingkup usaha tidak ekonomis dapat didefenisikan sebagai suatu diversifikasi yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama joint total production cost dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada Universitas Sumatera Utara penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu apabila diproduksi secara terpisah. Menurut Indivara 2008:60, mengembangkan usaha dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut: 1. Menyisihkan dana harian atau bulanan untuk mengembangkan usaha yang akan digunakan untuk: a. Menambah jumlah dan ragam barangjasa yang dijual. b. Memperbesar tempat usaha demi kenyamanan konsumen c. Menambah lokasi usaha d. Memperbesar jaringan usaha e. Menjadi agen semi grosir 2. Kecermatan dalam menyusun cash flow aliran keuangan 3. Mengoptimalkan ruang yang ada. Mengoptimalkan ruang yang ada berarti menata ruang secara efisien karena faktor tata letak sangat mempengaruhi image konsumen terhadap produk. Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah : a. Mengutamakan pelayanan konsumen b. Penempatan barang dagangan dan stok c. Fokus, artinya prosuk unggulan berada ddi tempat yang mudah dijangkau oleh konsumen. 4. Menerapkan Quality Control QC Quality Control diperlukan demi meningkatkan kualitas. Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu menyeleksi produk yang akan dijual. Universitas Sumatera Utara Jadi, produk yang terbaik saja yang akan dijual kepada konsumen, sementara produk gagaltidak lolos seleksi bisa dijadikan semacam alat promosi. 5. Persaingan sehat Persaingan yang sehat perlu diterapkan dalam dunia usaha. Persaingan yang sehat dapat dicapai dengan menggali kelebihan yag dimiliki dan melihat kelebihan bisnis. 6. Mengatasi piutang Dalam kegiatan bisnis, sering dijumpai seorang pembeli yang berniat membeli dengan menghutang. Jika hal ini tidak bisa diantisipasi dengan baik, akan membuat bisnis menjasi lemah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah meengenali pelanggan secara pribadi, melayani dengan mengantisipasi penipuan dan kecurangan, dan mengarahkan sesuai dengan kemampuan pembeli. 7. Jumlah pegawai yang efektif Jumlah karyawan yang dimiliki harus tepat karena kekurangan dan kelebihan karyawan akan menimbulkan permasalahan. 8. Nilai plus bisnis Bisnis tersebut harus memiliki nilai lebih dibandig dengan bisnis-bisnis lain yang sejenis. Dengan demikian bisnis akan memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bisnis lain. Nilai plus bisnis dapat ditempuh dengan pelayanan yang baik, peralatan dan perlengkapan yang baik, serta suasana yang mengesankan. Universitas Sumatera Utara

2.7 Analisis SWOT

Dokumen yang terkait

Beberapa Masalah Yang Dihadapi Petani Dalam Pengembangan Usaha Tani Melon di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 41 110

Analisis Usaha Tani Dan Harga Pokok ( Cost Price) Padi Sawah Sistem Legovvo 4:1 Dan Tegel Di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa)

1 38 130

Analisis Ekonomi Usaha Kerajinan Sapu Ijuk (Studi Kasus : Pengrajin Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

1 66 98

Analisis Usaha Tani Dan Pemasaran Anthurium Gelombang Cinta ( Studi Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupeten Deli Serdang)

10 139 84

Prospek Pengembangan Usaha Tani Melon Dan Usaha Tani Semangka Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kab. Deli Serdang)

1 51 154

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penggilingan Padi Kecil (Studi Kasus: Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

9 138 93

ANALISIS INDUSTRI KECIL SAPU IJUK DI DESA MEDAN SENEMBAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

2 18 24

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2..1.1 Pengertian Strategi - Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 1 32

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 9