Bantuan Pemerintah Etos Kerja Pengrajin sepatu Bunut dalam berusaha .1 Motivasi Kerja Pengrajin Sepatu

4.4.7.4 Bantuan Pemerintah

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti sudah lakukan terdapat 3 tiga bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Pemerintahan yaitu berasal dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta dari Dinas Koperasi. 1. Bantuan yang berasal dari Dinas Tenaga Kerja yaitu berupa pelatihan. Beberapa pengrajin daerah Bunut dipilih lalu di bawa ke Sidoarjo pada tahun 2008 untuk melakukan pelatihan ketrampilan membuat sepatu. Di Sidoarjo pengrajin yang terpilih tersebut di ajarkan untuk lebih kreatif lagi dalam mendesain sepatu, menjaga kualitas sepatu dan mengasah keterampilan membuat sepatu serta meningkatkan kemampuan manajemennya, sehingga mereka dapat mengelola industri sepatu Bunut dengan baik. Selama beberapa minggu pengrajin berlatih, semua biaya mulai dari keberangkatan dan segala fasilitas di Sidoarjo di biayai oleh Dinas Tenaga Kerja. Seperti wawancara dengan Pak Joyo Suwarno dari Dinas Tenaga Kerja “beberapa pengrajin dipilih lalu kami bawa untuk pelatihan ke Sidoarjo. Semua biaya mulai dari keberangkatan sampai fasilitas disana semua dari Dinas kami yang membiayai. Selama di sana mereka mereka diajarkan untuk lebih trampil dan kreatif, juga disana mereka melihat-lihat proses pembuatan sepatu Sidoarjo hasil wawancara dengan Bapak Suwarno pada Juli 2013. 2. Bantuan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan berupa alat pelembut kulit yang dibagikan ke para pengrajin sepatu pada tahun 2011 dan aktif mengikuti pameran untuk mempromosikan produk industri kecil yang merupakan ciri khas dari Kabupaten Asahan seperti mengikuti pameran di Kabupaten atau pun di luar Kabupaten seperti di Medan atau di Riau serta membuat program pembinaan dan pelatihan bagi Universitas Sumatera Utara pengrajin sepatu Bunut. Alat pelembut kulit adalah alat untuk melembutkan kulit agar kulit sepatu yang akan digunakan menjadi lebih mudah untuk dijahit dan dibentuk. Disperindag juga mencanangkan kepada masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri seperti spanduk yang bertuliskan “Cintailah Produk Dalam Negeri”. Seperti wawancara yang peneliti lakukan kepada salah satu staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan bapak M. Yusuf : “dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Asahan memberikan mesin pelembut kulit kepada pengrajin sepatu yang berada di Bunut. Disperindag juga aktif dalam mengikuti pameran-pameran untuk mempromosikan produk khas Asahan, ya seperti sepatu Bunut. Bisa pameran yang berada di Asahan atau di luar seperti di Medan atau di Riau juga pernah. Bahkan di Jawa juga pernah hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada Juli 2013. 3. Bantuan yang terakhir diberikan oleh Dinas Koperasi berupa dengan bantuan pinjaman yang diberikan kepada para pengrajin dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh para pengrajin. Pinjaman uang tersebut mulai dari Rp. 5.000.000; sampai Rp.10.000.000;. Seperti yang peneliti lakukan dengan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Asahan Bapak Seno: “bantuan dinas Koperasi memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM dalam bentuk pinjaman uang mulai dari Rp.5.000.000; sampai dengan Rp.10.000.000; dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh pelaku UMKM yang hendak melakukan pinjaman hasil wawancara dengan Bapak Seno pada Juli 2013. Universitas Sumatera Utara Berikut bantuan dana bergulir yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Asahan : Rekapitulasi penyaluran dana pinjaman bergulir sejak bulan juli 2011 sd bulan Agustus 2012 I Realisasi tahun 2011 : 1. Pinjaman Rp. 50.000,-sd Rp. 5.000.000,- = 1335 UKM = 4.943.500.000,00 2. Pinjaman diatas Rp. 5.000.000,- sd 10.000.000,- = 24 UKM = 217.000.000,00 3. Pinjaman diatas Rp. 10.000.000,- = 11 UKM = 192.000.000,00 Jumlah = 1370 UKM = 5.352.500.000,00 II Realisasi tahun 2012: Bulan Januari : 1 pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 680 UKM = 2.789.500,00 Jumlah……………… = 680 UKM = 2.789.500,00 Bulan Februari : 1 Pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 651 UKM = 3.015.000.000,00 Jumlah = 651 UKM = 3.015.000.000,00 Bulan Mei : 1 Pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 39UKM = 195.000.000,00 2 Pinjaman diatas Rp. 5.000.000,- sd 10.000.000,- = 24 UKM = 230.000.000,00 3 Pinjaman diatas Rp. 10.000.000,- = 17 UKM = 357.000.000,00 Universitas Sumatera Utara Jumlah = 80 UKM = 782.000.000,00 Bulan Juni : 1 Pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 83 UKM = 415.000.000,00 2 Pinjaman diatas Rp. 5.000.000,- sd 5.000.000,- = 150 UKM = 683.000.000,00 3 Pinjaman diatas Rp. 5.000.000,- sd 10.000.000,- = 10 UKM = 83.000.000,00 Jumlah = 243 UKM = 1. 181.000.000,00 Bulan Juli : 1 Pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 541 UKM = 2.416.000.000,00 2 Pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 23 UKM = 115.000.000,00 3 Pinjaman diatas Rp. 5.000.000,- sd 10.000.000,- = 3 UKM = 27.000.000,00 Jumlah = 567 UKM = 2.558.000.000,00 Bulan Agustus : 1 Pinjaman Rp. 50.000,- sd Rp. 5.000.000,- = 352 UKM = 1.643.000.000,00 2 Pinjaman Rp. 50.000 sd Rp. 5.000.000,- = 8 UKM = 40.000.000,00 Jumlah = 360 UKM = 1.683.000.000,00 Total Seluruhnya = 3951 UKM = 17.361.000.000,00 Universitas Sumatera Utara

4.4.8 Faktor-Faktor Penghambat dalam Pengembangan Usaha Sepatu

Dokumen yang terkait

Beberapa Masalah Yang Dihadapi Petani Dalam Pengembangan Usaha Tani Melon di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 41 110

Analisis Usaha Tani Dan Harga Pokok ( Cost Price) Padi Sawah Sistem Legovvo 4:1 Dan Tegel Di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa)

1 38 130

Analisis Ekonomi Usaha Kerajinan Sapu Ijuk (Studi Kasus : Pengrajin Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

1 66 98

Analisis Usaha Tani Dan Pemasaran Anthurium Gelombang Cinta ( Studi Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupeten Deli Serdang)

10 139 84

Prospek Pengembangan Usaha Tani Melon Dan Usaha Tani Semangka Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kab. Deli Serdang)

1 51 154

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penggilingan Padi Kecil (Studi Kasus: Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

9 138 93

ANALISIS INDUSTRI KECIL SAPU IJUK DI DESA MEDAN SENEMBAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

2 18 24

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2..1.1 Pengertian Strategi - Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 1 32

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 9