UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

40 KEGIATAN PEMBELAJARAN3 SEJARAH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta diklat dapat peserta diklat dapat memahami sejarah Hindu-Buddha di Indonesia secara kronologis

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskan Sejarah Hindu-Buddha di India 2. Menjelaskan teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia

C. URAIAN MATERI 1.

Sejarah Singkat Agama Hindu-Buddha di India

a. Perkembangan agama dan kebudayaan Hindu

Agama Hindu sebenarnya merupakan lanjutan dari perkembangan agama Weda yang berdasarkan paham Brahmanisme dan menurut beberapa ahli bisa jadi juga terdapat unsur perpaduan antara agama Weda dengan Budhisme dan Jainisme, bahkan mungkin Yunani dan Persia 1 . Hindu kemudian dianut secara luas oleh masyarakat di anak benua India dan menyebar ke Asia Tenggara. Ciri pertama agama ini adalah kepercayaan terhadap sistem kedewataan, dimana terjadi pergeseran dari dewa tunggal pada masa Weda menjadi sebuah hierarki kedewataan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dewa tertingginya tergabung dalam Trimurti dan didukung dengan beberapa dewa lainnya. Ciri kedua adalah terjadinya pergeseran terhadap keyakinan mereka bahwa dewa tidak lagi hanya simbol dari kekuatan alam namun bergeser lebih luas untuk aspek-aspek yang lain 2 . Agama Hindu kemudian juga mengenal beberapa sifat dari seorang dewa yang dapat berubah dan menjadi wujud tersendiri untuk dipuja, Aspek-aspek dari 1 Mungkin ini pengaruh dari Hellinisme dan penyebaran bangsa Indo Arya ke daerah India selain karena hubungan dagang melalui jalur sutra darat yang sudah begitu tua. 2 Pada jaman Weda dewa adalah bentuk dari simbolisasi gejala alam seperti angin, matahari, bulan, tanah, air dan yang lain. Pemujaan terhadap dewa matahari mendapat tempat yang cukup penting, mungkin ini pengaruh Zoroaster dari Persia. 41 seorang dewa dapat bermacam-macam bentuknya dan diikuti pula oleh istri atau aktinya. Bahkan berkembang pula pemujaan terhadap para sakti ini 3 . Perkembangan selanjutnya dari agama ini terlihat dari banyaknya aliran yang muncul dan terdapat pula yang merupakan sinkritisme dengan ajaran Budhis. Aliran yang paling utama menyebar ke Indonesia adalah Saiwa sidhanta yang memuja Dewa Siwa sebagai dewa tertinggi. Beberapa peninggalan baik bangunan maupun arca menunjukkan pengaruh aliran Saiwa sidhanta ini 4 .

b. Perkembangan agama dan kebudayaan Buddha

Pendiri agama Buddha adalah seorang bijaksana keturunan Sakya sehingga dikenal sebagai Gautama Sakyamuni yang berarti orang bijak dari Sakya. Siddarta adalah seorang putra kepala daerah Suddhodana di Kapilawastu dekat Nepal. Daerah tersebut berada di bawah pegunungan Himalaya. Setelah menikah dengan Yasodhara maka di usia 29 tahun mulai melakukan pengembaraan untuk meninggalkan kehidupan duniawi 5 . Setelah melakukan perjalanan maka tibalah ia di bawah sebuah pohon pipala di Both Gaya dan menerima penerangan hidup atau boddhi. Kemudian ia mendirikan kuil yang bernama Mahaboddhi. Selanjutnya ia mulai menyebarluaskan ajaran ini dan dimulai dari Taman Rusa di dekat Benares. Ia lambat laun berhasil menghimpun berbagai pengikut dengan ciri-ciri berpakaian jubah kuning seperti pengemis. Hingga di usia senja sang Buddha terus mengajarkan dharmma ini dan wafat di usia 80 tahun di Kapilawastu. Perkembangan selanjutnya dari agama Buddha ini demikian pesat. Inti ajaran ini adalah kepercayaan terhadap dharmma atau ajaran Buddha, sangha atau kekuasaan biara dan Sang Buddha itu sendiri. Pembangunan kuil agama dikenal dengan stupa yang sebenarnya identik dengan contoh yang diberikan Buddha bahwa kuil tersebut mengandung 3 unsur yaitu caitya yang sebenarnya 3 Pemujaan sakti ini terkait pula dengan fungsi yang melekat padanya, biasanya setara dengan fungsi para dewa suaminya. Beberapa dewi mendapat pengikut yang cukup banyak untuk sebuah pemujaan terhadapnya, seperti Durga dan Parwati untuk istri Siwa dan Sri untuk istri Wisnu. 4 Bangunan percandian Hindu di Indonesia sebagian besar menunjukkan susunan panteon keluarga Siwa yang dikenal dalam ajaran Saiwa sidhanta. 5 Munculnya agama Buddha dapat diartikan sebagai protes terhadap ketidakadilan dalam agama Weda yang membedakan manusia untuk mendapatkan pencerahan hidup dalam kelompok kasta- kasta. Selain munculnya Budhis juga muncul Jainisme yang sangat ekstrim karena mewajibkan hidup bertapa dan menderita, sedangkan Budhisme hanya menganjurkan hidup berserah diri dan berusaha menyebarkan cinta kasih. 42 tongkat sang Buddha, dagoba yang merupakan perumpamaan dari mangkuk dan alas kuil yang perumpamaan dari jubah sang Buddha. Perpecahan kemudian timbul dalam agama ini yaitu menjadi Therawada yang percaya kepada ajaran asli para sesepuh dan Mahasanghika yang dapat diartikan sebagai para anggota masyarakat yang besar. Ajaran berikutnya terpecah lagi menjadi dua aliran besar pada abad 1-2 M, yaitu Mahayana kendaraan besar yang menyebar di India utara dan tersebar ke Cina, Korea dan Jepang, ajaran ini percaya bahwa untuk mencapai nirwana membutuhkan bantuan orang suci. Ajaran lainnya adalah sekte Hinayana kendaraan kecil yang tersebar di India selatan, Sri Langka dan Asia Tenggara. Konsep yang diyakini adalah bahwa untuk mencapai nirwana merupakan usaha pribadi masing-masing. Kesemua ajaran Buddha kemudian dikumpulkan dalam kitab suci yang disebut sebagai Trī Pītaka, yang terdiri dari Winaya Pītaka yang berisi aturan mengenai tingkah laku, Sutta Pītaka yang berisi kumpulan khotbah Sang Buddha dan Abhidhamma Pītaka yang berisi hal-hal yang bersifat metafisika Suud, 1988. 2. Masuk dan Berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia Hubungan Indonesia dengan India telah terjalin sejak abad pertama masehi.Hubungan ini mula -mula terjadi di bidang perdagangan dan berkembang ke bidang agama dan kebudayaan.Orang-orang India membawa barang dagangan seperti wangi-wangian, tekstil, mutiara dan permata untuk di jual di Indonesia.Sementara dari Indonesia mereka membeli barang seperti kayu cendana, kayu gaharu, cengkeh dan lada.Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua Negara masuk pula agama dan kebudayaan India ke Indonesia seperti agama Hindu, Buddha, bahasa sansekerta, huruf palawa dan nama -nama berakhiran warama. Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad -abad membawa dampak sebagai berikut : 1. Masuknya agama Hindu-Buddha 2. Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa 3. Munculnya kerajaan -kerajaan bercorak Hindu-Buddha 4. Munculnya nama berakhiran warman 5. W ilayah perdagangan makin luas dan ramai