UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT RANGKUMAN

31 KEGIATAN PEMBELAJARAN2 PRAAKSARA INDONESIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta diklat dapat menjelaskan kehidupan masa Praaksara Indonesia dengan baik.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskankonsep periodesasi praaksara Indonesia 2. Menjelaskan keadaan lingkungan alam pada masa plestosen 3. Menjelaskan keadaan lingkungan alam kala holosen

C. URAIAN MATERI

Waktu tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dibatasi oleh waktu.Apakah Anda mengetahui definisi tentang waktu? Berdasarkan kamus umum Bahasa Indonesia, waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berlangsung atau berada. Dari definisi tersebut, tentu Anda dapat memahami bahwa, apabila membahas tentang waktu sebagai suatu rangkaian saat ketika proses berlangsung, maka berarti yang dibahas adalah suatu peristiwa atau kejadian yang lalu atau yang akan datang. Peristiwa masa lalu itu sangat luas, peristiwa masa lalu yang tidak menyangkut manusia itu bukan sejarah.Karena sejarah mengkaji tentang peristiwa masa lalu manusia tetapi tidak secara keseluruhan.Dan sejarah hanya mengurusi manusia masa kini.Untuk itu sejarah disebut sebagai ilmu tentang manusia. Di samping pengertian di atas, karena manusia pembentuk masyarakat.Masyarakat yang dikaji oleh sejarah adalah masyarakat dari segi waktu.Untuk itu sejarah juga disebut sebagai ilmu tentang waktu.Dengan demikian pengertian sejarah beraneka ragam. Sejarah pada hakekatnya dibatasi oleh dua pengertian yaitu sejarah dalam arti subyektif dan sejarah dalam arti obyektif.Sejarah dalam arti subyektif 32 adalah bangunan yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian atau cerita, maka memuat unsur-unsur dan isi penulis atau pengarang subyek. Sedangkan sejarah dalam arti obyektif menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri atau keseluruhan pada proses peristiwa atau kejadian berlangsung terlepas dari unsur-unsur subyek seperti pengamat atau pencerita. Periodisasipembabakan waktu sejarah Indonesia menurut Dr. Kuntowijoyo dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah, dibagi menjadi 4 periode, yaitu: zaman prasejarah, zaman kuno, zaman Islam, dan zaman modern. Tetapi secara garis besar periodisasi sejarah dibagi menjadi zaman prasejarah dan zaman sejarah.Untuk lebih jelasnya bagaimana hubungan antara zaman prasejarah dan zaman sejarah, maka silahkan Anda perhatikan gambar berikut ini. Zaman Prasejarah Zaman Sejarah Mulai ada tulisan Sekarang Zaman sejarah Gambar 2 Alur Sejarah Indonesia Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan.Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. 33

1. Periodisasi Praaksara

Pra-Aksara Indonesiamerupakan bagian awal dari sejarah kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu dengan mempelajari Pra-Aksara Indonesia diharapkan dapat mengerti dan memahami awal pertumbuhan kebudayaan bangsa Indonesia, terutama pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Pra-Aksara Indonesia dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat masa kini. Selama ini terminologi Pra-Aksara Indonesia dipandang dalam pengertian yang terbatas. Padahal pengertian Pra-Aksara Indonesia tidak hanya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sejak saat hadirnya hominid yang pertama pada kala plestosen hingga saat manusia telah mengenal tulisan pertama pada sekitar abad 4-5 M. Dalam perkembangannya materi Pra-Aksara Indonesia ditambah dengan data-data etnoarkeologi terutama aspek tradisi Pra-Aksara yang masih bertahan dan berkembang hingga masa sekarang. Pengetahuan tentang Pra-Aksara disistematisasikan berdasarkan bahan-bahan yang diperoleh selama ini. Beberapa pandangan tentang perkembangan kehidupan manusia Pra-Aksara telah diungkapkan oleh para pakar sejalan dengan ditemukannya banyak data arkeologi, khususnya bukti kehidupan Pra-Aksara, muncul berbagai masalah yang perlu dipecahkan. Salah satu masalah yang sering menjadi kancah perdebatan para ahli adalah tentang konsep periodesasi Pra-Aksara. Seperti diketahui periodesasi Pra- Aksara merupakan sarana penting untuk memahami kehidupan Pra-Aksara. Dengan periodesasi tersebut diharapkan kehidupan Pra-Aksara dapat dijelaskan dalam dimensi ruang dan waktu.Beberapa model periodesasi Pra- Aksara telah disusun para ahli berdasarkan konsep tertentu.

a. Model Teknologi

Pembentukan periodesasi Pra-Aksara pertama kali dikemukakan oleh C.J. Thomsen dari Denmark pada tahun 1836. gagasan Thomsen ini disebut sistem tiga zaman three age system ysng membagi zaman Pra-Aksara menjadi: zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Dalam penerapannya kemudian sistem Thomsen dikembangkan menjadi sistem empat zaman dimana zaman batu dibagi menjadi zaman batu tua paleolitik dan zaman batu baru neolitik. Akhirnya tesusunlah sistem lima zaman yang