AKTIVITAS PEMBELAJARAN LATIHANKASUSTUGAS SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI A

69 C. ajaran Islam lebih mementingkan ajaran akherat sehingga mereka merasa tenteram D. raja diangkat tidak berdasar keturunan namun pertimbangan kemampuan agama 5. Nisan Raja Malikul Saleh bukan saja memberikan bukti bahwa pada abad ke-13 telah ada kerajaan Islam, namun juga menunjukkan bahwa agama Islam disiarkan dari Gujarat. Hal ini terbukti dengan …. A. Malikul Saleh berasal dari Gujarat B. langgam pembuatan nisan sama dengan nisan di daerah Gujarat C. gelar Malikul berasal dari daerah Gujarat D. huruf Arab pada nisan berasal dari daerah Gujarat

F. RANGKUMAN

Muhammad mengembangkan Islam di Jazirah Arab dimulai dari Kota Mekkah, kemudian berpindah ke Kota Madinah dimulai sejak tahun 611 M, pada usia 40 tahun setelah menerima wahyu kenabian. Muhammad berhasil mengembangkan masyarakat Islam dengan pusat di Madinah. Setelah Muhammad wafat, pada penggantinya yakni Khulafayrrasyidin berhasil mengembangkan Islam ke luar Jazirah Arab. Bahkan ketika Dinasti Umayyah dan Abasiyah berkuasa Islam telah tersebar luas dari Andalusia sampai ke Asia Tenggara. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari perkembang-an Islam di Indonesia yaitu: 1. Perkembangan Islam di Indonesia perlu diberikan rincian tentang tiga hal dengan lebih tegas, yakni antara kedatangan Islam, proses penyebaran Islam, dan perkembangan Islam. 2. Kedatangan Islam di Indonesia berdasar pada beberapa sumber dan argumen yang ada terjadi secara bersamaan dengan ramainya jalur laut perdagangan Timur Tengah dengan Cina. Dengan demikian terjadi antara abad ke-7 M hingga 13 M. 3. Proses penyebaran Islam dilakukan para pembawa agama Islam antara lain: a. Pedagang; b. Para Mubaligh; dan c. Para Sufi. 4. Asal para pedagang adalah dari Arab, Persia, India, Cina, dan Indonesia. 5. Asal para mubaligh dari Arab, Persia, India, dan Indonesia. 70 6. Asal para sufi berasal dari Arab, Persia, India, dan Indonesia. 7. Saluran Islamisasi antara lain: a. Perdagangan; b. Dakwah; c. Perkawinan; d. Pendidikan; e. Kesenian; dan f. Tasawuf.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Sejarah Islam di Indonesia? 2. Makna penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi Sejarah Islam di Indonesia? 3. Apa manfaat materi Sejarah Islam di Indonesia terhadap tugas BapakIbu disekolah? 4. Setelah BapakIbu mempelajari modul diatas, apakah yang akan BapakIbu lakukan terhadap ketersediaan sumber dan media yang berhubungan dengan materi Sejarah Islam di Indonesia di sekolahmadrasah ditempat BapakIbu bertugas? 71 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta diharapkan mampu mendeskripsikan pergerakan nasional Indonesia, latar belakang timbulnya pergerakan nasional dan perkembangan organisasi-organisasi pergerakan nasional.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menganalisis hakekat pergerakan nasional Indonesia 2. Membuat peta konsep sederhana yang dapat menjelaskan dengan mudah materi pergerakan nasional ini bagi siswa SMASMK

C. URAIAN MATERI

1. Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional Pergerakan kebangsaan Indonesia atau lebih dikenal dengan pergerakan nasional merupakan suatu gejala sejarah tersendiri di Indonesia. Dalam artian, zaman ini menjadi sebuah penanda bahwa bangsa Indonesia memasuki sebuah babak baru dalam perjalanan sejarahnya. Pergerakan nasional dilatarbelakangi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

1.1 Faktor Internal

1.1.1 Sejarah masa lampau yang gemilang Sebelum kedatangan bangsa Barat, kita sebagai bangsa telah mampu mengatur diri sendiri, memiliki kedaulatan atas wilayah di mana kita tinggal. Kebesaran ini tentu secara psikologis membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Namun demikian tidak berarti kita kembali pada masa lalu, tetapi kebesaran Majapahit dan Sriwijaya dapat menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada awal abad XX. Tidaklah berlebihan jika kebesaran pada masa lampau itu mendorong semangat