Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

23 Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa produksi sayuran sawi terbesar pada tahun 2015 terdapat di Kecamatan Purba, yaitu sebesar 9.589 Ton. Produksi sawi di Kecamatan Purba terbesar dibandingkan Kecamatan lainya yang terdapat di Kabupaten Simalungun. Pada daerah penelitian jenis sawi yang banyak ditanami petani adalah sawi putih. Sawi putih sangat mudah dijumpai di kecamatan purba. Pada Tabel 4 dapat dilihat produksi dan luas lahan sawi putih yang terdapat di daerah penelitian Tabel 4. Produksi Tanaman Sawi Putih dan Luas Lahan Sawi Putih di Daerah Penelitian No DesaNagori Luas Lahan Ha Produksi Ton 1 Bunga Sampang 20 480 2 Urung Purba 10 136 3 Kinalang 15 360 Total 45 976 Sumber : Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Purba, 2015 Pada Tabel 4, dapat dilihat tiga desa ini dijadikan daerah penelitian karena produksi sawi putih dan luas lahan yang sangat luas di Kecamatan Purba, contohnya yang terdapat di desa Bunga Sampang dimana luas lahan 20 Ha, dan produksi sebesar 480 Ton.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel sawi putih dengan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu snowball sampling. Nonprobability sampling adalah teknik Universitas Sumatera Utara 24 penentuan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiono, 2011. Snowball sampling adalah metode dimulai dengan suatu kelompok kecil atau satu orang yang diminta untuk menunjuk respondensampel berikutnya. Cara penentuan sampel ini dilakukan dari sampel yang kecil dan semakin lama semakin besar. Banyaknya sampel produsen sawi putih yang diambil adalah 30 sampel. Sampel pedagang di ambil 17 sampel pedagang, masing-masing akan diambil sampel sebagai berikut :  Sampel pedagang pengumpul sebanyak 5 orang  Sampel agen sebanyak 4 orang  Sampel pedagang pengecer desa sebanyak 4 orang  Sampel pedagang pengecer siantar 4 orang Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Pedagang pengumpul di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun adalah pedagang yang telah mempunyai gudang tempat pengepakan sayuran. Dimana pedagang pengumpul langsung memanen hasil dari petani lalu dibawa ke tempat pengepakan sayur packing house yang ada di desa tersebut. Setelah itu sayuran akan disortir dan siap untuk di kemas ketempat pengemasan sayuran. Lalu akan dijual ke pedagang luar daerah dengan sistim kirim ke daerah yang ditujukan seperti Bangka Belitung, Palembang, Pekanbaru, Rantau Parapat, dan Tanjung Balai yang dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Universitas Sumatera Utara 25

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari petani dan pedagang pengumpul melalui pengamatan, wawancara, dan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, dan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Satatistika BPS Sumatera Utara dan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun serta instansi terkait lainnya.

3.4 Metode Analisis Data