Saluran I Saluran II Saluran III

44

5.1.1 Saluran I

Gambar 3. Skema Saluran I Tataniaga sawi Putih Saluran I dalam tataniaga sawi putih di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun yaitu petani menjual sawi putih kepada pedagang pengecer desa. Pedagang pengecer desa lalu menjual kepada konsumen. Volume penjualan petani kepada pedagang pengecer cukup relatif kecil mulai dari 20-40 kg, Karena pedagang pengecer desa hanya menjual pada saat pekan saja yang dilakukan 2 kali dalam satu minggu. Petani menjual sawi putih langsung ke pekan dan pedagang pengecer langsung membeli kepada petani dan menjualnya kepada konsumen. Harga sawi putih yang diterima konsumen pada saluran ini, Rata-rata sebesar Rp 3000Kg.

5.1.2 Saluran II

Gambar 4. Skema Saluran II Tataniaga Sawi Putih Saluran II dalam tataniaga sawi putih di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun adalah petani yang menjual langsung kepada agen. Agen lalu mengangkut sawi putih dari petani yang menjualnya ke pedagang pengecer Siantar. Pedagang pengecer Siantar menjual langsung kepada konsumen yang dilakukan setiap hari. Petani Pedagang Pengecer Desa Konsumen Petani Agen Pengecer Siantar Konsumen Universitas Sumatera Utara 45 Volume Penjualan petani mulai dari 100 – 250 kg per hari kepada agen,agen langsung datang ke rumah petani. Pedagang pengecer Siantar membeli langsung kepada agen untuk menjual langsung kepada konsumen. Harga sawi putih yang dibeli konsumen pada saluran II Rp sebesar 3500 per kg.

5.1.3. Saluran III

Gambar 5. Skema Saluran III Tataniaga Sawi Putih Pada saluran III ini Produsen menjual langsung sawi putih kepada pedagang pengumpul yang dilakukan sistim borong kepada petani sehingga petani tidak perlu melakukan biaya pengemasan barang. Pedagang pengumpul lalu menjual sawi putih ke pedagang luar daerah dengan sistim kirim yang dilakukan 2-3 kali dalam 1 minggu. Tujuan pengiriman sawi putih kepada pedagang luar daerah adaalah Bangka Belitung, Lampung, Pekanbaru, Rantau Parapat, Tanjung Balai. Volume penjualan pedagang pengumpul mulai dari 1000- 5000 kg per minggu dengan kualitas barang kiriman. Harga konsumen luar daerah adalah Rp 5500 per kg. Dari penjelasan di setiap saluran tataniaga sawi putih di daerah penelitian masih sederhana hal ini dibuktikan belum adanya pandangan luas dari setiap lembaga pemasaran seperti pengembangan produk, Penilaian kebutuhan pasar, dan tidak ada harga yang stabil sehinggi tidak terlalu merugikan petani. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki petani tentang tataniaga yang baik sehingga dapat menguntungkan lembaga tataniaga. Pedagang Pengumpul Pedagang Luar Daerah Konsumen Petani Universitas Sumatera Utara 46

5.2 Fungsi – Fungsi Tataniaga Lembaga Tataniaga