Metode Soekartawi Efisiensi Tataniaga Semua Metode

59 Dari Tabel menunjukkan bahwa nilai efisiensi saluran III merupakan yang terendah 1,63, kemudian saluran II sebesar 3,71, dan saluran I sebesar 6,42. Saluran I merupakan saluran yang paling tinggi nilai efisiensi sebesar 6,42.

5.4.5 Metode Soekartawi

Pada metode ini efisiensi tataniaga dilihat dari persentase perbandingan biaya tataniaga dengan nilai produk yang dipasarkan atau harga konsumen. Adapun perhitungan efisiensi saluran tataniaga sawi putih dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 23. Efisiensi Saluran Tataniaga dengan Metode Soekartawi Uraian Saluran I Saluran II Saluran III Biaya Tataniaga 362,58 762,58 1911,42 Harga Konsumen 3000 3500 3800 Efisiensi 12,08 21,78 50,82 Sumber : Lampiran 4 diolah Pada metode ini semakin kecil nilai efisiensi maka semakin tinggi tingkat efisiensi saluran tataniaga. Berdasarkan tabel bahwa nilai efisiensi yang terkecil diperoleh saluran I sebesar 12,08 iini menunjukkan bahwa saluran I merupakan saluran yang paling efisien diantara saluran yang lain. Ini ditunjukkan pada biaya tataniaga yang dikeluarkan merupakan yang paling rendah diantara yang lain, Karena saluran I saluran terpendek yaitu produsen menjual sawi putih kepada pedagang pengecer desa dan menjualnya kepada konsumen.

5.4.6 Efisiensi Tataniaga Semua Metode

Pada hasil tabel sebelumnya sudah diketahui bahwa digunakan lima metode untuk mengetahui tingkat efisiensi suatu saluran tataniaga, dari kelima metode tersebut terdapat perbedaan tingkat efisiensi untuk tiga saluran tataniaga sawi putih di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 24. Urutan Efisiensi dengan Kelima Metode Saluran Tataniaga Metode Perhitungan Efisiensi Metode Shepherd Acharya dan Aggarwal Composite Index Method Marketing Efficiency Index Method Metode Soekartawi Saluran I 1 1 1 1 1 Saluran II 2 2 2 2 2 Saluran III 3 3 3 3 3 Ketiga saluran tataniaga diurutkan dari 1-3 yaitu dari saluran yang paling efisien sampai saluran dengan urutan efisiensi yang terendah, dapat dilihat dari Tabel 21, semua metode perhitungan efisiensi menyatakan bahwa saluran III berada pada urutan ketiga dan merupakan saluran dengan tingkat efisiensi terendah. Hal ini disebabkan saluran III pedagang pengumpul mengirim sawi putih ke luar daerah yang memerlukan biaya yang sangat besar yaitu 1911,42kg. Dari semua metode perhitungan efisiensi yang digunakan menyatakan bahwa saluran I merupakan saluran yang paling efisien atau pada urutan 1. Hal ini disebabkan karena pada saluran I adalah saluran terpendek sehingga biaya tataniaga yang dikeluarkan merupakan yang terendah 362,58kg, dan margin pemasaran pada saluran I Rp 1537,5Kg, pada saluran II sebesar Rp 2100Kg, dan pada saluran III sebesar Rp 4500Kg, sehingga pada saluran I dikatakan paling efisien. Menurut Siti Nurulita Fatimah 2011 tentang Analisis Pemasaran Kentang di Kabupaten Wonosobo, sistem pemasaran dikatakan efisien apabila mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang Universitas Sumatera Utara 61 wajar serta mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran kentang secara ekonomis adalah melihat margin dan bagian yang diterima petani pada setiap saluran. Suatu saluran dianggap efisien secara ekonomis apabila masing-masing saluran mempunyai nilai margin pemasaran yang rendah dan nilai share produsen yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 1. Terdapat 3 saluran tataniaga sawi putih di Kecamatan Purba yaitu :

a. Saluran I Petani – Pedagang - Pengecer Desa – Konsumen b. Saluran II Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Luar Daerah – Konsumen c. Saluran III Petani – Agen – Pengecer Siantar – Konsumen 2. Masing – masing lembaga tataniaga pada setiap saluran melakukan fungsi tataniaga yang berbeda-beda a. Petani melakukan fungsi penjualan, transportasi, penyimpanan, pengolahan, pembiayaan, standarisasi, penanggungan resiko, dan informasi pasar. b. Pedagang pengecer desa dan pedagang pengecer siantar melakukan fungsi pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, pembiayaan, standarisasi, penanggungan resiko c. Pedagang pengumpul melakukan fungsi pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, pembiayaan, standarisasi, penanggungan resiko. d. Agen melakukan fungsi pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, pembiayaan, standarisasi, penanggungan resiko. 3. Margin pemasaran pada saluran I Rp 1537,5Kg, pada saluran II sebesar Rp 2100Kg, dan pada saluran III sebesar Rp 4500Kg. Universitas Sumatera Utara