30
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami penelitian ini maka perlu
dibuat defenisi dan batasan operasional.
3.5.1 Definisi
1. Petani dalam penelitian ini adalah petani sawi putih yang mempunyai
usahatani dan menjualnya kepada pedagang. 2.
Pedagang pengecer desa dalam penelitian ini adalah pedagang yang menjual langsung sawi putih di Kecamatan Purba.
3. Pedagang pengumpul dalam penelitian ini adalah pedagang yang langsung
membeli sawi putih ke petani, dan menjual kepada pedagang luar daerah dengan sistim kirim.
4. Pedagang pengecer siantar adalah pedagang yang membeli sawi putih dari
agen dan menjual langsung kepada konsumen yang ada di pasar parluasan dan pasar horas.
5. Agen adalah pedagang yang membeli sawi putih dari petani yang
dilakukan setiap hari yang ditujukan kepada pengecer siantar. 6.
Pedagang luar daerah dalam penelitian adalah pedagang yang membeli sawi putih dari pedagang pengumpul dengan proses pengiriman barang ke
setiap daerah-daerah yang dituju. 7.
Tataniaga adalah kegiatan ekonomi yang berfungsi menyampaikan barang dari produsen ke konsumen melalui perantara atau lembaga tataniaga.
8. Konsumen adalah orang yang membeli sawi putih dari pedagang
perantara.
Universitas Sumatera Utara
31
9. Saluran tataniaga adalah kumpulan lembaga-lembaga yang secara
langsung atau tidak langsung terlibat di dalam kegiatan tataniaga barangjasa yang saling mempengaruhi.
10. Fungsi tataniaga adalah aktivitas, usaha atau jasa-jasa yang dilaksanakan
dalam proses penyebaran barang pasca panen, penjualan, pembelian, transportasi
11. Margin tataniaga adalah perbedaan antara jumlah yang dibayarkan oleh
konsumen dan jumlah yang diterima oleh petani untuk produk pertaniannya, diukur dengan membandingkan harga mulai dari petani
sampai konsumen yang dinyatakan dalam rupiah Rp.
12.
Price spread adalah semua ongkos yang dikeluarkan dalam kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen
.
13. Share margin adalah salah satu indikator untuk mengetahui efisiensi pe
masaran. Share margin diukur dengan membandingkan harga yang diterima petani dengan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen
dikalikan 100, dinyatakan dalam persen. 14.
Nisbah marjin keuntungan adalah perbandingan antara keuntungan yang diperoleh lembaga tataniaga dengan biaya tataniaga yang dikeluarkan.
15. Efisiensi tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan tiap-
tiap unit produk denagn nilai produk yang dipasarkan dan dinyatakan dalam persen.
Universitas Sumatera Utara
32
3.5.2 Batasan Operasional