BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Peranan Tenaga Kerja Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa Melati II
Ketika berbicara mengenai tenaga kerja maka tidak akan terlepas dari peranan pekerjaan yang dikerjakannya. Khususnya untuk tenaga kerja pada
usahatani padi sawah yang ada di Desa Melati II, tidak hanya petani pria yang terlibat dalam kegiatan usahatani padi sawah, tetapi wanita tani juga sudah
berpartisipasi aktif dalam kegiatan usahatani tersebut meskipun secara nyata tenaga kerja wanita dalam pekerjaan usahatani padi sawah hanya melakukan pekerjaan pada tahap
tertentu saja dan tenaga kerja wanita juga memperoleh upah yang lebih rendah dari tenaga kerja pria.
Berdasarkan dari hasil wawancara, tenaga kerja wanita yang bekerjapada usahatani padi sawah di Desa Melati II adalah isteri dari petani yang terlibat secara
langsung atau tidak dalam kegiatan usahatani padi sawah. Mereka adalah ibu rumah
tangga yang sehari-hari memelihara dan mengurus rumah
tangganya.Wanita dianggap lebih berperan karena wanita lebih cekatan dan terampil dalam pengelolaan usahatani padi sawah. Di Desa Melati II dalam
pengelolaan usahatani padi sawah melibatkan wanita dalam mengerjakannya, walaupun tidak semua tahapan dikerjakan oleh tenaga kerja wanita. Selain itu,
wanita juga mampu membagi waktu sehingga dibalik kesibukan sebagai ibu rumah tangga, wanita juga mampu mengolah lahan sawah miliknya sehingga
dapat bekerja pada lahannya sendiri dan bekerja menjadi buruh tani di lahan orang lain dengan balasan jasa diberi upah.
47
Universitas Sumatera Utara
Pada musim tanam padi sawah, para ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh tani mulai sibuk bekerja di lahan sendiri dan lahan orang lain secara
bergilir. Setiap pagi sebelum pergi ke sawah untuk bekerja ibu rumah tangga ini melakukan kewajibannya terlebih dahulu sebagai ibu rumah tangga, seperti
memasak, membersihkan rumah, mengurus anak sekolah dan mengurus suami yang akan bekerja. Setelah semuanya selesai, sekitar pukul 07.30 WIB para
tenaga kerja wanita berangkat ke sawah yang akan dikerjakan, dimana setiap harinya mereka bekerja di pemilik sawah yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tenaga kerja wanita di Desa Melati II, dari 14 empat belas tahapan yang harus dilakukan petani dalam usahatani
padi sawah hanya ada 5 lima tahapan kegiatan yang melibatkan peranan tenaga kerja wanita, diantaranya yaitu pada tahapan kegiatan penyemaian, penanaman,
peyiangan, penyulamanpenyisipan dan pengeringan. Dari ke lima kegiatan tahapan tersebut ada 3 tiga peranan tenaga kerja wanita yang bekerja sebagai
buruh tani jam kerja upahan di lahan orang lain yaitu pada tahap kegiatan penanaman, peyiangan, dan penyulamanpenyisipan.
1 Penanaman
Sebelum dilakukannya penanaman bibit, terlebih dahulu dilakukan pencabutanbibitpadi sawah daribedenganpersemaian. Kegiatan mencabut bibit
tidak dikerjakan tenaga kerja wanita, tetapi dikerjakan oleh tenaga kerja pria. Umur bibit padi yang siap untuk ditanam pada lahan sawah yaitu setelah
mencapai umur ± sekitar 20 hari setelah penyemaian. Setelah dilakukan pencabutan bibit padi sawah dari bedengan persemaian, maka bibit siap untuk
ditanampadalahan yang sudahdisediakan.
Universitas Sumatera Utara
Jumlahtenagakerja wanita yang dibutuhkandalamkegiatan penanaman tergantung dari luaslahan yang diusahakan, tetapi di Desa Melati II tenaga kerja
wanita untuk kegiatan penanaman padi sawah dalam setiap kelompok anggota terdiri dari 12 orang, untuk satu kali musim tanam dalam kegiatan penanaman
tenaga kerja wanita berpindah-pindah lokasi untuk bekerja ± 10 kali dengan upah yang diperoleh tenaga kerja wanita dalam kegiatan penanaman sebesar
Rp 70.000orangharidengan lama jam kerja selama 8 jamhari.Pada kegiatan penanaman padi dominan melibatkan tenaga kerja wanita karena wanita dianggap
lebih terampil dan cekatan. 2
Penyiangan Penyiangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuang atau
memisahkan tanaman pengganggu dari tanaman padi sawah atau dapat juga dilakukan pencabutan tanaman padi yang tidak sehat dan terserang penyakit.
Biasanya kegiatan penyiangan hanya dilakukan satu kali dalam satu kali musim tanam, tetapi tergantung juga dengan tebalnya tanaman pengganggu yang
tumbuh.Semakin tebal tanaman pengganggu yang tumbuh maka penyiangan juga dapat dilakukan beberapa kali.
Di Desa Melati II kegiatan penyiangan dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara tenaga kerja wanita masuk kedalam lahan sawah dan dengan
tangan membersihkan tanaman pengganggu yang ada di lahan pertanian. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan penyiangan di Desa Melati II tergantung
dari luas lahan dan tebalnya tanaman pengganggu yang tumbuh, yaitu ± 3 orang dengan. Upah yang diperoleh tenaga kerja wanita untuk kegiatan ini yaitu sebesar
Rp 50.000oranghari dengan lama jam kerja selama 8 jamhari.
Universitas Sumatera Utara
3 PenyulamanPenyisipan
Penyulamanpenyisipan adalah kegiatan menanami kembali bibit padi di lahan untuk mengganti tanaman padi yang mati. Kegiatan penyulamanpenyisipan
bibit dilakukan sekitar seminggu atau paling lambat dua minggusetelah penanaman karena jika penyulamanpenyisipan yang lebih lama nanti akan
mengakibatkan tidak akan serempaknya padi masak. Upah yang diperoleh tenaga kerja wanita untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp 60.000oranghari dengan lama
jam kerja selama 8 jamhari. Upah yang diterimatenagakerjawanitatidak lebih besar jika dibandingkan
dengan upah yang diterima tenaga kerja pria dalam pengerjaan usahatani padi sawah, tetapi pendapatan tersebut juga dapat menambah penghasilan keluarga.
Adapun upahharian yang diterimatenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah yaitu upah sistem borongan yang berkisarantaraRp. 50.000 – Rp.
80.000orangharinya dengan lama jam kerjanya selama 8 jamhari. Sesuai hasilwawancara dengan petani sampel di Desa Melati II, adapun alasan wanita
bekerjasebagai tenaga kerja wanita dalam usahatani padi sawah antara lain yaitu: 1
Untukmenambahpenghasilankeluarga sehingga melibatkan isteri untuk ikut membantu suamimencarinafkahgunamembantumemenuhikebutuhankeluarga
dengan bekerja sebagai buruh tani upah harian. 2
Faktor pendidikan yang rendah juga menjadi alasan tenaga kerja wanita untuk bekerja sebagai buruh tani baik bekerja di lahan sendiri dan lahan orang lain.
Rata-rata tingkat pendidikan tenaga kerja wanita di Desa Melati II adalah SD. 3
Tidak adanya keahlian di bidang lain yang dimiliki agar dapat digunakan tenaga kerja wanita untuk mencari pekerjaan lain yang lebih besar
Universitas Sumatera Utara
pendapatannya, sehingga tenagakerja wanita mau tidak mau bekerja sebagai buruh tani dalam usahatani padi sawah meskipunupah yang diterima tenaga
kerja wanita lebih rendah dari pada upah tenaga kerja pria.
5.2. Besar Curahan Jam Kerja Tenaga Kerja Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa Melati II