Menurut Soekartawi 1993, adapun beberapa tahapan yang harus dilalui dalam usahatani padi sawah, yaitu sebagai berikut:
2.1.1. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan ini biasanya dilakukan oleh petani untuk membersihkan lahan dari rumput, jerami ataupun kayu-kayu bekas tiang pengikat
ternak. Setelah bersih, lahan diairi agar mudah untuk pengolahan tanah. Kegiatan persiapan ini dilakukan sekaligus untuk tempat persemaian benih. Tempat
persemaian biasanya disiapkan satu petak sawah yang berukuran ± 10x6 cm.
2.1.2. Penyemaian
Pemilihan benih memegang peranan penting untuk menunjang keberhasilan usahatani padi sawah. Pada proses pembibitan dilakukan bersamaan
dengan tahap pembersihan lahan. Benih padi yang akan dijadikan bibit terlebih dahulu direndam dan diangin-anginkan, setelah proses pengeringan benih selesai
benih ditabur secara merata pada bedengan yang disediakan. Benih yang ditaburkan pada lahan persemaian biasanya diairi sampai berumur 2-3 minggu.
2.1.3. PengairanPadaBibit
Proses pengairan pada bibit memegang peranan yang sangat penting dalam proses budidaya padi sawah, dengan manfaat yaitu agar benih dapat tumbuh
dengan sempurna dan mudah dalam kegiatan pencabutan bibit. Agar kondisi bibit padi terjaga dengan baik, maka biasanya lahan berada dalam kondisi tergenang
air. Pengairan bibit dilakukan pada saat bibit padi berumur 2-3 minggu. Kadar air tempat pesemaian benih harus terjaga dengan baik sampai pencabutan bibit.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. MencabutBibit
Proses pencabutan bibit padi dilakukan dengan mencabut bibit padi satu persatu dan diikat dengan menggunakan tali yang sudah disediakan. Benih yang
akan dicabut berumur sekitar 2-3 minggu. Dimana dalam satu ikatan terdiri ± 60 anakan padi dan untuk tiap ikatan-ikatan bibit padi tersebut itulah yang akan
diedarkan pada tiap petak dan siap untuk ditanam.
2.1.5. Pengolahan Tanah
Sebagian petani sering menggunakan hand traktor untuk mengolah lahan sawahnya. Sebelum proses pengolahan tanah dilakukan, biasanya terlebih dahulu
tanah dibiarkan digenangi air selama beberapa hari maksimal 5 hari yang bertujuan agar tanah menjadi lembek dan gulma menjadi tumbuh. Setelah itu
menghancurkan gumpalan tanah sehingga tanah menjadi sedikit hancur dan halus. Gulma yang tumbuh ikut hancur dan mati, sehingga permukaan tanah menjadi
rata dan membenamkan sisa-sisa rumput. Lahan yang siap ditanam diairi agar biji rumput yang tersisa hanyut dibawa air sehingga akan mengurangi populasi gulma.
2.1.6. Penanaman