kerusakan. Kerusakan oleh hama yaitu padi yang dimakan oleh tikus dan oleh cuaca, contohnya karena terkena hujan.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Tenaga Kerja WanitaIsteri
Wanita merupakan kelompok pekerja cadangan potensial yang bisa dimanipulasi oleh pemilik, karena wanita secara nyata melakukan pekerjaan untuk
upah yang lebih rendah dari laki-laki. Kemampuan yang dimiliki wanita tergantung pada kesempatan-kesempatan dalam hidupnya untuk berpartisipasi
dalam angkatan kerja karena tidak setuju melakukan pekerjaan non upahan dan pekerjaan berupah rendah Ollenburger dan Hellen, 1996.
Kebanyakkan wanita bekerja untuk menambah gaji suami mereka atau menopang keuangan keluarga. Bagi wanita mengemban banyak tugas dan
memikul tanggung jawab didalam atau diluar rumah intinya adalah dalam pengelolaan waktu, karena waktu merupakan salah satu faktor penting dalam
melakukan tugas-tugas itu sampai tuntas Wolfman, 1989. Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam
peningkatan pendapatan keluarga, besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi
yang dalam penelitian ini dibatasi pada faktor upah dan jumlah pendapatan suami. Moenandar, 1985.
2.2.2. Pengukuran Curahan Tenaga Kerja
Hernanto 1993, menyatakan bahwa tenaga kerja manusia terdiri atas tenaga kerja pria, wanita, dan anak-anak sehingga dalam perhitungan tenaga
kerjanya juga berbeda-beda. Klasifikasi tenaga kerja dalam suatu usahatani yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a Tenaga kerja pria dewasa, dengan usia
≥ 15 tahun, bekerja selama 8 jamhari= 1 HKP.
b Tenaga kerja wanita dewasa, dengan usia
≥ 15 tahun, bekerja selama 8 jamhari = 0,8 HKP.
c Tenaga kerja anak-anak, dengan usia10 - 15 tahun jika pria = 0,5 HKP dan
wanita = 0,4 HKP, dengan catatan bekerja selama 8 jamhari. Pola curahan tenaga kerja wanita dan pria pada tingkat rumah tangga
dengan memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan nafkah. Hal tersebut akan dihubungkan dengan pola pendapatan atau upah rumah tangga, serta
lapangan pekerjaan yang ada dalam masyarakat. Hubungan tersebut akan mencerminkan strategi atau usaha keluarga dalam mempertahankan hidup serta
kesejahteraannya Sayogyo, 1983. Menurut Hernanto 1993, curahan tenaga kerja adalah jumlah jam kerja
yang dicurahkan seseorang dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang besifat ekonomis. Curahan tenaga kerja di perdesaan tidak hanya dicurahkan pada sektor
usahatani, tetapi juga pada sektor di luar usahatani. Satuan ukuran yang umum dipakai untuk mengukur curahan tenaga kerja adalah jumlah kerja dan hari kerja
total serta jumlah setara pria atau hari kerja pria HKP dengan sistematika rumus sebagai berikut.
HKP =
∑
����� 8
X HKP
Dimana: HKP = Hari Kerja Pria
8 = Maksimal jam kerja tenaga kerja dalam 1 hari
TK = Jumlah tenaga kerja Orang
JK = Jumlah jam kerja
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Peranan Tenaga Kerja Wanita
Peranan merupakan suatu aspek yang dinamis dari status yang dimiliki oleh seseorang. Peran dari tenaga kerja wanita itu sendiri memiliki peran ganda.
Peran ganda wanita berarti bahwa di satu pihak wanita sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga memasak dan mengurus pekerjaan rumah tangga lainnya dan
wanita juga berperan sebagai tenaga kerja domestik.Sedangkan di lain pihak, khususnya di bidang perekonomian masyarakat agraris telah nyata bahwa peran
wanita sebagai tenaga kerja di bidang pencaharian nafkah telah jelas wanita mampu berproduksi dan menghasilkan pendapatan BPS Propinsi NTT, 2012.
Partisipasi wanita dalam berbagai kegiatan ekonomi telah meningkat, terutama di kalangan wanita pekerja muda dan di sektor modern. Sumbangannya
bagi pendapatan rumah tangga dalam banyak hal bersifat tidak langsung, tetapi karena pekerjaan yang dilakukan tersebut maka anggota lain dalam keluarga dapat
melakukan kegiatan yang secara langsung menghasilkan uang untuk digunakan bagi keperluan rumah tangga.
Secara umum peran wanita dibidang pertanian memang tidak kecil, mereka sudah berperan langsung dalam kegiatan usahatani yang dilakukan,
meskipun tidak semua tahapan kegiatan diperaninya. Sehingga peran wanita dalam membantu petani mengelola usahataninya perlu terus menerus ditingkatkan
agar dapat membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya.
2.2.4. Pendapatan Usahatani