berada dalam kondisi cukup becek dengan genangan air tidak lebih 1 cm dari permukaan tanah sawah. Kadar air lahan tetap terkontrol hingga 10 hari
menjelang panen. Tahapan kegiatan pengairan tidak diperoleh besar curahan tenaga kerja karena di Desa Melati II merupakan lahan irigasi, sehingga petani
sampel cukup hanya membayar uang iuran P3A 2 kg padirante.
5.2.11. Pemupukan
Petani sampel di Desa Melati II sama sekali tidak menggunakan pupuk organik, tetapi menggunakan pupuk anorganik. Pupuk yang digunakan oleh petani
adalah UREA,NPK, TSP dan ZA. Berdasarkan wawancara dengan petani sampel di Desa Melati II, tahapan kegiatan pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali
pemberian dalam per musim tanam. Pemberian pertama dilakukan saat umur padi sekitar 10 hari setelah penanaman. Pupuk yang digunakan petani sampel pada
pemberian pertama ini yaitu pupuk UREA, ZA, dan NPK dengan dosis 8 kgrante. Pemberian kedua dilakukan saat umur padi 40 hari setelah penanaman. Pupuk
yang digunakan yaitu pupuk TSP, NPK dan ZA dengan dosis 10 kgrante. Pada tahapan kegiatan pemupukan tenaga kerjayang terlibathanya tenaga
kerja pria saja, baik tenaga kerja pria dalam keluarga maupun tenaga kerja pria luar keluarga. Sedangkan untuk tenaga kerja wanita dalam keluarga dan tenaga
kerja wanita luar keluarga tidak terlibat. Rata-rata curahan tenaga kerja yang terlibat dalam tahapan kegiatan iniyaitu sebesar 1,43 HKPuntuk tenaga kerja pria
dalam keluarga dan 4,05 HKPuntuk tenaga kerja prialuar keluarga. Tahapan kegiatan pemupukan didominasi oleh tenaga kerja pria karena kegiatan ini
merupakan pekerjaan yang berat, sehingga membutuhkan tenaga yang kuat dalam mengerjakannya.
Universitas Sumatera Utara
5.2.12. Pemanenan
Padi sawah dapat dipanen saat biji padi sudah menguning malainya yaitu sekitar 95. Jika kegiatan pemanenan dilakukan berdasarkan perkiraan umur
padi, tergantung pada jenis benih padi yang ditanam. Ada petani yang memanen ketika padi berumur
≤ 100 hari setelah penanaman dan ada juga petani yang memanenketika padi berumur
≥ 100 hari setelah penanaman. Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas biji padi dan butiran beras
yang dihasilkan. Pemanenan padi pada umur yang terlalu muda akan menyebabkan persentase biji kosong tinggi. Sedangkan pemanenan panen pada
umur yang terlalu tua akan menyebabkan biji padipecah saat digiling atau hasil panen berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani sampel di Desa Melati II, pemanenan padi dapatdilakukan setelah umur padi ± 110 hari setelah penanaman.
Rata-rata lama pemanenan yang dilakukan 1 harilamanya dengan lama kerja 8 jamhari dengan jumlah anggota pekerja sebanyak 30 orang tenaga kerja.Tahapan
kegiatan pemanenan dalam satu kali musim tanamdapat dikerjakan oleh para pekerja paling banyak selama 5 kali. Alat yang digunakan dalam kegiatan
pemanenan yaitu sabit. Tenaga kerja yang terlibat dalam tahapan pemanenan hanya tenaga kerja
pria saja, baik tenaga kerja pria dalam keluarga maupun tenaga kerja pria luar keluarga. Sedangkan untuk tenaga kerja wanita dalam keluarga dan tenaga kerja
wanita luar keluarga tidak terlibat. Rata-rata curahan tenaga kerja yang terlibat dalam tahapan kegiatan ini yaitu sebesar 6,72 HKPuntuk tenaga kerja pria dalam
keluarga dan 24,14 HKPuntuk tenaga kerja pria luar keluarga. Pemanenan
Universitas Sumatera Utara
melibatkan tenaga kerja pria karena pada saat pengangkutan padi dan perontokan dianggap berat serta membutuhkan tenaga yang kuat dalam kegiatan ini. Selain itu
dalam kegiatan pemanenan sudah menjadi tradisi di Desa Melati II bahwa dalam kegiatan ini hanya tenaga kerja pria yang mengerjakannya.
5.2.13. Pengeringan