kebutuhan.Tenaga kerja yang terlibat pada tahap kegiatan menabur benih adalah tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita dari dalam keluarga saja, sedangkan
untuk tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita dari luar keluarga tidak terlibat. Rata-rata curahan tenaga kerja dalam kegiatan tahapan ini yaitu sebesar 0,13
HKPuntuk tenaga kerja pria dalam keluargadan 0,18 HKPuntuk tenaga kerja wanita dalam keluarga. Pada tahap ini tenaga kerja wanita lebih dominan terlibat
karena wanita lebih terampil dan cekatan dalam kegiatan menabur benih.
5.2.3. Pengairan Pada Bibit
Pengairan pada bibit memegang peranan yang sangat penting dalam proses budidaya padi sawah. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar kondisi bibit
padi terjaga dengan baik. Maka dalam hal ini lahanharus berada dalam kondisi cukup becek dengan genangan air yaitu tidak lebih dari 1 cm dari permukaan
tanah sawah. Kadar air tempat pesemaian benih harus terjaga dengan baik sampai dilakukannya pencabutan bibit. Benih yang sudah ditaburkan pada lahan
persemaian diairi sampai berumur 2-3 minggu.Manfaat pengairan pada bibit yaitu agar benih dapat tumbuh dengan sempurna dan lebih mudah dalam tahap kegiatan
pencabutan bibit. Berdasarkan hasil wawancara tenaga kerja di Desa Melati II, yang terlibat
pada tahap pengairan bibit hanya tenaga kerja pria dari dalam keluarga saja sedangkan untuk tenaga kerja wanita dalam keluarga, tenaga kerja pria dan tenaga
kerja wanita dari luar keluarga tidak terlibat. Rata-rata curahan tenaga kerja dalam tahapan kegiatan iniyaitu sebesar 0,04 HKPuntuk tenaga kerja pria dalam
keluarga. Tahap pengairan hanya dikerjakan tenaga kerja pria karena sudah merupakan kebiasaan bahwa tenaga kerja pria yang bekerja di lahan padi
Universitas Sumatera Utara
sawahsetiap harinya sehingga dapat rutin memperhatikan keadaan air di lahan sawah yang akan ditanami padi sawah.
5.2.4. Mencabut Bibit
Bibit yang sudah berumur 2 atau 3 minggu setelah penyemain sudah dapat dilakukan pencabutan bibit. Di Desa Melati II tahapan kegiatan pencabutan bibit
padi sawah dilakukan dengan mencabut bibit padi satu per satu dan diikat menggunakan tali yang sudah disediakan. Satu ikatan terdiri ± 60 anakan padi.
Ikatan-ikatan bibit padi tersebut yang akan diedarkan pada tiap petak dan siap untuk ditanam oleh para tenaga kerja wanita.
Dari hasil wawancara dengan petani sampel di Desa Melati II diketahui bahwa untuk tenaga kerja yang terlibat dalam tahapan mencabut bibit hanya
tenaga kerja pria saja, baik tenaga kerja pria dalam keluarga maupun tenaga kerja pria luar keluarga. Sedangkan untuk tenaga kerja wanita dalam keluarga dan
tenaga kerja wanita luar keluarga tidak terlibat. Rata-rata curahan tenaga kerja yang terlibat dalam tahapan kegiatan ini yaitu sebesar 1,79 HKPuntuk tenaga
kerja pria dalam keluarga dan 6,02 HKP untuk tenaga kerja pria luar keluarga. Pada tahap ini hanya tenaga kerja pria yang terlibat bekerja karena dalam tahapan
kegiatan ini merupakan pekerjaan yang berat sehingga membutuhkan tenaga yang kuat.
5.2.5. Pengolahan Tanah