4 pelatihan yang terus menerus. Perusahaan juga dalam melakukan pengembangan
dan peningkatan kompetensi karyawan melakukan pendidikan dan pelatihan secara internal perusahaan, in house training ataupun mengirimkan karyawan
secara bergantian ke berbagai training provider, baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta mengikuti seminar, woerkshop, dan lain-lain. https:www.goog
le.comsearch?q=hasil+laporan+tahunan+ptpn+IVie=utf-8oe=utf-8 Sehubungan dengan masalah yang diuraikan diatas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai pendidikan dan pelatihan karyawan pada PT.
Perkebunan Nusantara IV dengan judul: “ Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”
B. Rumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
5 Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan permasalahan
penelitian adalah: “Apakah pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV
Medan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang:
1. Untuk mengetahui Pendidikan dan Pelatihan pada PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan 2.
Untuk mengetahui Prestasi Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
3. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Diklat
terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
D. Manfaat Penelitian
Yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk memperdalam dan menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai pengaruh pendidikan
dan pelatihan. Selain itu juga untuk menerapkan teori-teori yang penulis terima selama masa perkuliahan di Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2.
Bagi perusahaan, penelitian ini sebagai bahan pertimbangan atau masukan kepada perusahaan dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang
Universitas Sumatera Utara
6 berkaitan dengan sumber daya manusia khususnya pendidikan dan
pelatihan. 3.
Penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi penelitian selanjutnya yang tertarik meneliti mengenai
pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan khususnya pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
E. Kerangka Teori
Dalam rangka menyusun penelitian ini dan untuk mempermudah penulis didalam menyelesaikan penelitin ini, maka dibutuhkan suatu landasan berfikir
yang dijadikan pedoman untuk menjelaskan masalah yang sedang disorot. Pedoman tersebut disebut kerangka teori. Menurut Sugiono 2005: 55
menyebutkan bahwa landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian ini mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Dengan
demikian yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia saat ini dianggap paling berharga dan memiliki peranan yang sangat penting dalam keberadaan serta kelangsungan hidup suatu
perusahaan. Seberapa baik sumber daya manusia dikelola, akan menjadi hal yang makin penting bagi kesuksesan perusahaan di masa mendatang. Pengelolaan
sumber daya manusia yang baik dengan sendirinya akan menjadi bagian yang sangat penting dari tugas manajemen perusahaan, sebaliknya jika pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
7 sumber daya manusia yang baik akan sangat mempengaruhi proses pencapaian
tujuan perusahaan. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi membutuhkan sumber
daya manusia dalam merealisasikan tujuannya, karena manusia merupakan faktor yang terpenting yang selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
maupun perilaku organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang
khusus mempelajari hubungan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia merupakan tenaga kerja
pada perusahaan. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber daya manusia ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja
manusia saja. Agar pengertiannya lebih jelas, maka dibawah ini terdapat beberapa defenisi yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli:
1. Menurut pendapat Malayu S.P. Hasibuan 2003 : 10 mengemukakan
bahwa: “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan tenaga kerja agar lebih efektif dan efisien membentuk
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”. 2.
Menurut Handoko 2000: 4 yaitu: “ Manajemen sumber daya manusia adalah proses penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan
penggunaan sumber daya manusia untuk memcapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi”.
Dari penjelasan di atas serta pendapat-pendapat para ahli tentang defenisi manajemen sumber daya manusia, penulis berusaha mencoba mengartikan
Universitas Sumatera Utara
8 defenisi manajemen sumber daya manusia sebagai suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutus hubungan kerja dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
b. Tujuan dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan memahami fungsi manajemen, maka akan memudahkan pula untuk memahami fungsi manajemen sumber daya manusia yang selanjutnya akan
memudahkan kita dalam mengidentifikasi tujuan manajemen sumber daya manusia. Adapun tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Veithzal
Rivai 2004 : 13 : “Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan
melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial”. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan pada dasarnya adalah :
1. Peningkatan efisiensi
2. Peningkatan efektifitas
3. Peningkatan produktivitas
4. Rendahnya tingkat absensi pegawai
5. Rendahnya tingkat perpindahan pegawai
6. Tingginya kualitas pelayanan
7. Rendahnya komplain dari pelanggan
8. Meningkatnya bisnis perusahaan.
Sedangkan tujuan umum manajemen sumber daya manusia menurut Malayu S.P Hasibuan 2003 : 250 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
9 1.
Untuk menentukan kualitas pegawai yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini ataupun masa depan
3. Untuk mempermudah koordinasi sehingga produktivitas kerja meningkat.
4. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan pegawai.
Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia dalam rangka menunjang tugas
manajemen perusahaan menjalankan roda organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia
menurut Veithzal Rivai 2004: 13: 1.
Fungsi Manajerial a.
Perencanaan Planning Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efesien
agar sesuai dengan kebutuhan dalam membantu terwujudnya tujuan. Bagi manajer personalia, perencanaan berarti penentuan program personalia, yang akan
membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan yang bersangkutan. Dengan perkataan lain, proses penentuan sasaran akan melibatkan
partisipasi aktif manajer personalia. Perencanaan merupakan dasar dari fungsi- fungsi manajemen lainnya, sekaligus merupakan perumusan persoalan-persoalan
menegenai apa dan bagaimana suatu pekerjaan hendak dilaksanakan melalui penetapan sasaran yang harus dicapai. Dengan demikian, perencanaan dianggap
sebagai kumpulan keputusan yang dasar bagi tindakan-tindakan di masa yang akan datang.
b. Pengorganisasian Organizing
Universitas Sumatera Utara
10 Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi adalah personalia
tertentu akan membantu kearah tercapainya sasaran perusahaan, maka manajer personalia harus menyusun suatu organisasi, dengan merencanakan struktur
hubungan antara pekerja, personalia, dan lain-lain. Pengorganisasian merupakan tugas manajer untuk menyusun pembagian kerja dan menentukan tanggungjawab,
serta menjaga hubungan anatar kelompok sedemikian rupa sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai aktivitas untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Salah satu tugas pokok organisasi adalah mengalokasikan bermacam-macam kepentingan yang ada kearah tercapainya suatu tujuan.
c. Pengarahan Directing
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dengan bekerja efektif serta efesien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan. Pengarahan berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan, saran-saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugasnya masing-masing. Pengarahan berfungsi mengkoordinasi berbagi kegiatan organisasi agar berjalan efektif dan tertuju pada realisasi yang
telah ditetapkan, serta mampu menggerakkan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan, memotivasi, dan membina moral pegawai.
d. Pengendalaian Controlling
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikam semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
Universitas Sumatera Utara
11 Fungsi pengendalian dilakukan sebagai pengamatan atas tindakan dan
perbandingannya, dengan rencana perbaikan atas terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi atau penyesuaian terhadap penyimpangan yang tidak dapat
diubah serta berfungsi mengoreksi pelaksanaan pekerjaan. e.
Fungsi Operasional a.
Pengadaan Tenaga Kerja Procurement Pengadaan tenaga kerja yaitu kegiatan untuk memperoleh kuantitas dan
kualitas tenaga kerja yang diperlukan. Hal ini meliputi penarikan tenaga kerja, seleksi, serta penempatannya.
b. Pengembangan Development
Pengembangan yaitu proses yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta kemampuan karyawan yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu sehingga ia dapat bekerja dengan lebih baik di perusahaan tersebut.
c. Kompensasi compensation
Kompensasi yaitu pemberian imbalan atau pengahargaan kepada karyawan atas dasar prestasi yang mereka capai di perusahaan tersebut.
d. Pengintegrasian intergration
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang selaras
dan saling menguntungkan.
e. Pemeliharaan Maintenance
Universitas Sumatera Utara
12 Pemeliharaan yaitu kegiatan untuk memelihara atau meringankan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja dalam perusahaan selamanya.
f. Kedisiplinan
Kedisiplinan yaitu keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan- peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
g. Pumutusan Hubungan Kerja PHK
Pemutusan hubungan kerja adalah memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masayarakat. Perusahaan
bertanggungjawab untuk melaksanakan proses pemisahan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dan menjamin bahwa orang
tersebut berada dalam keadaan baik. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni dalam mengatur
tenaga kerja dengan memakai fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi manajerial dan fungsi operasional.
2. Pendidikan dan Pelatihan Diklat
Untuk memenuhi kebutuhan akan tenga kerja yang bermutu dan mampu malaksanakan tugasnya dengan baik, maka salah satu usaha yang dapat dilakukan
oleh perusahaan adalah dengan program pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
pelatihan perlu
dilaksanakan oleh
setiap perusahaan
secara berkesinambungan, agar tenaga kerja yang dimiliki benar-benar bermutu, tepat
dan mempunyai keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan dituntut oleh pekerjaannya. Disamping itu perkembangan lingkungan eksternal maupun internal
Universitas Sumatera Utara
13 yang selalu berubah, yang mengakibatkan kesenjangan anatara tuntutan
perusahaan atau pekerjaan dengan kemampuan tenaga kerja juga merupakan salah satu penyebab kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
a. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia. Penggunaan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya
disatukan menjadi diklat pendidikan dan pelatihan. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diarahkan kepada peningkatan keterampilan, pengetahuan serta
perubahan sikap atau perilaku kerja karyawan, melalui proses belajar yang diterapkan pada pelatihan diharapkan adanya perubahan pada peserta yaitu kurang
tahu menjadi tahu dan kurang terampil menjadi terampil serta sikap dan perilaku
negative menjadi positif dan sebagainya.
Pendidikan dan pelatihan mempunyai pengertian yang berbeda. Untuk lebih jelas penulis akan mengutip beberapa pendapat tentang pendidikan dan pelatihan
untuk melihat perubahan tersebut. Pengertian pendidikan dan pelatihan Nitisemito 86:1998: “ Pendidikan dan pelatihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang
bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan bagi karyawannya, sesuai dengan keinginan dari
perusahaan yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Saud Husnan
1997:77, pendidikan dan pelatihan yaitu: “Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan
Universitas Sumatera Utara
14 teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalah-persoalan yang
menyang kut kegiatan mencapai tujuan”.
Dengan melihat defenisi-defenisi di atas, maka terlibat pendidikan dan pelatihan adalah tidak sama, tetapi keduanya mempunyai hubungan yang erat.
Pendidikan dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan bersifat lebih teoritis sedangkan pelatihan adalah merupakan penerapan pengetahuan dan peningkatan
keahlian jadi lebih bersifat praktis. Pendidikan dan pelatihan mempunyai hubungan yang erat serta
mempunyai arah yang sama, yaitu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan nilai dari karyawan. Pendidikan dan pelatihan tidak dapat dipisahkan karena
prinsipnya pendidikan dan pelatihan mempunyai tujuan yang sama yaitu membuatt karyawan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap
mental dari karyawan agar dapat memberikan kontribusinya yang optimal kepada perusahaan.
b. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Diklat
Pada dasarnya tujuan pendidikan dan pelatihan adalah suatu deskripsi dari pengetahuan sikap, tindakan, penampilan, dan sebagainya yang diharapkan akan
dimiliki oleh sasaran pendidikan pada periode tertentu. Lahirnya tujuan pendidikan dan pelatihan disebabkan karena diperlukannya suatu kurikulum yang
efektif dan efesien. Tujuan dari pendidikan dan pelatihan menurut Simamora 2004 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
15 1.
Memperbaiki kinerja, karyawan-karyawan yang bekerja secara tidak memuaskaan karena kekurangan keterampilan merupakan calon utama
peserta pelatihan. 2.
Memahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi, melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat
mengaplikasikan teknologi baru secara efektif. 3.
Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.
4. Membantu memecahkan masalah operasional. Para manager harus
mencapai tujuan mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan sumber daya, kelangkaan sumber daya financial dan sumber daya teknologi
manusia. 5.
Mempersiapkan karyawan untuk promosi. Salah satunya cara unuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan adalah konsisiten dengan
kebijakan sumber daya manusia untuk promosi dari dalam, pelatihan unsur kunci dari dalam system pengembangan karir.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organsasi dan,
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi
c. Prinsip-Prinsip Pendidikan dan Pelatihan Diklat
Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi, oleh karena itu bagi setiap organisasi yang ingin berkembang, maka
pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya harus memperoleh perhatian yang besar. Beberarapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan di dalam
menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan adalah:
Universitas Sumatera Utara
16 1.
Perbedaan Individu Di dalam merencanakan suatu program pendidikan dan pelatihan,
seseorang instruktur harus menyadari akan adanya individu dari masing-masing peserta. Daya tangkap dari setiap peserta berbeda-beda dan selain itu masih ada
perbedaan lainnya seperti perbedaan latar belakang, pendidikan, pengalaman, dan minat.
2. Motivasi
Motivasi merupakan faktor penting dalam membangkitkan semangat belajar. Setiap individu yang mempunyai tujuan tertentu dihubungkan dengan
keperluan sehingga individu tersebut akan lebih tepat menyesuaikan diri dalam proses belajar.
3. Hubungan dengan Analisa Jabatan
Keterangan dari analisa jabatan harus menunjukkan pengetahuan dan kecakapan apa yang diperlukan pengetahuan dan kecakpan apa yang diperluakn
oleh m asing-masing jabatan tersebut, kemuduan program pendidikan dan pelatihan harus disesuaikan dnegan kebutuhan tersebut.
4. Pemelihan Peserta dan Pelatih Pendidikan dan Pelatihan
Selain ditentukan untuk karyawan baru, program pendidikan dan pelatihan juga diperuntukkan untuk mempersiapkan karyawan lama yang mempunyai minat
dan bakat untuk memenuhi keperluan jabatan-jabatan penting di perusahaan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu dipilih yang benar-
benar tepat dapat mengajar dengan baik. 5.
Prinsip-prinsip Belajar
Universitas Sumatera Utara
17 Di dalam proses pendidikan dan pelatihan ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan, yaitu: a.
Participation, mengarahkan peserta agar ikut aktif di dalam program pendidikan dan pelatihan, dengan berpartisipasi maka
peserta akan lebih cepat mengetahui dan menguasai apa yang telah diberikan.
b. Repetition,
yaitu pengulangan-pengulangan
materi dalam
pelaksanaan pendidikan akan lebih cepat untuk mengingat dan memahani apa yang telah diajarkan.
c. Relevance,
yaitu pelatih
sebaiknya menerangkan
secara menyeluruh mengenai suatu pekerjaan sebelum menerangkan
secara khusus mengenai tugas-tugas. Hal ini dimaksudkan agar para peserta dapat melihat dengan jelas hubungan dari setiap tugas
beserta prosedur yang benar. d.
Transference, yaitu materi yang diberikan dalam program pendidikan dan pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan yang nantinya akan dihadapi dalam pekerjaan yang sebenarnya.
e. Feed Back, yaitu setelah diselesaikannya suatu paket program
pendidikan dan pelatihan, sebaiknya peserta diberi informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Dengan demikinan
diharapkan dapat meningkatkan semangant dan motivasi belajar.
d. Metode Pelaksanaan Program Pendidikan dan Pelatihan
Universitas Sumatera Utara
18 Pemilihan penggunaan metode atau teknik-teknik pendidikan dan
pelatihan yang digunakan perusahaan bergantung pada beberapa pertimbangan. Ada beberapa metode pendidikan dan pelatihan yang dikemukakan menurut
Dessler 2000: 52. Berikut ini metode yang sering digunakan adalah:
1. Pelatihan ditempat kerja
Merupakan pelatihan kepada karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya.
2. Pelatihan instruksi jabatan
Merupakan pendaftaran masing-masing tugas dasar jabatan, bersama dengan titik kunci untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah
kepada karyawan. 3.
Pembelajaran Pelatihan dengan cara yang cepat dan sederhana dalam menyajikan
pengetahuan kepada para peserta pelatihan, seperti ketika para penjual harus diajarkan ciri spesial dari sebuah pokok baru.
4. Pelatihan audio visual
Pelatihan karyawan dengan menggunakan teknik audio visual seperti film, televise, audio tape dan video tape, cara ini dapat menjadi sangat efektif
dan digunakan secara meluas. 5.
Pembelajaran terprogram
Universitas Sumatera Utara
19 Suatu metode sistematik untuk mengajarkan keterampilan yang mencakup
penyajian pertanyaan atau fakta, memungkinkan karyawan untuk memberikan tanggapan dan memberikan peserta belajar umpan balik
segera tentang kecermatan jawabannya. 6.
Pelatihan serambi atau simulasi Pelatihan karyawan pada peralatan khusus diluar tempat kerja, seperti
pelatihan pilot dalam pesawat, sehingga biaya dan bahaya dapat dikurangi.
7. Pelatihan berdasarkan computer
Merupakan pelatihan karyawan dengan menggunakan komputer, pelatihan ini menggunakan sistem berdasarkan computer secara interaktif
meningkatkan pengetahuan atau keterampilan peserta pelatihan. Pelatihan berdasarkan komputer hampir selalu mencakup penyajian para peserta
pelatihan dengan simulasi terkomputerisasi dan penggunaan multi media termasuk video tape untuk membantu peserta pelatihan belajar bagaimana
melakukan pekerjaannya.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhui Pendidikan dan Pelatihan Diklat
Faktor-faktor yang menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut Veithzal 2004: 240, yaitu antara lain:
1. Materi yang Dibutuhkan
Materi yang disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan, kebutuhan dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan
yang dibutuhkan. 2.
Metode yang Digunakan
Universitas Sumatera Utara
20 Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis pelatihan yang
akan dilaksanakan. 3.
Kemampuan Instruktur Pelatihan Mencari sumber-sumber informasi yang lain yang mungkin berguna
dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. 4.
Sarana atau Prinsip-prinsip Pembelajaran Pedoman dimana proses belajar akan berjalan lebih efektif
3. Prestasi Kerja a. Pengertian Prestasi Kerja
Prestasi disini adalah hasil kerja, yaitu kemampuan dan kecakapan pekerjaan pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan yang dibebankan atau
ditugaskan kepadanya dengan pengetahuan dan keahlian yang oleh pekerja tersebut. Prestasi kerja merupakan suatu yang diharapkan oleh perusahaan dari
karyawan dalam rangka mengembangkan dan melancarkan sikap pekerjaan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Malayu Hasibuan 2002: 94 yaitu: “prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”. Sedangkan menurut Mangkunegara 2002: 67 yaitu: “
kinerja Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam meaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya”.
Universitas Sumatera Utara
21 Dengan melihat batasan terseput dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja mencerminkan keberhasilan
atau kegagalan dalam aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia. Apabila prestasi kerja buruk atau tidak sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan, maka kemungkinan aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia tersebut harus ditinja ulang dengan melakukan penilaian terhadap
prestasi kerja karyawan. Dalam prestasi kerja tercakup sejumlah hasil. Dalam bagian ini akan
dibicarakan beberapa hasil yang bernilai tinggi perusahaaanorganisasi dan bagi individu.
1. Hasil Objektif
Merupakan hasil objektif yang dapat diukur dalam segi kualitas tugas, standar, eksplisit dan implisit.
2. Hasil Perilaku Pribadi
Pemegang pekerjaan bereaksi terhadap pekerjaan itu sendiri dengan hadir secara teratur, dengan tetap bekerja ataupun berhenti.
3. Hasil Intrinsik dan Ekstrinsik
Hasil intrinsik ialah objek atau kejadian yang timbul dari uasaha karyawan itu sendiri dan tidak ada keterlibatan orang lain. Hasil intrinsik melibatkan
perasaan, tanggung jawab, tantangan dan sebagainya. Sedangkan hasil ekstrinsik merupakan objek atau kejadian yang mengikuti usaha karyawan
itu sendiri sehubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak terlibat secara
Universitas Sumatera Utara
22 langsung dalam pekerjaan itu sendiri seperti gaji, kondisi kerja, rekan kerja,
dan sebagainya. 4.
Hasil Kepuasan Kerja Kepuasan kerja tergantung pada tingkatan hasil intrinsic dan hasil ekstrinsik
serta bagaimana persepsi pemegang pekerjaan. Semua hasil ini mempunyai nilai yang berlainan bagi orang yang berbeda.
Proses penilaian prestasi kerja menurut Marihot Tua Effendi Hariandja 2002;198 meliputi menentukan tujuan-tujuan dari setiap pekerjaan, penetuan
standar atau dimensi-dimensi kerja serta ulurannya, penentuan metode penilaian, pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Penentuan sasaran
2. Penentuan standar untuk kerja
3. Penentuan metode dan pelaksanaan penilaian
4. Evaluasi penilaian
b. Indikator-indikator Prestasi Kerja Menurut Malayu S.P. Hasibuan 2005:95-96 indikator-indokator
Prestasi Kerja, adalah antara lain:
1. Kesetiaan
Penilaian mengukur kesetiaan karyawan terhadap karyawan serta jabatannya dalam organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan
karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Kejujuran
Universitas Sumatera Utara
23
Penilaian disiplin karyawan dalam memenuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan intruksi yang diberikan
kepadanya.
3. Kedisiplinan
Penilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaanya sesuai dengan intruksi yang diberikan
kepadanya.
4. Kreativitas
Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengambangkan kreativitas untuk menyelasaikan pekerjaannya.
5. Kerjasama
Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerjasama dengan karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
6. Kepemimpinan
Penilai menilai
kemampuan untuk
memimpin, berpengaruh,
mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.
7. Pengalaman
Penilai menilai pengalaman kerja menunjukan suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seseorang.
8. Prakasa
Penilai menilai kemampuan berfikir yang berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisa, menilai, menciptakan, memberikan alasan,
Universitas Sumatera Utara
24
menadapatkan kesimpulan, dan membutan keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya.
9. Kecakapan
Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat
didalam penyusunan kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen.
10.
Tanggung Jawab Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan
kebijaksanaan, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Sacara umum, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan, yaitu:
1. Upahgaji, Dengan pemberian gaji atau upah yang tinggi akan memotivasi
tenaga kerja atau pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan cepat.
2. Tunjangan dan Bonus, Tunjangan dan bonus yang diberikan perusahaan
dapat merangsang pegawai dalam melakukan tugas dengan baik. 3.
Pendidikan dan Pelatihan, Pendidikan dan pelatihan dilakukan perusahaan bertujuan untuk menunjang karyawan dalam meningkatkan kualitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
25 4.
Fasilitas Pihak Perusahaan, Fasilitas yang diberikan perusahaan dapat mempengaruhui karyawan dalam melaksanakan tugasnya, khususnya
untuk suatu pekerjaan tertentu. Untuk mengetahui prestasi kerja yang diraih oleh seseorang karyawan,
maka setiap perusahaan harus melakukan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja ini dilakukan secara berkala oleh atasan guna mengetahui perilaku
dan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan. Dengan adanya penilaian prestasi kerja yang baik dapat memotivasi karyawan untuk melakukan tugas yang
diberikan dengan baik, melakukan perbaikan prestasi serta perencanaan dan pengembangan karir.
d. Aspek-Aspek Prestasi Kerja
Adapun ukuran-ukuran kinerja karyawan dalam pelaksanaan pekerjaannya meliputi beberapa aspek menurut Gomes, Fautino Cardoso 2003;142 sabagai
berikut: 1.
kuantitas kerja yaitu jumlah kerja yang dilakukan suatu periode waktu yang ditentukan
2. kualitas kerja yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-
syarat kesesuaian dan kesiapan 3.
pengetahuan kerja yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya
4. kreativitas yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
Universitas Sumatera Utara
26 5.
Kerja sama yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain 6.
Disiplin kerja yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kejadiran dan penyelesaian kerja, melaksanakan tugas-tugas baku
dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 7.
Kepribadian yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan, integrasi pribadi.
e. Tujuan Prestasi Kerja
Dalam setiap perusahaan pasti adanya tujuan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan yang mana nantinya akan tercapai tujuan perusahaan dengan baik.
Adapun tujuan dari prestasi kerja menurut Veithzal Rivai 2004:312 sebagai berikut:
1. Sebagau dasar pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi,
demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa. 2.
Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bias sukses dalam pekerjaannya.
3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan di dalam
perusahaan. 4.
Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan keefektifitasan jadwal kerja dan kondisi kerja.
5. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
6. Sebagai alat untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapan
karyawan.
4. Hasil Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
27 Beberapa peneliti telah banyak yang tertarik meneliti kasus program
pendidikan dan pelatihan di berbagai perusahaan atau instansi pemerintahan. Handayani
Lubis 2005 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV
Persero Medan”. Metode analisis data yang dipakai peneliti adalah metode deskriptif analitis dan data dikumpulkan melalui dokumentasi, wawancara dan
pengisian angket. Jumlah populasi dan sampel adalah seluruh karyawan pimpinan pria dan wanita di kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan
berjumlah 155 orang. Hasil penelitian Lubis 2005 menyatakan bahwa pelatihan dan motivasi kerja secara serempak berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja sedangkan yang memiliki pengaruh paling besar secara parsial terhadap peningkatan kinerja karyawan adalah motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa
pelatihan yang diterima karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan selama ini ternyata mampu meningkatkan kinerja, di samping itu motivasi kerja
yang diberikan oleh pimpinan atau perusahaan juga memiliki peran yang besar untuk meningkatkan semangat kerja dan komitmen karyawan terhadap perusahaan
yang akhirnya juga berhasil meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Nyoman Jaka Alit Wiratama dan Desak Ketut Sintaasih dalam
jurnalnya tentang Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung menjelaskan
bahwa kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, serta disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan
DaerahAir Minum PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Hal tersebut dapat diartikan bahwa, denganadanya pengarahan dan komunikasi yang baik
Universitas Sumatera Utara
28 antara pimpinan dan bawahan, materi dan jadwal diklat yang sesuai dan tidak
mengganggu aktivitas kerja karyawan, serta tingkat kehadiran yang baik dan kesalahan kerja yang rendah dapat meningkatkan kinerja karyawan, baik dilihat
dari kualitas, kuantitas, kerjasama, dan tanggung jawab dalam pekerjaannya. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada. Hal ini
membuktikan bahwa kepemimpinan yang dilihat dari pengarahan, partisipatif, komunikasi, dan keteladan pimpinan berkontribusi positif terhadap kinerja
karyawan, baik dilihat dari kualitas, kuantitas, kerjasama, dan tanggung jawab dalam pekerjaannya. Pendidikan dan pelatihan Diklat memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja. hasil ini dapat diartikan bahwa adanya materi, metode, dan jadwal diklat yang sesuai serta manfaat diklat yang baik akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan, baik dilihat dari kualitas, kuantitas, kerjasama, dan tanggung jawab dalam pekerjaannya. Disiplin kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketaatan jam kerja, tingkat kehadiran, ketaatan terhadap peraturan kerja, dan ketaatan terhadap SOP
berkontribusi positif terhadap kinerja karyawan, baik dilihat dari kualitas, kuantitas, kerjasama, dan tanggung jawab dalam pekerjaannya. Disiplin kerja
terbukti berpengaruh
dominan terhadap
kinerja karyawan.
hasil ini
mengindikasikan bahwa dengan adanya karyawan yang selalu hadir dalam setiap pekerjaan, serta ketaatan terhadap jam kerja, peraturan kerja, dan prosedur
operasioanl standart SOP yang telah ditentukan perusahaan ternyata berkonstribusi paling besar dalam meningkatkan kinerja karyawan.
F. Hipotesis
Universitas Sumatera Utara
29 Menurut Sugiono 2005: 70 hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data dan harus diuji kebenarannya melalui pengujian hipotesis.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1.
Hipotesis Nihil H
o
“Tidak ada pengaruh positif anatara pendidikan dan pelatihan terhadap prestai kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan,”
2. Hipotesis Alternatif H
a
“ Ada pengaruh positif antara pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.”
G. Defenisi Konsep