26 5.
Kerja sama yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain 6.
Disiplin  kerja  yaitu  kesadaran  dan  dapat  dipercaya  dalam  hal kejadiran  dan  penyelesaian  kerja,  melaksanakan  tugas-tugas  baku
dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 7.
Kepribadian  yaitu  menyangkut  kepribadian,  kepemimpinan, keramah-tamahan, integrasi pribadi.
e. Tujuan Prestasi Kerja
Dalam setiap perusahaan pasti adanya tujuan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan yang mana nantinya akan tercapai tujuan perusahaan dengan baik.
Adapun  tujuan  dari  prestasi  kerja  menurut  Veithzal  Rivai  2004:312  sebagai berikut:
1. Sebagau  dasar  pengambilan  keputusan  yang  digunakan  untuk  promosi,
demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa. 2.
Untuk  mengukur  prestasi  kerja  yaitu  sejauh  mana  karyawan  bias  sukses dalam pekerjaannya.
3. Sebagai  dasar  untuk  mengevaluasi  efektifitas  seluruh  kegiatan  di  dalam
perusahaan. 4.
Sebagai  dasar untuk  mengevaluasi  program  latihan keefektifitasan jadwal kerja dan kondisi kerja.
5. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
6. Sebagai  alat  untuk  memperbaiki  dan  mengembangkan  kecakapan
karyawan.
4. Hasil Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
27 Beberapa  peneliti  telah  banyak  yang  tertarik  meneliti  kasus  program
pendidikan  dan  pelatihan  di  berbagai  perusahaan  atau  instansi  pemerintahan. Handayani
Lubis 2005 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan  Motivasi  Kerja  Terhadap  Kinerja  Karyawan  PT.  Perkebunan  Nusantara  IV
Persero  Medan”.  Metode  analisis  data  yang  dipakai  peneliti  adalah  metode deskriptif  analitis  dan  data  dikumpulkan  melalui  dokumentasi,  wawancara  dan
pengisian angket. Jumlah populasi dan sampel adalah seluruh karyawan pimpinan pria  dan  wanita  di  kantor  pusat  PT  Perkebunan  Nusantara  IV  Persero  Medan
berjumlah 155 orang. Hasil penelitian Lubis 2005 menyatakan bahwa pelatihan dan  motivasi  kerja  secara  serempak  berpengaruh  positif  signifikan  terhadap
kinerja sedangkan  yang memiliki pengaruh paling besar secara parsial terhadap peningkatan  kinerja  karyawan  adalah  motivasi  kerja.  Hal  ini  berarti  bahwa
pelatihan yang diterima karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan selama  ini  ternyata  mampu  meningkatkan  kinerja,  di  samping  itu  motivasi  kerja
yang  diberikan  oleh  pimpinan  atau  perusahaan  juga  memiliki  peran  yang  besar untuk meningkatkan semangat kerja dan komitmen karyawan terhadap perusahaan
yang akhirnya juga berhasil meningkatkan kinerja karyawan. Menurut  Nyoman  Jaka  Alit  Wiratama  dan  Desak  Ketut  Sintaasih  dalam
jurnalnya tentang Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja  Karyawan  PDAM  Tirta  Mangutama  Kabupaten  Badung  menjelaskan
bahwa  kepemimpinan,  pendidikan  dan  pelatihan,  serta  disiplin  kerja  secara simultan  berpengaruh  signifikan  terhadap  kinerja  karyawan  pada  Perusahaan
DaerahAir  Minum  PDAM  Tirta  Mangutama  Kabupaten  Badung.  Hal  tersebut dapat  diartikan  bahwa,  denganadanya  pengarahan  dan  komunikasi  yang  baik
Universitas Sumatera Utara
28 antara  pimpinan  dan  bawahan,  materi  dan  jadwal  diklat  yang  sesuai  dan  tidak
mengganggu  aktivitas  kerja  karyawan,  serta  tingkat  kehadiran  yang  baik  dan kesalahan  kerja  yang  rendah  dapat  meningkatkan  kinerja  karyawan,  baik  dilihat
dari  kualitas,  kuantitas,  kerjasama,  dan  tanggung  jawab  dalam  pekerjaannya. Kepemimpinan  berpengaruh  signifikan  terhadap  kinerja  karyawan  pada.  Hal  ini
membuktikan  bahwa  kepemimpinan  yang  dilihat  dari  pengarahan,  partisipatif, komunikasi,  dan  keteladan  pimpinan  berkontribusi  positif  terhadap  kinerja
karyawan,  baik  dilihat  dari  kualitas,  kuantitas,  kerjasama,  dan  tanggung  jawab dalam  pekerjaannya.  Pendidikan  dan  pelatihan  Diklat  memiliki  pengaruh  yang
signifikan terhadap kinerja. hasil ini dapat diartikan bahwa adanya materi, metode, dan  jadwal  diklat  yang  sesuai  serta  manfaat  diklat  yang  baik  akan  dapat
meningkatkan  kinerja  karyawan,  baik  dilihat  dari  kualitas,  kuantitas,  kerjasama, dan  tanggung  jawab  dalam  pekerjaannya.  Disiplin  kerja  berpengaruh  signifikan
terhadap  kinerja.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  ketaatan  jam  kerja,  tingkat kehadiran,  ketaatan  terhadap  peraturan  kerja,  dan  ketaatan  terhadap  SOP
berkontribusi  positif  terhadap  kinerja  karyawan,  baik  dilihat  dari  kualitas, kuantitas,  kerjasama,  dan  tanggung  jawab  dalam  pekerjaannya.  Disiplin  kerja
terbukti berpengaruh
dominan terhadap
kinerja karyawan.
hasil ini
mengindikasikan bahwa dengan adanya karyawan yang selalu hadir dalam setiap pekerjaan,  serta  ketaatan  terhadap  jam  kerja,  peraturan  kerja,  dan  prosedur
operasioanl  standart  SOP  yang  telah  ditentukan  perusahaan  ternyata berkonstribusi paling besar dalam meningkatkan kinerja karyawan.
F. Hipotesis
Universitas Sumatera Utara