Formula Pembentukan Teks Isi Teks

56 Tema utama teks ini adalah kesiapan seorang putri untuk disunting pujaan hati, yaitu yang dalam konsep budaya Pakpak tipe ideal suami sang calon mempelai perempuan ini adalah seorang pertaki atau raja dalam pengertian luas. Jadi seorang suami idaman dalam konsep budaya Pakpak adalah suami yang memiliki berbagai keunggulan baik dari sisi kekuasaan politis, ekonomis, budaya, agama, dan aspek-aspek sejenisnya.

3.3.2 Formula Pembentukan Teks

Melihat struktur nangen nandorbin seperti terurai di atas, maka sebenarnya dapat dilacak terbentuknya formula rumusan dalam membentuk teks. Adapun formula tersebut dimulai dari kata bilangan untuk masing-masing bait. Kata ini diteruskan dengan Nandorbin, kedua kata ini membetuk baris pertama setiap baris dari tujuh baris secara keseluruhan. Kemudian pada baris kedua dilanjutkan dengan lima kata yaitu Ko buluh i bernoh idi. Dilanjutkan kepada baris ketiga Nandorbin nandorbin, dua kata ulangan yang membentuk satu kesatuan. Baris keempat adalah penciri setiap baris yang menggunakan rumus, kata bilangan baris, dan berubah terus setiap baitnya. Baris inilah yang menjadi tema utama di setiap bait. Kata-kata ini kemudian diselesaikan dengan baris kelima yang sama dengan baris ketiga yaitu menggunakan dua kata Nandorbin nandorbin. Fornula garapan teks setiap baris tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 57 Bagan 3.1 Formula Pembentukan Teks Nangen Nandorbin Setiap Bait Kata bilangan indeks bait Nandorbin Ko buluh I bernoh idi Baris pertama Baris kedua Baris ketiga Nandorbin nandorbin Baris keempat Kata bilangan indeks bait + akhiran na Kata-kata khas penciri bait Baris kelima repetisi baris ketiga Nandorbin nandorbin Universitas Sumatera Utara 58

3.3.3 Isi Teks

Dalam teks ini menceritakan bagaimana penyaji mengungkapkan nyanyian nya ketika putri nya masih berada di hadapan nya. Dia menceritakan banyak hal dalam nyanyian ini, tidak hanya berkisar tentang kehidupannya sendiri. Dalam nyanyian ini, dia juga menceritakan tentang suka duka kehidupan setelah menikah, tanggung jawab yang besar bahwa dia adalah seorang putri terbaik yang di pinang oleh raja. Ungkapan hati seorang ibu untuk putri tercinta, berupa ekspresi kebahagiaan yang bersifat mendidik putrinya, agar menjadi wanita yang baik dan pantas menjadi menantu siapa pun yang akan melamarnya. Di dalam teks yang di ungkapkan penyaji melalui nangen nandorbin yaitu kata-kata yang benar-benar terpilih, di dalam nyanyian ini si Ibu atau penyaji mendidik putrinya tersebut dapat menjadi pengokoh dalam keluarga yang melamar, sehingga ibu si pelamar semakin yakin bahwa putri yang akan dilamarnya tersebut merupakan putri yang terdidik dan pantas dijadikan bindohara istri seorang raja. Di dalam nyanyian tersebut si ibu yang menyanyikan tersebut menceritakan bahwa putrinya sudah siap untuk memberikan keturunan kepada marga atau orang yang telah melamarnya, sehingga generasi penerus si pelamar tersebut semakin bertambah. Selain itu, dia juga menceritakan bagaimana penderitaan dalam menjalani kehidupannya. Hidup dengan serba kekurangan. Bagaimanapun kerasnya dia mencari nafkah, semangat untuk menghadapi keluarga yang baru, mencintai ibu mertua harus di seimbangkan dengan cinta ibu kandung, tidak boleh lebih mencintai ibu kandung dari pada ibu mertua. Universitas Sumatera Utara 59 Dalam penyajian yang disampaikan seorang ibu tersebut bahwa putrinya sudah dapat menjadi tempat bernaung keluarga si pelamar dalam suka maupun duka di dalam konteks khusus pembicaraan keluarga. Putri tersebut telah bersedia bekerja keras untuk memberi kehidupan yang layak terhadap keluarga yang akan melamarnya, mampu menghadapi segala ujian serta perihnya kehidupan, sehingga putri tersebut menjadi sorotan para kaum-kaum terpandang yang ada di daerah Pakpak.

3.3.4 Makna Teks