91
4.1.10 Analisis Waktu
Nangen nandorbin selain dikomposisikan oleh dimensi ruang tangga nada juga disusun berdasarkan waktu. Aspek waktu ini mencakup: meter,
aksentuasi, tempo, durasi, aksentuasi, dan.lain-lainnya. Inilah aspek-aspek yang mendukung dimensi waktu.
4.1.10.1 Meter
Meter yang dimaksud di dalam skripsi ini adalah kesatuan unit-unit ketukan yang menjadi siklus dari melodi nangen nandorbin. Secara umum
meter yang digunakan dalam nangen nandorbin ini adalah empat. Keempat ketukan dasar dalam meter ini ditulis dalam tanda birama 44. Proses
pembentukan meter dalam lagu ini dapat dikonsepkan sebagai berikut. Bagan 4.1:
Meter Nangen Nandorbin
Kemudian diterapkan di dalam melodi adalah sebagai berikut.
dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
92
4.1.10.2 Aksentuasi
Sebagaimana lazimnya melodi yang terikat dalam meter dan juga pulsa dasar, maka nangen nandorbin dalam menyusun dimensi ruang menggunakan
aksentuasi-aksentuasi metrik, dan sekaligus juga melodis. Aksentuasi- aksentuasi metrik ini, berdasarkan aspek audio, adalah:
1. Untuk ketukan pertama di setiap birama adalah intensitas kuat,
2. Untuk ketukan kedua di setiap birama adalah intensitas lemah,
3. Untuk ketukan ketiga di setiap birama adalah intensitas sedang, dan
4. Untuk ketukan keempat pada setiap birama adalah intensitas lemah,
Keempat intensitas aksentuasi ini dapat digambarkan sebagai berikut. Bagan 4.1:
Aksentuasi Metrik Nangen Nandorbin
Aksentuasi seperti terurai di atas adalah aksentuasi berdasarkan meter yang digunakan. Selain itu, aksentuasi juga terjadi dalam melodi, yang menjadi
bahagian terintegrasi dari keseluruhan melodi. Aksentuasi melodi di dalam nangen nandorbin secara umum memiliki hubungan dengan aksentuasi meter,
namun perjalanan melodi juga memberikan aksentuasi ritmenyya tersendiri
Universitas Sumatera Utara
93
juga, namun tidak sampai berlawanan. Ang jelas dasar aksentuasinya adalah ostinato ulangan-ulangan.
4.1.10.3 Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya sebuah komposisi musik disajikan. Tempo ini bisa saja dideskripsikan dengan kata-kata atau juga bisa ditentukan
berdasarkan ketukan-ketukan pada metronom Metronom Maelzal. Dalam musik Barat misalnya tempo ini dideskripsikan dengan kata-kata: largo,
adagio, moderate, tempo dimarcia, presto, prestissimo, dan lain-lainnya. Setelah m,endengarkan secara audio, maka tempo ang digunakan dalam
nangen nandorbin, berdasarkan sistem metronom adalah sekitar 120 kietukan dasar per menit. Artinya adalah dalam satu menit terdapat ketukan dasar
sebanyak 120. Atau dalam setiap detiknya ada dua ketukan dasar. Jika dideskripsikan dengan kata-kata, maka tempo yang digunakan pada nangen
nandorbin ini adalah sedang. Tempo ini dapat dikonsepkan sebagai berikut. Notasi 4.12:
Tempo Nangen Nandorbin
MM = 120
Satu menit 120 ketukan dasar
Universitas Sumatera Utara
94
4.1.10.4 Durasi