Pengaruh Kepuasan Kerja pada Keinginan untuk Pindah

commit to user 32 Alternative Emloyment Opportunity PAEO juga sebagai variabel pemoderasi yang dapat memperkuat ataupun memperlemah pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan untuk pindah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen, dependen dan moderasi di dalam penelitian ini secara berurutan adalah kepuasan kerja, keinginan untuk pindah dan Perceived Alternative Emloyment Opportunity PAEO.

F. Hipotesis

1. Pengaruh Kepuasan Kerja pada Keinginan untuk Pindah

Hubungan antara kepuasan kerja dan turnover adalah salah satu topik penelitian yang paling menyeluruh di dalam literatur turnover Khatri et al., 2001. Beberapa peneliti telah meneliti apakah ketidakpuasan pekerjaan mempengaruhi turnover karyawan dalam Beatrice et al., 2009. Suatu penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja menyatakan bahwa kebanyakan dari studi telah meneliti pengaruh kepuasan kerja secara keseluruhan pada turnover hanya dengan beberapa pertanyaan tentang hubungan antara turnover dan aspek dari kepuasan kerja seperti gaji, supervisi, lingkungan pekerjaan Khatri et al., 2001. Penelitian yang dilakukan oleh Porter dan Steers dalam Hwang Huei Kuo, 2006 menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan karyawan mencerminkan tingkat kumulatif “bertemu harapan pekerja”. Hal itu mencerminkan bahwa harapan pekerja adalah pekerjaan mereka akan menghasilkan gaji, promosi jabatan, ataupun kebijakan, dan setiap pekerjaan mereka memiliki nilai-nilai commit to user 33 tertentu. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan Busg et al., dalam Hwang Huei Kuo, 2006 meyatakan bahwa karyawan yang relatif puas dengan pekerjaannya cenderung akan tinggal lebih lama dalam organisasinya tersebut. Luthans 1998 mengemukakan bahwa ada hubungan erat antara kepuasan kerja dan turnover. Kepuasan kerja yang tinggi akan cenderung menurunkan tingkat turnover karyawan dan sebaliknya ketidakpuasan kerja akan meningkatkan turnover. Mobley dalam Poon, 2003 menyatakan bahwa ketidakpuasan kerja diartikan ke dalam pikiran untuk berhenti. Ketidakpuasan kerja biasanya didefinisikan sebagai penilaian negatif atau positif terhadap situasi pekerjaan seseorang Weiss Cropanzano dalam Poon, 2003. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketidakpuasan kerja memberikan kontribusi bagi turnover karyawan Poon, June , 2003. Selain itu, Blau dalam Poon 2003 mengamati ada hubungan negatif antara kepuasan kerja dan turnover karyawan. Penelitian serupa dilakukan oleh Arnold dan Feldman 1982 mengambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan semakin tinggi tingkat niat untuk bertahan dalam perusahaan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya, akan menunjukkan sikap yang baik secara keseluruhan di tempat kerja dan menyebabkan meningkatnya komitmen terhadap organisasi yang akhirnya akan commit to user 34 menyebabkan rendahnya niat untuk keluar dari perusahaan intention to quit Raabe Beehr,2003; Ramaswami Singh, 2003. Busch et al. dalam Hwang dan Huei Kuo 2006 menjelaskan bahwa seseorang yang relatif puas terhadap pekerjaannya akan tetap tinggal dalam perusahaan lebih lama, dan dapat menurunkan angka keluar masuk karyawan dan mengurangi keabsenan. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Mowday 1981; Michele dan Spector 1982; Arnold dan Fieldman 1982 menunjukkan bahwa tingkat turnover dipengaruhi oleh kepuasan kerja seseorang. Mereka menemukan bahwa semakin tidak puas seseorang terhadap pekerjaannya akan semakin kuat dorongannya untuk melakukan turnover. Ketidakpuasan tersebut memiliki banyak aspek, diantara aspek-aspek itu adalah ketidakpuasan terhadap manajemen perusahaan, kondisi kerja, mutu pengawasan, penghargaan, gaji, promosi, dan hubungan interpersonal. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memiliki hipotesis : H1 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada keinginan untuk pindah 2. Pengaruh Perceived Alternative Emloyment Opportunity PAEO pada Keinginan untuk Pindah Penelitian terdahulu menyatakan bahwa PAEO dan kondisi pasar tenaga kerja berhubungan positif dengan turnover Hulin et al, 1985; Steel Griffeth, 1989 dalam. Khatri et al., 2001. Hasil yang commit to user 35 sama ditemukan oleh Stepnia Boyle dalam Rahman Ismail 2008 yang telah melakukan penelitian tentang turnover karyawan teknologi informasi dan menemukan korelasi positif yang kuat antara PAEO dengan turnover. Temuan Hwang Huei Kuo 2006 mengungkapkan ada hubungan yang signifikan antara PAEO dengan keinginan untuk pindah. Menurut Hwang dan Huei Kuo 2006 Perceived Alternative Emloyment Opportunity PAEO tidak selalu sama dengan kondisi pasar. Tapi bagaimana karyawan harus bisa memahami kondisinya untuk merubah pekerjaannya ketika sudah memiliki keinginan untuk pindah. Selain itu penelitian oleh Mahmood Hameed 2008 juga menyatakan hal yang sama, bahwa Perceived Alternative Employment Opportunity PAEO berhubungan positif dengan keinginan untuk pindah. Evaluasi terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih keluar organisasi akan mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain. Alasan untuk mencari pekerjaan alternatif lain di antaranya adalah kepuasan atas gaji yang diterima. Oleh karenanya, peneliti memiliki hipotesis : H2 : Perceived Alternative Emloyment Opportunity PAEO berpengaruh positif pada keinginan untuk pindah commit to user 36

3. Moderasi

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja (turnover intention) perawat di RS Sehat Terpadu DD Tahun 2014

1 19 131

PENGARUH BUDAYA KUALITAS PADA KEPUASAN KERJA, KINERJA DAN KEINGINAN UNTUK PINDAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

1 9 123

PENGARUH CORPORATE ETHICAL VALUESPADA KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN UNTUK PINDAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

0 2 94

PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANUSAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KO

0 2 15

PENDAHULUAN PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA).

0 5 11

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA).

0 3 16

PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANUSAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KO

0 2 116

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA.

0 0 96

PENGARUH KEADILAN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

0 10 14

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA

0 0 20