commit to user
18
perusahaan, karyawan, serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang
yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin yang tinggi Rivai, 2005.
b. untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan loyalitas karyawan
terhadap perusahaan
5. Pengaruh ketidakpuasan kerja
Robbins 2001 mengetengahkan 4 respon yang dilakukan karyawan ketika mereka merasa tidak puas dengan pekerjaannya, yaitu :
a. Keluar exit
Perilaku yang mengarah untuk meninggalkan organisasi. Mencakup pencarian suatu posisi baru maupun meminta berhenti
b. Suara voice
Dengan aktif dan konstruktif mencoba memperbaiki kondisi. Mencakup saran perbaikan, membahas masalah-masalah
dengan atasan dan beberapa bentuk kegiatan serikat buruh.
c. Kesetiaan loyalty
Pasif tetapi optimis menunggu membaiknya kondisi. Mencakup berbicara membela organisasi menghadapi kritik luar dan
mempercayai organisasi dan manajemennya untuk melakukan hal yang tepat
commit to user
19
d. Pengabaian neglect
Secara pasif membiarkan kondisi memburuk, termasuk kemangkiran atau datang terlambat secara kronis, upaya yang dikurangi dan
tingkat kekeliruan yang meningkat. Sedangkan Luthans 1998 mengemukakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap : a.
Produktivitas Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi produktivitasnya
akan meningkat walaupun hasilnya tidak langsung. b.
Keinginan untuk pindah Jika karyawan tidak puas dengan pekerjannya maka besar
keinginannya untuk berpindah atau keluar dari perusahaan walaaupun demikian, tingkat kepuasan kerja yang tinggi tidak
menjamin karyawan yang bekerja di organisasi tersebut tidak ingin pindah.
c. Tingkat kehadiran
Ketika tingkat kepuasan kerja tinggi maka tingkat ketidakhadiran rendah. Sebaliknya, ketika tingkat kepuasan rendah maka tingkat
ketidak hadiran tinggi.
commit to user
20
d. Faktor-faktor lain
Karyawan dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan mempunyai kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, lebih cepat untuk
mempelajari tugas-tugas, tidak banyak kesalahan yang dibuat, dan tidak banyak keluhan
B. Keinginan untuk Pindah Turnover Intention
1. Pengertian
Keinginan untuk pindah atau turnover intention adalah kecenderungan sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki
kemungkinan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari pekerjaanya Bluedorn, 1982 dalam Grant et al.,
2001. Lebih lanjut menurut Mobley 1979, Horner dan Hollingsworth, dalam Grant et al., 2001 keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala
awal terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan. Menurut Mobley dalam Muchinsky 1993 tentang employee turnover, pikiran untuk
berhenti bekerja dimulai dari adanya pikiran dan intense untuk berhenti
bekerja serta melakukan usaha-usaha untuk mencari pekerjaan baru.
Sedangkan menurut
Elci et al.,
2007, turnover intention adalah kemungkinan bahwa seseorang akan meninggalkan pekerjaannya di
masa datang. Keinginan untuk pindah atau turnover intention adalah kecenderungan sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki
kemungkinan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari pekerjaanya Bluedorn dalam Grant et al., 2001.
commit to user
21
Lebih lanjut menurut Mobley 1979, Horner dan Hollingsworth dalam Grant et al., 2001 keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan.
2. Indikasi Terjadinya Keinginan untuk Pindah Turnover Intention :