Definisi Kepuasan Kerja PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH DENGAN PERCEIVED ALTERNATIVE EMPOYMENT OPPORTUNITY (PAEO) SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

commit to user 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja

Menurut Robbins 2001 menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaanya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu, sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negative terhadap pekerjaan itu. Pekerjaan disini menuntut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standard kinerja dan kondisi kerja. Definis lain disampaikan oleh Hwang Hue Kuo 2006 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sejauh mana karyawan menyukai pekerjannya. Hal yang sama disampaikan pula oleh Handko 2001 bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang tehadap pekerjaannya. Ini terlihat pada sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu pekerjaan yang dihadapi di lingkungan kerjanya. commit to user 10 Selain itu, kepuasan kerja juga dapat didefinisikan sebagai perasaan pekerja terhadap pekerjaannya secara umum serta kepuasan dengan aspek-aspek khusus, seperti pengawasan, gaji, kesempatan untuk kemajuan, dan motivasi McNeese-Smith, 1997; Kangas et al., 1999. Dengan kata lain, kepuasan kerja tidak hanya mencakup tingkat perasaan terhadap individu dan kepuasan terhadap pekerjaannya saat ini, tetapi juga tingkat kepuasan individu dengan semua aspek terkait pekerjaannya saat ini, baik secara langsung maupun tidak langsung Chang Chang, 2007. Kepuasan kerja mempunyai banyak dimensi. Secara umum tahap yang diamati adalah kepuasan dalam pekerjaan itu sendiri, gaji, pengakuan, hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja, dan kesempatan untuk maju. Setiap dimensi menghasilkan perasaan puas secara keseluruhan dengan pekerjaan itu sendiri, namun pekerjaan juga mempunyai definisi yang berbeda bagi orang lain. Luthans 1998 mengungkapkan bahwa kepuasan kerja karyawan merupakan hasil persepsi kerja karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan sesuatu yang dianggap penting. Ini berarti bahwa kepuasan kerja akan tercapai apabila karyawan merasa apa yang didapat dalam bekerja sudah memenuhi hal yang dianggap penting. Karena hal ini adalah masalah persepsi, maka kepuasan kerja yang ditunjukkan seseorang berbeda dengan orang lain, karena hal yang dianggap penting oleh masing-masing orang berbeda. commit to user 11 Menurut Rivai 2005 kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Terdapat 3 dimensi kepuasan kerja seperti yang diungkapkan Luthans 1998, yaitu : a. Kepuasan kerja adalah suatu emosi yang merupakan respon terhadap situasi kerja. Hal ini tidak dapat dilihat, tetapi diduga, atau tidak dapat dinyatakan tetapi tercermin dalam sikap karyawan. b. Kepuasan kerja yang dinyatakan dengan perolehan hasil yang sesuai atau bahkan melebihi apa yang diharapkan. Misalnya apabila seorang karyawan bekerja sebaik yang mampu dilakukannya dan berharap mendapat imbalan atau penghargaan yang sepadan. Dan pada kenyataannya ia mendapat gaji yang sesuai dengan pekerjaannya dan atasannya memberinya pujian atas kinerjanya, maka karyawan akan puas dalam bekerja. c. Kepuasan kerja biasanya dinyatakan dalam sikap seseorang yang tercermin dalam tingkah lakunya seperti meningkatkan loyalitas terhadap organisasi, berdedikasi tinggi terhadap organisasi, tertib dan commit to user 12 mematuhi peraturan yang telah ditetapkan serta sikap-sikap positif lainnya.

2. Teori tentang kepuasan kerja

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja (turnover intention) perawat di RS Sehat Terpadu DD Tahun 2014

1 19 131

PENGARUH BUDAYA KUALITAS PADA KEPUASAN KERJA, KINERJA DAN KEINGINAN UNTUK PINDAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

1 9 123

PENGARUH CORPORATE ETHICAL VALUESPADA KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN UNTUK PINDAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

0 2 94

PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANUSAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KO

0 2 15

PENDAHULUAN PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA).

0 5 11

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA).

0 3 16

PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANUSAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN USAHA KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI BAGI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH (STUDI PADA PT.KO

0 2 116

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA.

0 0 96

PENGARUH KEADILAN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

0 10 14

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA

0 0 20