Pelaksanaan lompat jangkit secara bertahap

commit to user 18

b. Pelaksanaan lompat jangkit secara bertahap

Berdasarkan berbagai sumber yang telah dikemukakan di depan, agar lebih jelasnya akan penulis berikan gambaran mengenai lompat jangkit, yaitu ada lima tahap yang harus dilakukan oleh atlet lompat jangkit sebagai berikut : 1 Ancang-ancang atau awalan Tujuan dari ancang-ancang atau awalan untuk mencapai kecepatan optimal dan mempersiapkan lepas tapak. Lepas tapak adalah pengalihan aktif dari ancang- ancang ke tahap melayang. Panjang ancang-ancang tergantung pada kecepatan yang dimiliki peserta didik. Hal ini juga dikemukakan oleh U. Jonath, Haag,E., Krempel, R. 1986 : 225 ” Sebagai peraturan yang masih berlaku, atlet puncak mengambil ancang-ancang dari 35 sampai 42 meter yaitu 18 sampai 22 langkah ancang-ancang , dan yang lebih muda 10 sampai 15 langkah” .Sifat ancang- ancang atau awalan yang baik adalah : cepat, tepat dan konsisten juga persiapan menumpu yang kuat. 2 Jingkat atau Hop Gerakan jingkat atau hop adalah sebuah gerakan yang menumpu pada kaki yang sama tanpa mengurangi kecepatan lari. Untuk mencapai ketinggian pada saat jump, gerakan menumpu kaki dipertahankan dalam posisi tergantung, kemudian secara cepat dihentakkan ke atas sehingga diperoleh ketinggian yang diinginkan. Jingkat harus dilakukan sedatar mungkin. Sebelum melakukan pendaratan, kaki lompat dilencangkan jauh ke depan dan dipertahankan sampai dengan si pelompat sampai di tanah. Titik berat badan harus tetap berada kira-kira sepanjang kaki di belakang kaki depan. Pendaratan pada tahap ini dilakukan dengan tumit. commit to user 19 Posisi lengan dan kaki ayun yang sebebas mungkin. Sampai sekarang belum ada ketentuan kaki yang mana digunakan untuk jingkat apabila kedua kaki sama-sama kuatnya. U. Jonath, Haag,E., Krempel, R. 1986 : 225 juga mengemukakan bahwa, ” Jika tenaga loncat kedua kaki praktis sama kuatnya, maka kebanyakan lalu dipilih kaki yang praktis ” yang dipakai sebagai kaki loncatan pertama Agar lebih jelasnya berikut ini akan disajikan serangkaian gerakan jingkat pada lompat jangkit berupa gambar : Gambar 2.1 Serangkaian gerakan jingkat pada lompat jangkit 3 Langkah atau Step Tahap yang ketiga adalah tahap langkah, pada tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dilakukan terutama bagi peserta didik pemula pada lompat jangkit. Tingkat kesulitan yang relatif tinggi kadang membuat diskwalifikasi. Gerakan langkah atau step dilakukan setelah gerakan jingkat atau hop. Gerakan langkah atau step ini dimaksudkan untuk mengubah gerakan jingkat yang bertumpu pada kaki yang sama, sehingga memberi kesempatan mengangkat beban tubuh condong ke depan, sebagai persiapan melakukan gerakan lompat atau jump. Untuk memperoleh ketinggian yang diinginkan, pada saat melakukan langkah, seorang atlit harus menjaga posisi agar badan tetap tegak. Sementara untuk commit to user 20 menjaga agar badan tidak turun lebih cepat, seorang atlit harus merentangkan kedua belah lengan ke atas. Pada saat akan mendapat, pusat perhatian pada kaki yang diayunkan sejauh mungkin ke arah depan, lutut diangkat ke depan sehingga sejajar dan kedua lengan digerakkan ke depan membantu gerakan kaki. Hal ini dilakukan setelah tumit menyentuh pasir. Pada tahap langkah ini Jess Jarver 1986 : 57 mengutarakan bahwa,” Begitu kaki yang dipakai melompat dalam hop menyentuh tanah, kaki yang sebelah lagi yang saat itu tergantung hendaknya digerakkan , dengan lutut dan paha dipertahankan tetap tinggi ” Jadi pada tahap ini , paha kaki ayun di tarik ke atas sampai pada posisi horisontal. Kaki lompat yang semula kencang kemudian ditekuk dan lutut sampai ketinggian pinggul. Langkah yang panjang dengan kedua kaki dilencangkan untuk persiapan pendaratan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kemajuan prestasi, sebagian datang dari perbaikan-perbaikan dalam tahap langkah. Agar lebih jelasnya akan disajikan gambar serangkaian gerak langkah pada lompat jangkit sebagai berikut : Gambar 2.2 Serangkaian gerakan langkah pada lompat jangkit commit to user 21 4 . Lompat Gerakan terakhir dari lompat jangkit adalah gerakan lompat atau jump. Gerakan lompat adalah melakukan pendaratan dengan sempurna. Untuk mencapai pendaratan yang sempurna, maka seorang atlet lompat jangkit harus memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah ketika melakukan gerakan langkah atau step, kaki yang tergantung diayunkan ke arah depan dibantu dengan ayunan kedua tangan. Jarak lompat yang bisa dicapai oleh seorang atlet, tergantung pada gerakan-gerakan awal. Definisi dari lompat menurut Mochamad Djumindar A. Widya 2004 : 65 sebagai berikut: 6814 Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. Tujuan tahap yang ke empat ini adalah mengerahkan kecepatan yang tersisa guna mendapatkan jarak lompat sejauh mungkin. Jauhnya lompatan tergantung pada pembagian yang praktis dari momentum ke depan pada saat tahap sebelumnya. Gerakan pada tahap ini juga diuraikan Jess Jarver 1986:59 sebagai berikut : Pemindahan momentum didapat dari pengarahan kaki setelah stepping, yang menyentuh tanah dan gerakan dari kaki sebelahnya serta kedua tangan. Begitu kaki stepping mendarat,kaki sebelahnya yang tergantung bebas diayunkan ke depan dengan lutut terlebih dahulu, punggung selurus mungkin untuk mendapatkan ketinggian. Karena jauhnya lompatan pada tahap ini tergantung pada distribusi ekonomis dari momentum ke depan pada fase - fase sebelumnya dan komponen vertikal dari tenaga yang digunakan sewaktu lepas tapak, maka diharapkan peserta commit to user 22 didik mampu melakukan pola gerak tertentu yang mendukung keberhasilan suatu lompatan. Suatu hal yang penting pada tahap lompat ini ialah saat posisi badan melayang di udara. Pada saat si pelompat melepas kakinya dari tanah, pusat dari gaya beratnya bergerak dalam lintasan parabola. Tidak ada pengaruh dan pengubah kecepatan dari pusat gaya berat badan si pelompat. Pelompat dapat mengukur gerakan tungkainya yang bertujuan untuk menghindari putaran sehingga pendaratan dapat dilakukan dengan mudah dan sempurna. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan pada tahap ini , yaitu :Teknik jongkok, teknik menggantung dan teknik tendang pukul . a. Pada teknik jongkok kecepatan menyudut akan bertambah dan tidak ada daya untuk melawan rotasi, sehingga memaksa tumit jatuh terlampau awal dan teknik ini jarang digunakan oleh pelompat profesional. b. Teknik menggantung diperoleh dengan cara merentangkan tubuh setelah lepas tapak dan tungkai dalam keadaan terseret. Kaki yang memimpin, dijatuhkan setelah kaki yang lepas tapak selesai menjalankan tugasnya dan digerakkan ke belakang. c. Teknik tendang pukul dapat dilakukan dengan cara memutar tungkai dan tangan pada saat melayang,. Sedangkan tujuan dari teknik ini adalah mendapatkan keseimbangan dan mengurang rotasi ke depan.

5. Pendaratan