commit to user 34
14.Lompatan dorongan 15.Lompat sprint berbentuk sebuah bintang
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kompetisi Kelebihan
Kekurangan -Sumbangan yang positif terhadap
aspek perkembangan
fisik peserta didik
-Sebagai wahana untuk mengek- spresikan emosional
-Memenuhi keinginan bersosialisasi yang sehat
-Sarana pembentukan konsep diri ke arah yang lebih positif
- Peserta didik yang merasa tidak sepadan, akan menyerah sebelum
berkompetisi - Emosi yang tinggi terkadang sulit
terkontrol - Untuk menjadi yang terbaik, terkadang
melakukan persaingan yang kurang sehat
- Penyusunan program yang salah tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai.
b. Metode Pembelajaran Drill
Metode pembelajaran drill mempunyai pengertian sebagai berikut: Metode drill adalah cara pendekatan dalam mengajar dimana pelajar diberi
instruksi untuk melakukan gerakan tertentu berulang-ulang sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Guru terus mengontrol secara ketat apakah
petunjuk yang diberikan telah dilaksanakan oleh pelajar. Sugiyanto, 2007: 100 .
commit to user 35
Drill adalah suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari peserta didik sehingga memperoleh suatu
keterampilan tertentu. Kata latihan berarti bahwa sesuatu itu selalu diulang. Bila situasi belajar diubah kondisinya maka responnya akan berubah sehingga
keterampilan akan semakin lebih sempurna. Metode ini merupakan pendekatan yang berorientasi pada guru dan sangat
cocok untuk menguasai bentuk gerak keterampilan yang bersifat baku.Aspek motorik kasar seperti jalan,lari lempar dan lompat dapat dikembangkan melalui
kegiatan latihan. Peserta didik pada awalnya belum bisa melakukan semua gerakan pada cabang olahraga yang sifatnya gerakan baku. Salah satu contoh
adalah peserta didik belum bisa melakukan materi pelajaran atletik di nomor lompat jangkit, maka mereka harus berlatih lompat jangkit. Untuk memperoleh
hasil lompatan optimal maka komponen - komponen penentu harus terpenuhi. Lompat jangkit yang terdiri dari gerakan lari, jingkat,langkah dan lompat ini
memerlukan latihan koordinasi gerakan yang tidak mudah, dengan seringnya mereka berlatih para peserta didik menjadi berminat untuk melakukan lompat
jangkit dan menjadi lebih terampil sehingga hasil belajar lompat jangkit semakin optimal. Berorientasi pada banyaknya gerakan yang terangkai menjadi apa yang
dinamakan lompat jangkit, maka pendekatan pembelajaran drill ini dilakukan dengan proses latihan yang sifatnya bertahap, dengan bertujuan untuk menguasai
keterampilan gerak yang melibatkan anggota tubuh dalam porsi yang bebeda- beda, sehingga terkoordinasi dengan baik dan mencapai hasil belajar yang
optimal.
commit to user 36
Menurut Nossek. J 1995:3 “ Latihan adalah suatu proses atau dinyatakan dengan kata lain, periode waktu yang berlangsung selama beberapa tahun,sampai
siswa tersebut mencapai standar penampilan yang tinggi ”. Menurut Sukadiyanto 2002:1 menerangkan bahwa,” Pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses
perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan: kualitas fisik kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih”. Sedangkan
menurut Harsono, 1988:102 menyatakan bahwa,” Latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-
ulang yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah ”. Bompa Tudor O. 1990:3 menyatakan pula, “ Latihan adalah merupakan
kegiatan yang sistematis dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah pada cirri-ciri fisiologis dan psikologis manusia
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan ”. Namun ada pula yang menyatakan bahwa, “Latihan adalah suatu proses yang sistematis dengan tujuan
meningkatkan fitnesskesegaran seorang siswa dalam suatu aktivitas yang dipilih. Ini adalah proses jangka panjang yang semakin meningkat progresif dan
mengakui kebutuhan individu-individu siswa dan kemampuanya. Program latihan dilakukan mengunakan latihan atau praktik untuk mengembangkan kualitas yang
dituntut oleh suatu even ”. Thomson, Peter,J.L. 1993:61 Latihan secara luas diartikan sebagai suatu intruksi yang diorganisasikan
dengan tujuan meningkatkan kemampuan fisik, psikis serta keterampilan baik intelektual maupun keterampilan gerak olahraga. Dalam pembinaan olahraga
prestasi latihan didefinisikan sebagai persiapan fisik, teknik, intelektual, psikis,
commit to user 37
dan moral. Selanjutnya dikatakan bahwa, ” Latihan adalah proses persiapan secara sistematis dalam mempersiapkan siswa menuju kearah tingkat keterampilan yang
paling tinggi ” Harre D. 1982:11. Melalui latihan kemampuan seseorang dapat meningkatkan sebagian besar sistem dapat menyesuaikan diri pada tuntutan fungsi
yang melebihi dari apa yang biasa dijumpai dari biasanya. ” Latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan ”. Pate R., Clenaghan M.B., 1993:317
Latihan mental bertujuan untuk menjaga kestabilan emosi dan meningkatkan motivasi. Harsono 1988:101 mengemukakan bahwa “Latihan
mental adalah latihan yang menekankan pada perkembangan kedewasaan siswa, emosional, dan impulsif guna mempertinggi efisiensi mental siswa terutama
apabila siswa dalam situasi stress yang kompleks”. Jadi pada prinsipnya latihan mental adalah untuk menghilangkan atau mengurangi beban psikologis itu mental
peserta didik yang dapat mengganggu penampilan atau prestasi selama berlomba atau bertanding. Penjiwaan ternyata juga ada hubungannya dengan proses latihan
gerak tubuh seseorang, hal ini dinyatakan oleh Fred Mc Mane 1985: 11 bahwa, ”Latihan sangat berhubungan dengan pikiran seperti halnya dengan tubuh.
Tujuannya adalah untuk membangun tubuh dan pikiran serta memiliki keyakinan pada kemampuan tubuh tersebut”. Selain kecepatan,power dan stamina dalam
lompat jangkit juga sebagai komponen penentu pada hasil belajar lompat jangkit, dengan melakukan tiga kali tolakan berturut-turut dengan efektif untuk
memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya. Ditegaskan selanjutnya bahwa
commit to user 38
keberhasilan bukan semata-mata ditentukan pada jumlah jam latihan , akan tetapi bagaimana cara latihan itu dilakukan dengan sungguh-sungguh. Berpedoman pada
prinsip-prinsip dasar latihan maka program latihan disusun. Dalam penyusunan program latihan perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan program latihan tersebut dalam meningkatkan prestasi. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Intensitas latihan