Intensitas latihan Lama latihan Frekuensi latihan

commit to user 38 keberhasilan bukan semata-mata ditentukan pada jumlah jam latihan , akan tetapi bagaimana cara latihan itu dilakukan dengan sungguh-sungguh. Berpedoman pada prinsip-prinsip dasar latihan maka program latihan disusun. Dalam penyusunan program latihan perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan program latihan tersebut dalam meningkatkan prestasi. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Intensitas latihan

Intensitas pelatihan adalah suatu dosis jatah pelatihan yang harus dilakukan peserta didik secara perorangan menurut program yang telah ditentukan. Intensitas pelatihan yang dilakukan setiap kali berlatih harus cukup, apabila intensitas suatu pelatihan tidak memadai, maka pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kualitas fisik sangat kecil atau bahkan tidak sama sekali. Sebaliknya apabila intensitas pelatihan terlalu tinggi kemungkinan dapat menimbulkan cidera atau sakit M.Sajoto, 1995: 133.

2. Lama latihan

Lama latihan atau durasi latihan adalah berapa minggu atau bulan program latihan itu dijalankan sehingga seorang siswa dapat mencapai kondisi yang diharapkan. Lama latihan ditentukan berdasarkan kegiatan latihan per minggu, per bulan atau aktivitas latihan yang dilakukan dalam jangka waktu per menit atau jam. Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Bila intensitas latihan tinggi maka durasi latihan lebih singkat, sebaliknya bila intensitas latihan rendah maka durasi latihan lebih panjang. Fox E.L, Mathew, DK dalam M. Sajoto 1995:70 menyatakan bahwa “ Lama latihan hendaknya dilakukan 4 – 8 minggu ”, sedangkan Harsono 1988:117 berpendapat bahwa “ Untuk tujuan olahraga commit to user 39 prestasi, lama latihan 45-120 menit dan untuk olahraga kesehatan lama latihan 20- 30 menit dan training zone ”. Berdasarkan uraian di atas, maka waktu pelatihan pada penelitian ini adalah 2 bulan atau selama 24 kali pelatihan dengan frekuensi pelatihan 3 kali seminggu dimana tidak termasuk tes awal pre-test dan tes akhir post-test.

3. Frekuensi latihan

Frekuensi latihan adalah jumlah latihan intensif yang dilakukan dalam satu minggu. Untuk menentukan frekuensi latihan harus memperhatikan kemampuan seseorang, Penentuan kemampuan setiap peserta didik tidak berdasarkan kemampuan secara individu, tetapi berdasarkan tingkat kemampuan kelompok yang hampir mempunyai kemampuan yang sama dari kemampuan setiap peserta didik dalam beradaptasi dengan program latihan.Perlu diperhatikan apabila frekuensi latihan berlebihan dapat mengakibatkan cedera, tetapi bila frekuensi kurang maka tidak berarti apa-apa karena otot sudah kembali pada kondisi semula seperti pada saat sebelum latihan. Latihan beban adalah sebuah metode latihan yang telah diakui akan keberhasilannya dalam mengembangkan otot dan kekuatan, tetapi harus dalam pengawasan dan perencanaan khusus.Program latihan harus disusun secara ilmiah agar menghasilkan manfaat yang terbaik bagi setiap peserta didik. Metode drill untuk memelihara kemampuan tersebut antara lain latihan pliometrik yang berbentuk suatu gerakan jingkat, lompat dan kombinasi keduanya yang dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu tahap persiapan dan commit to user 40 dilanjutkan dengan latihan teknik lompat jangkit. Proses belajar mengajar lompat jangkit memerlukan persiapan khusus yang bertujuan memelihara pendaratan aktif setelah melakukan lompatan dan memelihara keseimbangan serta kecepatan horisontal melalui beberapa lompatan yang dilakukan secara berturut-turut. Lompatan yang terkoordinir dengan prosentase yang ideal akan menghasilkan jarak lompat yang maksimal.

4. Sistematis Latihan.