commit to user 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar
lompat jangkit. Penyajian hasil penelitian berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan dengan manual dan agar lebih yakin tentang kebenaranya dari hasil
yang diperoleh dilanjutkan dengan uji statistik dengan bantuan software MINITAB Siswandari, 2009 : 202.
Secara berurutan berikut ini akan disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
Data penelitian ini diperoleh dari peserta didik putra SMA Negeri 1 Dagangan, Kabupaten Madiun Propinsi Jawa Timur, pada jenjang kelas X1 tahun
pelajaran 2010 2011 yang berjumlah 40 peserta didik. Data yang digunakan dalam analisis penelitian ini berupa skor nilai yang
dicapai peserta didik setelah dan sebelum mengikuti pembelajaran, data yang diperoleh melalui tes sebelum mengikuti pembelajaran akan dijadikan sebagai
pembanding dengan data yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran yang juga disebut hasil belajar peserta didik .
Data hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari hasil tes materi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada pelajaran atletik di nomor
commit to user 76
lompat jangkit dengan menerapkan metode pembelajaran kompetisi dan metode pembelajaran drill.
Data yang diperoleh dari selisih tes awal dan tes akhir yang berupa skor- skor dari hasil tes materi lompat jangkit yang berupa hasil tes lompat jangkit
sebanyak tiga kali dan hasil lompatan terjauh diambil dijadikan data sebagai skor para peserta didik yang juga disebut sebagai hasil belajar lompat jangkit, yang
akan dijadikan sebagai dasar dalam mengasumsikan sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai peserta didik dari program pemberian perlakuan metode
pembelajaran kompetisi dan metode pembelajaran drill. Deskripsi hasil tes dapat dilihat dalam lampiran penelitian ini .
Peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi pelajaran lompat jangkit dengan menggunakan metode pembelajaran kompetisi dan drill diketahui
dari hasil yang dicapai melalui skor rata-rata yang diperoleh peserta didik dengan asumsi bahwa semakin besar skor rata-rata yang diperoleh ini berarti bahwa
semakin tinggi pula peningkatan hasil belajar peserta didik dan juga akan berlaku sebaliknya, semakin kecil rata-rata hasil belajar berarti pula semakin rendah
peningkatan hasil belajar para peserta didik. Standar deviasi SD atau simpangan baku digunakan untuk mengetahui
homogenitas varians, semakin kecil skornya maka semakin tinggi tingkat homogenitasnya, dan juga sebaliknya semakin besar skor yang diperoleh maka
semakin rendah tingkat homogenitasnya. Deskripsi hasil analisis data hasil tes hasil belajar lompat jangkit yang
dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai berikut:
commit to user 77
Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Lompat Jangkit Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Metode Pembelajaran Dan Kecepatan Lari
sebagai berikut :
Perlakuan Kecepatan
Lari Statistik
Hasil Tes
Awal Hasil
Tes Akhir
Peningkatan
Jumlah 96,03
101,59 5,56
Rerata 9,603
10,159 0,556
Tinggi SD
0,678 0,621
0,104 Jumlah
80,58 86,32
5,74 Rerata
8,058 8,632
0,574 Metode
pembelajaran kompetisi
Rendah SD
0,527 0,459
0,138 Jumlah
96,34 104,19
7,85 Rerata
9,634 10,419
0,785 Tinggi
SD 0,710
0,558 0,173
Jumlah 80,18
85,54 5,36
Rerata 8,018
8,554 0,536
Metode Pembelajaran
Drill Rendah
SD 0,524
0,479 0,086
Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil belajar lompat jangkit maka dapat
dibuat histogram
perbandingan nilai-nilai
sebagai
commit to user 78
berikut:
Gambar 4.1. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Hasil Belajar Lompat Jangkit Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan
Metode Pembelajaran dan Kecepatan Lari PK
= Kelompok metode pembelajaran kompetisi PD
= Kelompok metode pembelajaran drill KL T
= Kelompok kecepatan lari tinggi KL R
= Kelompok kecepatan lari rendah = Hasil tes awal
= Hasil tes akhir
commit to user 79
Agar lebih jelas dalam memahami tabel 4.1 diatas, gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil belajar lompat jangkit awal latihan pre-test dan sesudah
latihan Post-test dari keempat kelompok, maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai yang ditunjukan pada gambar 4.2
Masing-masing sel kelompok perlakuan memiliki peningkatan hasil belajar lompat jangkit yang berbeda. Nilai peningkatan hasil belajar lompat
jangkit masing-masing sel kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Nilai Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jangkit Masing-Masing Sel Kelompok Perlakuan
No Kelompok Perlakuan
Sel Nilai Peningkatan Hasil
Belajar Lompat Jangkit
1 A
1
B
1
KP
1
0,556
2 A
1
B
2
KP
2
0,574
3 A
2
B
1
KP
3
0,785
4 A
2
B
2
KP
4
0,536
commit to user 80
Nilai rata-rata peningkatan hasil belajar lompat jangkit yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2. Histogram Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil belajar Lompat jangkit Pada Tiap Kelompok Perlakuan
Keterangan : KP
1
= Kelompok peserta didik dengan kecepatan lari tinggi yang mendapat perlakuan metode pembelajaran kompetisi
KP
2
= Kelompok peserta didik dengan kecepatan lari rendah yang mendapat perlakuan metode pembelajaran kompetisi
KP
3
= Kelompok peserta didik dengan kecepatan lari tinggi yang mendapat perlakuan metode pembelajaran drill
KP
4
= Kelompok peserta didik dengan kecepatan lari rendah yang mendapat perlakuan metode pembelajaran drill
commit to user 81
Jika antara kelompok peserta didik yang mendapat metode pembelajaran drill dengan metode pembelajaran kompetisi dibandingkan, maka dapat diketahui
bahwa kelompok perlakuan metode pembelajaran drill memiliki peningkatan hasil belajar lompat jangkit sebesar 0.10 meter lebih tinggi dari pada kelompok metode
pembelajaran kompetisi. Jika antara kelompok peserta didik yang memiliki kecepatan lari tinggi dan
rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok peserta didik yang memiliki kecepatan lari tinggi memiliki peningkatan hasil belajar lompat jangkit
sebesar 0.12 meter lebih tinggi dari pada kelompok peserta didik yang memiliki kecepatan lari rendah.
Jika antara kelompok peserta didik yang mempunyai kecepatan lari tinggi yang mendapat perlakuan metode pembelajaran kompetisi dan metode
pembelajaran drill dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok peserta didik yang mendapatkan perlakuan metode drill memiliki peningkatan hasil
belajar lompat jangkit yang lebih tinggi dari kelompok peserta didik yang mendapatkan perlakuan dengan metode kompetisi sebesar 0,229 meter.
Jika antara kelompok peserta didik yang mempunyai kecepatan lari rendah yang mendapat perlakuan metode pembebelajaran kompetisi dan metode
pembelajaran drill dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok peserta didik yang mendapatkan perlakuan metode kompetisi memiliki peningkatan hasil
belajar lompat jangkit yang lebih tinggi dari kelompok peserta didik yang mendapatkan perlakuan dengan metode pembelajaran drill sebesar 0,038 meter.
commit to user 82
Jika antara kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan metode pembebelajaran kompetisi antara yang memiliki kecepatan tinggi dan rendah
dibandingkan, maka peserta didik yang mempunyai kecepatan rendah memilki peningkatan hasil belajar lompat jangkit lebih tinggi sebesar 0,018 meter.
Jika antara kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan metode pembebelajaran drill antara yang memiliki kecepatan tinggi dan rendah
dibandingkan, maka peserta didik yang mempunyai kecepatan tinggi memiliki peningkatan hasil belajar lompat jangkit lebih tinggi sebesar 0,249 meter.
B. Uji Persyaratan Analisis